26.7 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Massa Ancam Bakar Pabrik

Demo Buruh Disusupi Provokator

BATAM- Sejumlah kelompok massa menggelar sweeping di sejumlah perusahaan, Jumat (25/11). Mereka meminta karyawan di sejumlaah perusahaan menghentikan aktivitasnya.

Di PT Panasonic Sincom Batam Centre, sekitar pukul 09.30 puluhan pria mengenakan seragam kerja wearpack masuk ke perusahaan tersebut. Mereka datang mengendarai motor dan langsung memaksa para pekerja keluar dari ruang produksi. Karena takut, ratusan pekerja langsung berhamburan keluar. Terutama pekerja perempuan, mereka panik dan menangis histeris.
“Mereka mengancam akan membakar pabrik kalau kami tidak berhenti bekerja,” kata Melia, salah satu karyawan operator di PT Panasonic Sincom.

Karyawan lain, Indra, mengatakan puluhan pria yang masuk ke kawasan Panasonic Sincom mengenakan baju wearpack dengan berbagai warna. Ada yang berwarna biru, orange dan putih. Senada denga Melia, Indra mengatakan puluhan pria itu memaksa pekerja berhenti bekerja dan pulang.

“Alasan mereka, semua perusahaan libur. Jadi kami diminta ikut libur,” kata Indra.
Sesaat kemudian polisi datang di lokasi. Seluruh karyawan yang berada di luar area pabrik diminta kembali masuk ke dalam pabrik. Namun akhirnya pihak manajemen Panasonic memulangkan semua karyawan.

Di kawasan Industri Puri 2000 juga terjadi hal yang sama. Sejumlah pria mengenakan wear pack memaksa pekerja di beberapa perusahaan di sana berhenti bekerja. Mereka juga melempari perusahaan dengan batu. Sejumlah pekerja panik dan berhamburan keluar.
Di kawasan Industri Panbil, massa mendatangi PT Epcos dan PT Phillips. Mereka merusak pintu kaca kedua perusahaan itu hingga hancur, Jumat (25/11).

Beruntung polisi segera datang ke lokasi. Tak perlu waktu lama, massa berhasil dihalau dan langsung bubar. Selanjutnya, pihak manajemen kedua perusahaan asing tersebut meliburkan karyawan.
Sementara itu, Aliansi Serikat Pekerja memastikan aksi sweeping yang dilakukan sekelompok massa kemarin bukan atas koordinasi aliansi buruh. Sebab, pada Kamis (24/11) seluruh aliansi buruh memutuskan tidak ada aksi pada Jumat (25/11) kemarin.

“Seluruh serikat buruh sepakat tidak ada aksi. Jadi aksi hari ini (kemarin) bukan tanggung jawab aliansi buruh,” kata Masmur Siahaan dari SBSI Kota Batam, saat ditemui di Batam Centre, kemarin.
Dia meyakini, aksi anarkisme demonstran yang terjadi pada Rabu (23/11) dan Kamis (24/11) merupakan ulah para penyusup. Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Kota Batam, Syaiful Badri, menyatakan hal senada.

Aksi sweeping yang dilakukan sekelompok massa ke perusahaan-perusahaan kemarin di luar koordinasi aliansi pekerja.
Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan, kondisi Kota Batam aman dan terkendali. “Kondisi Kota Batam aman,” kata Dahlan. (par/cr15/eja/cr16/cr12/jpnn)

Demo Buruh Disusupi Provokator

BATAM- Sejumlah kelompok massa menggelar sweeping di sejumlah perusahaan, Jumat (25/11). Mereka meminta karyawan di sejumlaah perusahaan menghentikan aktivitasnya.

Di PT Panasonic Sincom Batam Centre, sekitar pukul 09.30 puluhan pria mengenakan seragam kerja wearpack masuk ke perusahaan tersebut. Mereka datang mengendarai motor dan langsung memaksa para pekerja keluar dari ruang produksi. Karena takut, ratusan pekerja langsung berhamburan keluar. Terutama pekerja perempuan, mereka panik dan menangis histeris.
“Mereka mengancam akan membakar pabrik kalau kami tidak berhenti bekerja,” kata Melia, salah satu karyawan operator di PT Panasonic Sincom.

Karyawan lain, Indra, mengatakan puluhan pria yang masuk ke kawasan Panasonic Sincom mengenakan baju wearpack dengan berbagai warna. Ada yang berwarna biru, orange dan putih. Senada denga Melia, Indra mengatakan puluhan pria itu memaksa pekerja berhenti bekerja dan pulang.

“Alasan mereka, semua perusahaan libur. Jadi kami diminta ikut libur,” kata Indra.
Sesaat kemudian polisi datang di lokasi. Seluruh karyawan yang berada di luar area pabrik diminta kembali masuk ke dalam pabrik. Namun akhirnya pihak manajemen Panasonic memulangkan semua karyawan.

Di kawasan Industri Puri 2000 juga terjadi hal yang sama. Sejumlah pria mengenakan wear pack memaksa pekerja di beberapa perusahaan di sana berhenti bekerja. Mereka juga melempari perusahaan dengan batu. Sejumlah pekerja panik dan berhamburan keluar.
Di kawasan Industri Panbil, massa mendatangi PT Epcos dan PT Phillips. Mereka merusak pintu kaca kedua perusahaan itu hingga hancur, Jumat (25/11).

Beruntung polisi segera datang ke lokasi. Tak perlu waktu lama, massa berhasil dihalau dan langsung bubar. Selanjutnya, pihak manajemen kedua perusahaan asing tersebut meliburkan karyawan.
Sementara itu, Aliansi Serikat Pekerja memastikan aksi sweeping yang dilakukan sekelompok massa kemarin bukan atas koordinasi aliansi buruh. Sebab, pada Kamis (24/11) seluruh aliansi buruh memutuskan tidak ada aksi pada Jumat (25/11) kemarin.

“Seluruh serikat buruh sepakat tidak ada aksi. Jadi aksi hari ini (kemarin) bukan tanggung jawab aliansi buruh,” kata Masmur Siahaan dari SBSI Kota Batam, saat ditemui di Batam Centre, kemarin.
Dia meyakini, aksi anarkisme demonstran yang terjadi pada Rabu (23/11) dan Kamis (24/11) merupakan ulah para penyusup. Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Kota Batam, Syaiful Badri, menyatakan hal senada.

Aksi sweeping yang dilakukan sekelompok massa ke perusahaan-perusahaan kemarin di luar koordinasi aliansi pekerja.
Wali Kota Batam Ahmad Dahlan mengatakan, kondisi Kota Batam aman dan terkendali. “Kondisi Kota Batam aman,” kata Dahlan. (par/cr15/eja/cr16/cr12/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/