25.6 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

3 Kali Niat Berhenti, Kini Sibuk Syuting Film ke-36

Christine Hakim tengah sibuk syuting filmnya yang ke-36, Retak Gading. Film yang akan dirilis bertepatan dengan Hari Ibu, 22 Desember mendatang itu, semakin memantapkan hatinya untuk bertahan di dunia film. Sebelumnya, sudah tiga kali dia berniat berhenti akting. 

BINTANG: Christine Hakim telah empat puluh tahun berkarir sebagai aktris  membintangi 30-an film.//kapanlagi.com
BINTANG: Christine Hakim telah empat puluh tahun berkarir sebagai aktris dengan membintangi 30-an film.//kapanlagi.com

HAMPIR 40 tahun menekuni akting, Christine Hakim ternyata kerap merasakan jenuh. Bahkan, dia sudah tiga kali berniat meninggalkan dunia film yang membesarkan namanya. “Saya sudah tiga kali mau berhenti dari film, tapi nggak jadi terus. Akhirnya, saya berpikir ini amanat dari Allah. Dan saya berusaha menjaga itu,” ujar Christine Hakim saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Hanya saja, kini perempuan kelahiran Kuala Tungkal, Jambi, 25 Desember 1956 itu tak lagi ngoyo. Dulu, setahun dia bisa membintangi tiga film sekaligus. Kini, satu film setahun pun dirasanya sudah cukup. “Kalau besok Tuhan menghendaki saya berhenti (akting), ya saya berhenti,” katanya. Tetapi sepertinya kehadiran Christine masih sangat dibutuhkan di industri perfilman tanah air. Di usianya yang menginjak 57 tahun, masih ada saja tawaran film yang datang padanya.

Film terbarunya, Sang Kiai, akan dirilis akhir bulan depan. Dan saat ini, dia tengah sibuk merampungkan satu film lagi. Judulnya, Retak Gading. Film itu menceritakan ketegaran seorang janda beranak satu dalam menghadapi pergaulan bebas anak-anak zaman sekarang. “Saya melihat film ini memiliki alur cerita yang kuat. Ada pesan moral kepada remaja agar berhati-hati dalam bergaul,” terangnya.

Christine mulai syuting film itu sejak 24 Maret lalu. Jakarta, Bandung, Garut, dan Morotai di Maluku Utara, menjadi lokasi pengambilan gambarnya. Rencananya, film itu akan dirilis bertepatan dengan Hari Ibu, 22 Desember mendatang. “Film ini banyak mengangkat (cerita tentang) peran ibu,” tutur peraih penghargaan aktris terbaik dalam Asia Pasific International Film Festival 1998 lewat film Daun Diatas Bantal itu.

Selama menekuni karirnya sebagai pemain film, sudah banyak penghargaan yang didapatnya. Dan dia disebut-sebut sebagai salah satu aktris terbaik Indonesia. Sebenarnya, seselektif apa sih Christine dalam menerima tawaran film” “Saya lihat dulu skenarionya, bagus atau tidak. Membaca skenario bisa seharian, untuk menentukan bagus tidaknya. Setelah itu, saya lihat produksinya akan seperti apa, pemilihan pemain, lihat produser dan sutradaranya,” terangnya.

Bukan hanya itu, Christine selalu memastikan kalau film yang akan dimainkannya memiliki pesan moral atau mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada penontonnya. Bintang film Eat Pray Love (2010) produksi Hollywood itu mengaku paling tidak suka film berbau horor. “Saya suka film yang ada syiarnya. Tetapi tidak dengan yang bombastis, membawa atribut agama,” ungkapnya. “Film horor, saya tidak suka,” sambungnya.

