31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Hari Ini, 303 Eks Gafatar Sumut Mendarat di KNIA

Foto: ARIESANT/Radar Bekasi/JPNN Personil TNI membantu menurunkan penumpang Eks Gafatar di Asrama Haji Kota Bekasi, kemarin. Sebanyak 903 Eks Gafatar dari Kalimantan di tampung di Asrama Haji Kota Bekasi.
Foto: ARIESANT/Radar Bekasi/JPNN
Personil TNI membantu menurunkan penumpang Eks Gafatar di Asrama Haji Kota Bekasi. Sebanyak 303 Eks Gafatar Sumut hari ini naik pesawat dari Jateng ke KNIA.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hari ini, Rabu (30/3/2016), direncanakan 303 mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) pulang ke Sumatera Utara menggunakan pesawat komersil. Terkait penggunaan anggaran tidak terduga (TT), Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur, Tengku Erry Nuradi mengaku menyerahkan tanggung jawab tersebut kepada tim pemulangan yakni Badan Kesbangpol Linmas.

Erry menyebutkan, jawdal pemulangan warga Sumut tersebut sesuai dengan pemesanan tiket oleh tim, sehingga hampir dipastikan tidak ada penundaan hari pada prosesnya. “Gafatar kan tanggal 30 nanti (hari ini, Red) dipulangkan,” ujar Erry kepada wartawan, Selasa (29/3).

Terkait kendala yang dihadapi sehingga proses pemulangan warga Sumut tersebut berjalan lambat dibandingkan dengan provinsi lain, Erry menegaskan, Pemprovsu harus bekerja sesuai aturan, termasuk juga membuat Peraturan Gubernur (Pergub) terkait penggunaan anggarannya.

“Semua ’kan ada prosesnya, termasuk ada Pergub menyatakan kalau anggaran itu masuk dana TT (Tidak Terduga). Administrasi termasuk surat-surat lainnya,” katanya.

Lebih lannjut, Erry juga mengaku sempat mempertanyakan usulan pembuatan Surat Keputusan (SK) Gubernur soal anggaran tersebut. Dirinya pun mengaku enggan bertanggungjawab atas penggunaan anggaran untuk penanganan mantan anggota Gafatar itu.

“Mereka kemarin ngusulkan bikin SK Gubernur tentang anggaran itu, saya cek siapa yang bertanggungjawab. Sementara mereka yang mengusulkan dan mereka yang melaksanakan kan wajar mereka yang bertanggungjawab. Kan tidak cocok tanggung jawabnya ke saya. Ini berhubungan dengan anggaran, kita harus hati-hatilah. Itu saja yang saya minta ubah,” pungkasnya.

Sebelumnya Plt Kepala Kesbangpol Linmas Sumut, Zulkifli Taufik mengatakan, penundaan kepulangan 303 mantan anggota Gafatar asal Sumut dikarenakan persoalan transportasi. Dijelaskan Zulkifli, jadwal terpaksa diubah karena sejumlah maskapai pada keberangkatan 27 Maret lalu sudah banyak dipesan orang.

Zulkifli pun memastikan pemulangan 303 orang mantan eks Gafatar hari ini akan dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama akan diterbangkan dengan pesawat Lion Air sekitar Pukul 06.00 waktu setempat. Kelompok kedua akan diberangkat dengan pesawat Sriwijaya Air sekitar Pukul 07.00 waktu setempat. Sedangkan kelompok ketiga rencananya menggunakan pesawat Lion Air keberangkatan Pukul 09.45 waktu setempat.

“Jadi walaupun penerbangan dibagi tiga kelompok tapi tetap dihari yang sama. Mudah-mudahan hari segala urusan termasuk soal pemesanan tiket sudah selesai,” ujarnya.

Zulkifli juga mengatakan, dirinya akan memimpin langsung penjemputan tersebut. Bahkan ia berencana tiba lebih dulu ke Jawa Tengah untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait pemulangan tersebut. Termasuk melakukan pembinaan kembali sebelum dikembalikan ke daerah asalnya masing-masing.

“Rencananya akan ada pembinaan yang kita lakukan selama 10 hari sebelum mereka dijemput oleh perwakilan kabupaten/kota tempat daerah asal mereka. Jangan sampai sekembalinya mereka ditengah-tengah masyarakat menimbulkan konflik horizontal,” jelasnya.

Setelah berkumpul di KNIA, mereka selanjutnya dibawa ke tempat penampungan sementara selama 10 hari, di antaranya Yon Arhanudse, Detasemen Brimob Binjai, Lantamal I Belawan, SPN Sampali, Yonkav 6 Serbu Asam Kumbang, Yon Armed dan Yonif 121/MK.

“Rabu besok mereka istirahat terlebih dulu di lokasi penampungan, Kamis (31/3) baru kita lakukan pembekalan sebelum mereka dikembalikan ke keluarga atau ke tengah-tengah masyarakat,” ujar Zulkifli.

