MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga tersangka teroris yang menyerang pos jaga Markas Polda Sumut, akhirnya dibawa ke Jakarta, Rabu (27/6). Sedangkan satu tersangka yang meninggal dunia, diserahkan kepada keluarga.
Ketiga tersangka atas nama Syawaluddin Pakpahan, Hendry Pratama alias Boboy dan Firmansyah Putra Yudi dibawa ke Jakarta melalui Bandara Kualanamu, pukul 14.00 WIB. Mereka menggunakan maskapai Garuda dengan nomor penerbangan GA 189.
“Ya, ketiga tersangka sudah dibawa Densus 88 ke Jakarta. Sedangkan satu tersangka yang meninggal dunia, sudah diserahkan ke keluarganya,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting.
Ketiga tersangka dibawa menggunakan mobil dari Mako Brimob Sumut dengan pengawalan ketat. “Ketiganya dibawa bersama barang bukti yang ada,” tambahnya.
Sedangkan jenazah Ardial Ramadhani diserahkan ke keluarganya sekitar pukul 12.00 WIB. Oleh keluarga, tersangka teroris yang ditembak mati tersebut rencananya dikebumikan di Tembung. Namun rencana tersebut batal, karena warga menolak.
Begitu mengetahui Ardial bakal dimakamkan di Tembung, warga menggelar aksi penolakan. Mereka membentangkan spanduk dan menulis aspal sebagai bentuk penolakan.
“Tolak ISIS. Desa kami bukan Desa teroris,” tulis warga di aspal. “Kami Warga Dusun 5 menolak penguburan Jenazah teroris,” tulis warga di spanduk yang dibentangkan di pinggir jalan.
Bukam hanya menolak penguburan jenazah Ardial. Warga juga berencana mengusir keluarga almarhum. Kebetulan rumah yang dikontrak ayah Ardial sudah habis.
“Mereka tidak boleh lagi tinggal di sini. Kebetulan kontrakan rumah yang mereka kontrak sudah habis,” tegas Kepala Dusun V, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Tembung, Kabupaten Deliserdang.
Akibat penolakan tersebut, Ardial dikabarkan dikebumikan di kawasan Simpang Limun, Medan Amplas. (han/dek)