Pemilik nama lengkap Herlina Christine Natalia Hakim itu mengaku tak segan-segan dibayar dibawah standar jika film yang akan diproduksi benar-benar bagus, tetapi kekurangan dana untuk memproduksinya. Dia mengaku sudah pernah melakukannya beberapa kali. “Sering ya, saya sering melakukan itu,” tegasnya. (*)

Christine Hakim tengah sibuk syuting filmnya yang ke-36, Retak Gading. Film yang akan dirilis bertepatan dengan Hari Ibu, 22 Desember mendatang itu, semakin memantapkan hatinya untuk bertahan di dunia film. Sebelumnya, sudah tiga kali dia berniat berhenti akting. 

BINTANG: Christine Hakim telah empat puluh tahun berkarir sebagai aktris  membintangi 30-an film.//kapanlagi.com
BINTANG: Christine Hakim telah empat puluh tahun berkarir sebagai aktris dengan membintangi 30-an film.//kapanlagi.com

HAMPIR 40 tahun menekuni akting, Christine Hakim ternyata kerap merasakan jenuh. Bahkan, dia sudah tiga kali berniat meninggalkan dunia film yang membesarkan namanya. “Saya sudah tiga kali mau berhenti dari film, tapi nggak jadi terus. Akhirnya, saya berpikir ini amanat dari Allah. Dan saya berusaha menjaga itu,” ujar Christine Hakim saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Hanya saja, kini perempuan kelahiran Kuala Tungkal, Jambi, 25 Desember 1956 itu tak lagi ngoyo. Dulu, setahun dia bisa membintangi tiga film sekaligus. Kini, satu film setahun pun dirasanya sudah cukup. “Kalau besok Tuhan menghendaki saya berhenti (akting), ya saya berhenti,” katanya. Tetapi sepertinya kehadiran Christine masih sangat dibutuhkan di industri perfilman tanah air. Di usianya yang menginjak 57 tahun, masih ada saja tawaran film yang datang padanya.

Film terbarunya, Sang Kiai, akan dirilis akhir bulan depan. Dan saat ini, dia tengah sibuk merampungkan satu film lagi. Judulnya, Retak Gading. Film itu menceritakan ketegaran seorang janda beranak satu dalam menghadapi pergaulan bebas anak-anak zaman sekarang. “Saya melihat film ini memiliki alur cerita yang kuat. Ada pesan moral kepada remaja agar berhati-hati dalam bergaul,” terangnya.

Christine mulai syuting film itu sejak 24 Maret lalu. Jakarta, Bandung, Garut, dan Morotai di Maluku Utara, menjadi lokasi pengambilan gambarnya. Rencananya, film itu akan dirilis bertepatan dengan Hari Ibu, 22 Desember mendatang. “Film ini banyak mengangkat (cerita tentang) peran ibu,” tutur peraih penghargaan aktris terbaik dalam Asia Pasific International Film Festival 1998 lewat film Daun Diatas Bantal itu.

Selama menekuni karirnya sebagai pemain film, sudah banyak penghargaan yang didapatnya. Dan dia disebut-sebut sebagai salah satu aktris terbaik Indonesia. Sebenarnya, seselektif apa sih Christine dalam menerima tawaran film” “Saya lihat dulu skenarionya, bagus atau tidak. Membaca skenario bisa seharian, untuk menentukan bagus tidaknya. Setelah itu, saya lihat produksinya akan seperti apa, pemilihan pemain, lihat produser dan sutradaranya,” terangnya.

Bukan hanya itu, Christine selalu memastikan kalau film yang akan dimainkannya memiliki pesan moral atau mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada penontonnya. Bintang film Eat Pray Love (2010) produksi Hollywood itu mengaku paling tidak suka film berbau horor. “Saya suka film yang ada syiarnya. Tetapi tidak dengan yang bombastis, membawa atribut agama,” ungkapnya. “Film horor, saya tidak suka,” sambungnya.

Pemilik nama lengkap Herlina Christine Natalia Hakim itu mengaku tak segan-segan dibayar dibawah standar jika film yang akan diproduksi benar-benar bagus, tetapi kekurangan dana untuk memproduksinya. Dia mengaku sudah pernah melakukannya beberapa kali. “Sering ya, saya sering melakukan itu,” tegasnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/