25 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Curhat Karyawati Salon yang Mau Layani Pria Tanpa Busana

SUMUTPOS.CO – Jalan hidup Butet (27), nama samaran, sungguh berliku. Pernah menjadi karyawati perusahaan kelapa sawit, dia akhirnya terjerumus ke lembah hitam.

Butet menjadi karyawati salon plus-plus. Dia akhirnya terjaring razia yang digelar Satpol PP, Rabu (23/8) lalu. Saat digerebek, dia dalam keadaan tanpa busana. Dia sedang memijat pria yang menjadi tamunya.

“Sumpah baru kali ini saya tanpa busana. Si lelaki ini terus-terusan meminta saya melepas pakaian. Saya juga belum sempat main begituan (ngecer), kok,” kata Butet.

Butet mematok tarif Rp150 ribu hanya untuk pijat. Sementara itu, untuk layanan plus-plus, dia mematok tarif Rp400 ribu. Butet mengaku terbelit masalah ekonomi. Dia sudah berpisah dengan suaminya.

“Suami sudah lama tidak ngasih nafkah. Sementara saya punya satu anak berusia empat tahun yang harus dikasih makan,” imbuhnya. Tanpa keahlian tata rias atau teknik pijat kesehatan, dia melamar untuk bekerja di salon.

“Saya baru dua pekan kerja di sini. Sudah delapan lelaki yang saya layani. Namun, sumpah baru ini saya berani tanpa busana,” katanya. Sementara itu, petugas Satpol PP mengatakan, pihaknya memang sudah mengintai salon tempat Butet bekerja. “Namanya salon tata rias kawinan, tetapi tak tampak aktivitas semacam itu,” ujarnya.

Butet sebenarnya tak sendirian. Dia ditangkap bersama karyawati lainnya, Memey (21). Bedanya, Memey masih berpakaian lengkap saat digerebek petugas. (jpg/ras)

SUMUTPOS.CO – Jalan hidup Butet (27), nama samaran, sungguh berliku. Pernah menjadi karyawati perusahaan kelapa sawit, dia akhirnya terjerumus ke lembah hitam.

Butet menjadi karyawati salon plus-plus. Dia akhirnya terjaring razia yang digelar Satpol PP, Rabu (23/8) lalu. Saat digerebek, dia dalam keadaan tanpa busana. Dia sedang memijat pria yang menjadi tamunya.

“Sumpah baru kali ini saya tanpa busana. Si lelaki ini terus-terusan meminta saya melepas pakaian. Saya juga belum sempat main begituan (ngecer), kok,” kata Butet.

Butet mematok tarif Rp150 ribu hanya untuk pijat. Sementara itu, untuk layanan plus-plus, dia mematok tarif Rp400 ribu. Butet mengaku terbelit masalah ekonomi. Dia sudah berpisah dengan suaminya.

“Suami sudah lama tidak ngasih nafkah. Sementara saya punya satu anak berusia empat tahun yang harus dikasih makan,” imbuhnya. Tanpa keahlian tata rias atau teknik pijat kesehatan, dia melamar untuk bekerja di salon.

“Saya baru dua pekan kerja di sini. Sudah delapan lelaki yang saya layani. Namun, sumpah baru ini saya berani tanpa busana,” katanya. Sementara itu, petugas Satpol PP mengatakan, pihaknya memang sudah mengintai salon tempat Butet bekerja. “Namanya salon tata rias kawinan, tetapi tak tampak aktivitas semacam itu,” ujarnya.

Butet sebenarnya tak sendirian. Dia ditangkap bersama karyawati lainnya, Memey (21). Bedanya, Memey masih berpakaian lengkap saat digerebek petugas. (jpg/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/