Menurut Zulkifli, pembekalan atau pembinaan dianggap perlu guna memudahkan mereka kembali ke masyarakat. “Ada 8 hari kita beri pembekalan. Ini sebetulnya menguntungkan mereka, karena membantu mereka agar bisa berada di tengah masyarakat yang majemuk. Karena kita khawatir masyarakat sulit menerima, kalaupun menerima rentan adanya gesekan-gesekan,” jelasnya. (bal/adz)

Foto: ARIESANT/Radar Bekasi/JPNN Personil TNI membantu menurunkan penumpang Eks Gafatar di Asrama Haji Kota Bekasi, kemarin. Sebanyak 903 Eks Gafatar dari Kalimantan di tampung di Asrama Haji Kota Bekasi.
Foto: ARIESANT/Radar Bekasi/JPNN
Personil TNI membantu menurunkan penumpang Eks Gafatar di Asrama Haji Kota Bekasi. Sebanyak 303 Eks Gafatar Sumut hari ini naik pesawat dari Jateng ke KNIA.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hari ini, Rabu (30/3/2016), direncanakan 303 mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) pulang ke Sumatera Utara menggunakan pesawat komersil. Terkait penggunaan anggaran tidak terduga (TT), Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur, Tengku Erry Nuradi mengaku menyerahkan tanggung jawab tersebut kepada tim pemulangan yakni Badan Kesbangpol Linmas.

Erry menyebutkan, jawdal pemulangan warga Sumut tersebut sesuai dengan pemesanan tiket oleh tim, sehingga hampir dipastikan tidak ada penundaan hari pada prosesnya. “Gafatar kan tanggal 30 nanti (hari ini, Red) dipulangkan,” ujar Erry kepada wartawan, Selasa (29/3).

Terkait kendala yang dihadapi sehingga proses pemulangan warga Sumut tersebut berjalan lambat dibandingkan dengan provinsi lain, Erry menegaskan, Pemprovsu harus bekerja sesuai aturan, termasuk juga membuat Peraturan Gubernur (Pergub) terkait penggunaan anggarannya.

“Semua ’kan ada prosesnya, termasuk ada Pergub menyatakan kalau anggaran itu masuk dana TT (Tidak Terduga). Administrasi termasuk surat-surat lainnya,” katanya.

Lebih lannjut, Erry juga mengaku sempat mempertanyakan usulan pembuatan Surat Keputusan (SK) Gubernur soal anggaran tersebut. Dirinya pun mengaku enggan bertanggungjawab atas penggunaan anggaran untuk penanganan mantan anggota Gafatar itu.

“Mereka kemarin ngusulkan bikin SK Gubernur tentang anggaran itu, saya cek siapa yang bertanggungjawab. Sementara mereka yang mengusulkan dan mereka yang melaksanakan kan wajar mereka yang bertanggungjawab. Kan tidak cocok tanggung jawabnya ke saya. Ini berhubungan dengan anggaran, kita harus hati-hatilah. Itu saja yang saya minta ubah,” pungkasnya.

Sebelumnya Plt Kepala Kesbangpol Linmas Sumut, Zulkifli Taufik mengatakan, penundaan kepulangan 303 mantan anggota Gafatar asal Sumut dikarenakan persoalan transportasi. Dijelaskan Zulkifli, jadwal terpaksa diubah karena sejumlah maskapai pada keberangkatan 27 Maret lalu sudah banyak dipesan orang.

Zulkifli pun memastikan pemulangan 303 orang mantan eks Gafatar hari ini akan dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama akan diterbangkan dengan pesawat Lion Air sekitar Pukul 06.00 waktu setempat. Kelompok kedua akan diberangkat dengan pesawat Sriwijaya Air sekitar Pukul 07.00 waktu setempat. Sedangkan kelompok ketiga rencananya menggunakan pesawat Lion Air keberangkatan Pukul 09.45 waktu setempat.

“Jadi walaupun penerbangan dibagi tiga kelompok tapi tetap dihari yang sama. Mudah-mudahan hari segala urusan termasuk soal pemesanan tiket sudah selesai,” ujarnya.

Zulkifli juga mengatakan, dirinya akan memimpin langsung penjemputan tersebut. Bahkan ia berencana tiba lebih dulu ke Jawa Tengah untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait pemulangan tersebut. Termasuk melakukan pembinaan kembali sebelum dikembalikan ke daerah asalnya masing-masing.

“Rencananya akan ada pembinaan yang kita lakukan selama 10 hari sebelum mereka dijemput oleh perwakilan kabupaten/kota tempat daerah asal mereka. Jangan sampai sekembalinya mereka ditengah-tengah masyarakat menimbulkan konflik horizontal,” jelasnya.

Setelah berkumpul di KNIA, mereka selanjutnya dibawa ke tempat penampungan sementara selama 10 hari, di antaranya Yon Arhanudse, Detasemen Brimob Binjai, Lantamal I Belawan, SPN Sampali, Yonkav 6 Serbu Asam Kumbang, Yon Armed dan Yonif 121/MK.

“Rabu besok mereka istirahat terlebih dulu di lokasi penampungan, Kamis (31/3) baru kita lakukan pembekalan sebelum mereka dikembalikan ke keluarga atau ke tengah-tengah masyarakat,” ujar Zulkifli.

Menurut Zulkifli, pembekalan atau pembinaan dianggap perlu guna memudahkan mereka kembali ke masyarakat. “Ada 8 hari kita beri pembekalan. Ini sebetulnya menguntungkan mereka, karena membantu mereka agar bisa berada di tengah masyarakat yang majemuk. Karena kita khawatir masyarakat sulit menerima, kalaupun menerima rentan adanya gesekan-gesekan,” jelasnya. (bal/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/