25.6 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Enam Terduga Teroris Dikawal Super Ketat

JOGJA-Enam orang terduga teroris yang ditangkap  Detasemen Khusus (Densus) 88 di Solo dibawa ke Mako Brimob, Jakarta, kemarin (28/9) sekitar pukul 14.30. Mereka diberangkatkan melalui jalur darat dari Mako Brimob Polda DIJ, tempat penahanan sementara mereka.

Mereka adalah Badri Hartono (49) warga Griyan Pajang, Laweyan Solo; Rudi Kurnia Putra (45) warga Jalan Lurik Ngruki Desa CemaniGrogol,  Sukoharjo; Kamidi (43) warga Griyan, Pajang, Laweyan, Solo; Barkah Nawa Saputra (24) warga Kentingan, Jebres, Solo; Triyatno (30) warga Mranggen, Nusuk Sukarame, Boyolali; serta Joko Tripiyanto (41) warga Purwosari, Laweyan, Solo.

Berdasar pemeriksaan Densus 88, empat di antara enam terduga teroris itu diketahui ahli membuat bom. “Mereka sudah mahir merakit bom, sedangkan dua lainnya masih proses belajar membuat bom,” kata anggota Densus 88 AKBP Ibnu.

Mereka diberangkatkan dengan bus PO BIMO bernopol AB 7137 AS dan dikawal minibus Elf AD 8704 EB, dua Kijang Innova, serta kendaraan taktis barakuda. Mereka mengenakan baju tahanan warna kuning.  Tangan dan kaki mereka diborgol, sedangkan wajahnya  ditutup dengan sebo (kerpus).  “Mereka kami kawal dengan ketat selama dalam perjalanan dengan bersenjata lengkap,” kata sumber. (ari/jpnn)

JOGJA-Enam orang terduga teroris yang ditangkap  Detasemen Khusus (Densus) 88 di Solo dibawa ke Mako Brimob, Jakarta, kemarin (28/9) sekitar pukul 14.30. Mereka diberangkatkan melalui jalur darat dari Mako Brimob Polda DIJ, tempat penahanan sementara mereka.

Mereka adalah Badri Hartono (49) warga Griyan Pajang, Laweyan Solo; Rudi Kurnia Putra (45) warga Jalan Lurik Ngruki Desa CemaniGrogol,  Sukoharjo; Kamidi (43) warga Griyan, Pajang, Laweyan, Solo; Barkah Nawa Saputra (24) warga Kentingan, Jebres, Solo; Triyatno (30) warga Mranggen, Nusuk Sukarame, Boyolali; serta Joko Tripiyanto (41) warga Purwosari, Laweyan, Solo.

Berdasar pemeriksaan Densus 88, empat di antara enam terduga teroris itu diketahui ahli membuat bom. “Mereka sudah mahir merakit bom, sedangkan dua lainnya masih proses belajar membuat bom,” kata anggota Densus 88 AKBP Ibnu.

Mereka diberangkatkan dengan bus PO BIMO bernopol AB 7137 AS dan dikawal minibus Elf AD 8704 EB, dua Kijang Innova, serta kendaraan taktis barakuda. Mereka mengenakan baju tahanan warna kuning.  Tangan dan kaki mereka diborgol, sedangkan wajahnya  ditutup dengan sebo (kerpus).  “Mereka kami kawal dengan ketat selama dalam perjalanan dengan bersenjata lengkap,” kata sumber. (ari/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/