25 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Ubah Imej

Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Tian Belawati punya tugas berat. Selain dituntut terus memberikan akses pendidikan tinggi, dia harus mengubah image kampus yang mahasiswanya tersebar di mana-mana itu. “Selama ini UT dikenal sebagai kampus alternatif,” katanya. Padahal, posisi UT sejajar dengan kampus-kampus pemerintah lainnya.

Dia tidak memungkiri, selama ini muncul kesan mahasiswa yang masuk UT adalah mereka yang tidak diterima ke PTN-PTN top. Entah itu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), atau PTN lainnya. “Tugas saya meluruskan kembali pandangan masyarakat terhadap UT,” ujar guru besar yang menjadi presiden universitas terbuka sedunia itu.

Selama ini, lanjut dia, kondisi mahasiswa UT memang khas. Sebab, seluruh mahasiswa menjalani pembelajaran jarak jauh. Mahasiswa UT umumnya sudah bekerja, tetapi belum mengantongi ijazah S-1 atau D-4. Bahkan, pembantu Mendikbud Mohammad Nuh juga kuliah di UT sambil menjalankan profesinya.

Menurut Tian, saat ini UT terus melayani pendidikan tinggi masyarakat, terutama di daerah-daerah khusus. Misalnya, di daerah terpencil, terluar, tertinggal, sampai ke luar negeri. Ada mahasiswa UT, kata dia, yang berasal dari keluarga TKI di sejumlah negara, terutama di Malaysia. “Jangan salah ya, mahasiswa UT itu mencapai setengah juta orang lebih,” tandasnya. (wan/jpnn)

Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Tian Belawati punya tugas berat. Selain dituntut terus memberikan akses pendidikan tinggi, dia harus mengubah image kampus yang mahasiswanya tersebar di mana-mana itu. “Selama ini UT dikenal sebagai kampus alternatif,” katanya. Padahal, posisi UT sejajar dengan kampus-kampus pemerintah lainnya.

Dia tidak memungkiri, selama ini muncul kesan mahasiswa yang masuk UT adalah mereka yang tidak diterima ke PTN-PTN top. Entah itu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), atau PTN lainnya. “Tugas saya meluruskan kembali pandangan masyarakat terhadap UT,” ujar guru besar yang menjadi presiden universitas terbuka sedunia itu.

Selama ini, lanjut dia, kondisi mahasiswa UT memang khas. Sebab, seluruh mahasiswa menjalani pembelajaran jarak jauh. Mahasiswa UT umumnya sudah bekerja, tetapi belum mengantongi ijazah S-1 atau D-4. Bahkan, pembantu Mendikbud Mohammad Nuh juga kuliah di UT sambil menjalankan profesinya.

Menurut Tian, saat ini UT terus melayani pendidikan tinggi masyarakat, terutama di daerah-daerah khusus. Misalnya, di daerah terpencil, terluar, tertinggal, sampai ke luar negeri. Ada mahasiswa UT, kata dia, yang berasal dari keluarga TKI di sejumlah negara, terutama di Malaysia. “Jangan salah ya, mahasiswa UT itu mencapai setengah juta orang lebih,” tandasnya. (wan/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/