31.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Harta Badrodin Rp8 Miliar Lebih

Foto; Agus Wahyudi / JAWA POS Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, sebelum sidang kabinet paripurna di istana, Senin (19/1/2015) lalu.
Foto; Agus Wahyudi / JAWA POS
Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, sebelum sidang kabinet paripurna di istana, Senin (19/1/2015) lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Jika pengajuan Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai calon baru kapolri ke DPR, disetujui, mantan Kapolda Sumut itu bakal menapaki karir tertinggi di tubuh Polri. Dia juga sempat terseret rekening gendut, namun sudah mengklarifikasi. Bahkan dia rajin melaporkan harta kekayaannya.

Badrodin merupakan Perwira Polisi kelahiran Umbulsari, Jember, 24 Juli 1958. Dia menamatkan pendidikannya di Akpol pada 1982 sebagai lulusan terbaik. Untuk itu, Badrodin diganjar penghargaan Adhi Makayasa oleh Presiden Soeharto.

Pada awal karirnya, Badrodin lebih banyak bertugas di jajaran Polda Metro Jaya meski sempat digeser ke Timor-Timur (sekarang Timor Leste) pada 1985. Kemudian, dia sempat menjadi Kapolres Probolinggo dan Kapoltabes Medan.

Karirnya mulai menanjak saat berdinas di Polda Jatim, ketika menjadi Direskrim pada 2003. Dia lalu menjabat Kapolwiltabes Semarang sebelum promosi perwira tinggi sebagai Kapolda Banten.

Tercatat, Badrodin pernah menduduki jabatan empat kapolda. Dua di antaranya merupakan Polda Tipe A, yakni Sumut (2009-2010) dan Jatim (2010-2011). Dua lainnya Polda Tipe B, yakni Banten (2004) dan Sulteng (2006).

Apabila ditotal, Badrodin berpengalaman menjadi kepala satuan wilayah sebanyak sembilan kali. Mulai Kapolsek (2), Kapolres/Kapoltabes (2), Kapolwiltabes (1), dan Kapolda (4). Selepas menjadi Kapolda, Badrodin ditarik menjadi staf ahli Kapolri, dilanjutkan promosi eselon 1B menjadi Asisten Operasi Kapolri.

Dia lalu promosi lagi ke eselon 1A menjadi Kabaharkam dan sempat masuk bursa calon Kapolri pengganti Timur Pradopo. Di era Sutarman, Badrodin promosi menjadi Wakapolri menggantikan Komjen Oegroseno yang pensiun.

Badrodin juga sempat diisukan memiliki rekening gendut. Tepatnya, saat menjabat sebagai Kepala Divisi Hukum Polri pada 2010. Harta kekayaannya pada 2008 dilaporkan senilai Rp 2,09 miliar plus USD 4.000. Namun, Badrodin mengaku mengklarifikasi hal tersebut kepada PPATK.

Dia juga terbilang rajin melaporkan harta kekayaannya. Tercatat, ayah dua anak itu enam kali melaporkan harta kekayaannya. Kali pertama dia melapor pada 31 Mei 2001 saat menjadi Kapoltabes Medan dengan nilai harta Rp 1.187.000.000 dan USD 4.000. Kemudian, terakhir pada 2 Mei 2014 kala menjadi Wakapolri dengan total harta senilai Rp 8.290.211.160 dan USD 4.000. (jpnn)

Foto; Agus Wahyudi / JAWA POS Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, sebelum sidang kabinet paripurna di istana, Senin (19/1/2015) lalu.
Foto; Agus Wahyudi / JAWA POS
Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, sebelum sidang kabinet paripurna di istana, Senin (19/1/2015) lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Jika pengajuan Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai calon baru kapolri ke DPR, disetujui, mantan Kapolda Sumut itu bakal menapaki karir tertinggi di tubuh Polri. Dia juga sempat terseret rekening gendut, namun sudah mengklarifikasi. Bahkan dia rajin melaporkan harta kekayaannya.

Badrodin merupakan Perwira Polisi kelahiran Umbulsari, Jember, 24 Juli 1958. Dia menamatkan pendidikannya di Akpol pada 1982 sebagai lulusan terbaik. Untuk itu, Badrodin diganjar penghargaan Adhi Makayasa oleh Presiden Soeharto.

Pada awal karirnya, Badrodin lebih banyak bertugas di jajaran Polda Metro Jaya meski sempat digeser ke Timor-Timur (sekarang Timor Leste) pada 1985. Kemudian, dia sempat menjadi Kapolres Probolinggo dan Kapoltabes Medan.

Karirnya mulai menanjak saat berdinas di Polda Jatim, ketika menjadi Direskrim pada 2003. Dia lalu menjabat Kapolwiltabes Semarang sebelum promosi perwira tinggi sebagai Kapolda Banten.

Tercatat, Badrodin pernah menduduki jabatan empat kapolda. Dua di antaranya merupakan Polda Tipe A, yakni Sumut (2009-2010) dan Jatim (2010-2011). Dua lainnya Polda Tipe B, yakni Banten (2004) dan Sulteng (2006).

Apabila ditotal, Badrodin berpengalaman menjadi kepala satuan wilayah sebanyak sembilan kali. Mulai Kapolsek (2), Kapolres/Kapoltabes (2), Kapolwiltabes (1), dan Kapolda (4). Selepas menjadi Kapolda, Badrodin ditarik menjadi staf ahli Kapolri, dilanjutkan promosi eselon 1B menjadi Asisten Operasi Kapolri.

Dia lalu promosi lagi ke eselon 1A menjadi Kabaharkam dan sempat masuk bursa calon Kapolri pengganti Timur Pradopo. Di era Sutarman, Badrodin promosi menjadi Wakapolri menggantikan Komjen Oegroseno yang pensiun.

Badrodin juga sempat diisukan memiliki rekening gendut. Tepatnya, saat menjabat sebagai Kepala Divisi Hukum Polri pada 2010. Harta kekayaannya pada 2008 dilaporkan senilai Rp 2,09 miliar plus USD 4.000. Namun, Badrodin mengaku mengklarifikasi hal tersebut kepada PPATK.

Dia juga terbilang rajin melaporkan harta kekayaannya. Tercatat, ayah dua anak itu enam kali melaporkan harta kekayaannya. Kali pertama dia melapor pada 31 Mei 2001 saat menjadi Kapoltabes Medan dengan nilai harta Rp 1.187.000.000 dan USD 4.000. Kemudian, terakhir pada 2 Mei 2014 kala menjadi Wakapolri dengan total harta senilai Rp 8.290.211.160 dan USD 4.000. (jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/