SUMUTPOS.CO-Beberapa kejadian kekerasan akhir-akhir ini kerap melibatkan oknum Brimob. Guna meredam kejadian-kejadian serupa terjadi, Polri akan menyiapkan tempat hiburan di dalam asrama atau ksatriaan Brimob.
Beberapa waktu lalu, seorang warga sipil dianiaya seorang personel Brimob Bripka DP, Jumat (18/10) ,di Jl Gardu Jati, Bandung. Wilayah ini memang terkenal dengan tempat hiburan malam.
Keributan juga terjadi antara sekelompok personel Brimob Mabes Polri dengan sekelompok personel TNI AD, di tempat karoke Depok Town Square, Sabtu (19/10) dini hari. Tiga orang dari kedua kelompok mengalami luka akibat pertikaian tersebut.
Menurut Kadiv Humas Polri, Irjen Ronny F Sompie, pengawasan terhadap personel Polri sudah dilakukan secara berjenjang. Di masing-masing wilayah, Kepala Satuan Brimob Polda mempunyai kewenangan dalam pengendalian anak buahnya.
Pengawasan ini tentu tidak dilakukan pucuk pimpinan seorang diri, namun juga bekerjasama dengan kepala-kepala satuan wilayah di tingkat Polres. Termasuk saling berkoordinasi dengan satuan lain dan juga pimpinan-pimpinan TNI di wilayah.
“Sementara untuk pencegahan, misalnya, berkaitan dengan hiburan diupayakan hiburan ada di dalam. Jadi tidak perlu keluar,” kata Ronny di Mabes Polri, Senin (28/10).
Ronny tidak merinci jenis hiburan apa yang dimaksudnya itu. Apakah seperti bentuknya seperti tempat-tempat hiburan pada umumnya atau berbentuk kegiatan lain. Terkait dengan adanya anggapan oknum Brimob yang merangkap menjadi jasa pengamanan di beberapa tempat hiburan, Ronny tidak tegas menjawab hal itu. Menurutnya, guna menepis adanya anggapan itu pihaknya akan mengurangi kegiatan pengamanan di luar yang libatkan personel Polri dan akan diserahkan ke satuan pengamanan atau Satpam.
“Nanti Polri yang membina satpam-satpam itu,” ujarnya. (net/bbs)
