Direktur Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (LEMKAPI) Edi Hasibuan menilai, baiknya Wakapolri dipilih dari perwira tinggi senior Polri. Kehadiran sosok senior yang mendampingi Tito tentunya menjadi semangat tersendiri.
“Penting sekali ada gabungan junior dan senior. Kapolrinya (Tito) dan Wakapolrinya yang senior. Kalau begini Polri akan tetap solid,” ujar Edi dalam rilisnya.
Edi melihat masih ada pati senior di Mabes Polri yang layak diangkat menjadi Wakalpori, seperti Irwasum, Komjen Dwi Priyatno) dan Komjen Syafruddin (Kalemdikpol).
Saat ini rekan satu angkatan Tito kebanyakan masih menduduki posisi Kombes sehingga susah untuk mencari rekan satu angkatan untuk menjadi pendamping Tito saat memimpin Polri.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso, saat menghadiri Rapat Paripurna DPR beragenda pembacaan keputusan atas proses fit and proper test juniornya, Komjen Pol Tito Karnavian, sebagai calon Kapolri mengaku khadirannya sebagai bentuk dukungan kepada Tito yang sudah disetujui DPR.
“Pertama, saya ada acara di sini. Kedua, sebagai jenderal aktif di Kepolisian, saya juga seniornya Pak Tito yang mau tidak mau harus ikut mendukung Kapolri yang baru,” kata pria yang akrab disapa Buwas ini.
Buwas mengaku, kehadirannya itu juga merupakan bentuk dukungannya agar reformasi internal Polri menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. “Saya tetap memberikan semangat kepada beliau (Tito),” ucapnya.
Dia sama sekali tidak mempersoalkan posisinya yang lebih senior terhadap Tito. “Tidak, sekali lagi saya sampaikan tidak. Sekarang kita semua menjadi satu untuk Polri menjadi lebih baik,” lanjutnya.
Dia mengaku langsung memberikan selamat kepada Tito selepas Rapur DPR tadi. Dia juga berharap agar Tito segera dilantik Presiden Joko Widodo.
“Pak Tito orang yang bagus, bersih, sebagaimana yang disampaikan oleh KPK, PPATK, penelusuran atas beliau semua baik. Prestasi beliau baik. Yakinlah beliau akan memimpin Polri lebih baik,” pungkasnya. [ald] [ (fat/jpnn)
