26.6 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

PDIP dan Golkar Siap Tampung TGB

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) bersama Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB), secara resmi telah menanggalkan keanggotan dari partai Demokrat. Statusnya sebagai politikus tanpa partai, lantas memicu spekulasi politik jika TGB akan pidah partai lain.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya membuka pintu bagi TGB jika akan masuk menjadi kader partai banteng. Namun proses transfer kader ini disebutnya tidak bisa berjalan mudah, sebab harus ada kesepakatan antara kedua belah pihak.

“Dalam konteks seperti ini, tentu saja (kami membuka pintu). Ini kan juga harus ada titik temu dari kedua belah pihak yang ingin bergabung,” tutur Hasto di DPP PDIP Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/7).

Selain itu, Hasto memastikan, PDIP merupakan rumah bangsa. Sehingga siapapun yang ingin bergabung dengan partainya akan disambut baik dengan jalan dialog bersama. “Kami akan terus mencari titik temu, karena PDIP adalah rumah perjuangan Indonesia Raya. Sehingga mereka-mereka yang menyatakan diri sebagai bangsa Indonesia, bisa datang dan berdialog,” lanjutnya.

Lebih lanjut Hasto mengingatkan, bagi siapapun yang ingin bergabung dengan PDIP, harus memiliki pemahaman sama dengan ideologi partai. Yakni berlandaskan Pancasila. “Bagi PDIP yang bergabung ke partai, tentu saja juga bersama-sama memahami misi PDIP. Kemudian semangat ideologi PDIP berdasarkan Pancasila,” jelasnya.

Di sisi lain, Hasto sangat mengapresiasi keputusan TGB, yang menjatuhkan dukungan kepada Jokowi. Langkah itu, disebutnya akan membawa dampak positif dalam memperkuat kepemimpinan petahana itu. “Bagi PDIP, sikap yang ditunjukan oleh beliau, yang memberikan dukungan untuk Pak Jokowi ini, merupakan angin segar dan merupakan hal yang sangat positif untuk memperkuat kepemimpinan Pak Jokowi,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, juga mempersilakan TGB menyelesaikan proses pengunduran dirinya dari Partai Demokrat. Setelah itu, akan ada komunikasi lanjutan dengan TGB.

Hal ini disampaikan Airlangga menyikapi pengunduran diri TGB dari Partai Demokrat, karena memilih mendukung Jokowi, usai pertemuan 6 partai koalisi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (23/7) malam. “Jadi kami mempersilakan proses yang terjadi dengan Pak TGB. Nanti sesudahnya akan ada pembicaraan lanjutan,” ucapnya.

Ia pun tidak menampik, sudah ada komunikasi awal dengan TGB, terkait dukungannya kepada suami Iriana. Itulah menurut Airlangga yang nantinya ditindaklanjuti. “Tentu kami akan tanyakan kepada yang bersangkutan. Tapi pada prinsipnya, pembicaraan awal itu ada. Tinggal tentu ada pembicaraan lanjutan,” jelas Airlangga.

Menteri Perindustrian tersebut, juga menyatakan, koalisi pendukung Jokowi terbuka bagi partai lain yang ingin bergabung. “Tentu sebagai koalisi yang mendukung Pak Presiden sepenuhnya, pasti membuka komunikasi dan menyerahkan ke Bapak Presiden. Dan 6 (parpol) ini sudah sangat solid dan bulat,” pungkas Airlangga. (sat/jpc/fat/jpnn/saz)

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) bersama Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB), secara resmi telah menanggalkan keanggotan dari partai Demokrat. Statusnya sebagai politikus tanpa partai, lantas memicu spekulasi politik jika TGB akan pidah partai lain.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya membuka pintu bagi TGB jika akan masuk menjadi kader partai banteng. Namun proses transfer kader ini disebutnya tidak bisa berjalan mudah, sebab harus ada kesepakatan antara kedua belah pihak.

“Dalam konteks seperti ini, tentu saja (kami membuka pintu). Ini kan juga harus ada titik temu dari kedua belah pihak yang ingin bergabung,” tutur Hasto di DPP PDIP Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/7).

Selain itu, Hasto memastikan, PDIP merupakan rumah bangsa. Sehingga siapapun yang ingin bergabung dengan partainya akan disambut baik dengan jalan dialog bersama. “Kami akan terus mencari titik temu, karena PDIP adalah rumah perjuangan Indonesia Raya. Sehingga mereka-mereka yang menyatakan diri sebagai bangsa Indonesia, bisa datang dan berdialog,” lanjutnya.

Lebih lanjut Hasto mengingatkan, bagi siapapun yang ingin bergabung dengan PDIP, harus memiliki pemahaman sama dengan ideologi partai. Yakni berlandaskan Pancasila. “Bagi PDIP yang bergabung ke partai, tentu saja juga bersama-sama memahami misi PDIP. Kemudian semangat ideologi PDIP berdasarkan Pancasila,” jelasnya.

Di sisi lain, Hasto sangat mengapresiasi keputusan TGB, yang menjatuhkan dukungan kepada Jokowi. Langkah itu, disebutnya akan membawa dampak positif dalam memperkuat kepemimpinan petahana itu. “Bagi PDIP, sikap yang ditunjukan oleh beliau, yang memberikan dukungan untuk Pak Jokowi ini, merupakan angin segar dan merupakan hal yang sangat positif untuk memperkuat kepemimpinan Pak Jokowi,” tukasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, juga mempersilakan TGB menyelesaikan proses pengunduran dirinya dari Partai Demokrat. Setelah itu, akan ada komunikasi lanjutan dengan TGB.

Hal ini disampaikan Airlangga menyikapi pengunduran diri TGB dari Partai Demokrat, karena memilih mendukung Jokowi, usai pertemuan 6 partai koalisi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (23/7) malam. “Jadi kami mempersilakan proses yang terjadi dengan Pak TGB. Nanti sesudahnya akan ada pembicaraan lanjutan,” ucapnya.

Ia pun tidak menampik, sudah ada komunikasi awal dengan TGB, terkait dukungannya kepada suami Iriana. Itulah menurut Airlangga yang nantinya ditindaklanjuti. “Tentu kami akan tanyakan kepada yang bersangkutan. Tapi pada prinsipnya, pembicaraan awal itu ada. Tinggal tentu ada pembicaraan lanjutan,” jelas Airlangga.

Menteri Perindustrian tersebut, juga menyatakan, koalisi pendukung Jokowi terbuka bagi partai lain yang ingin bergabung. “Tentu sebagai koalisi yang mendukung Pak Presiden sepenuhnya, pasti membuka komunikasi dan menyerahkan ke Bapak Presiden. Dan 6 (parpol) ini sudah sangat solid dan bulat,” pungkas Airlangga. (sat/jpc/fat/jpnn/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/