JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Momentun Natal dan Tahun Baru kian dekat. Polri bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) berupaya mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin timbul. Seperti, ancaman terorisme, kemacetan liburan panjang dan pasokan sembako.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuturkan, operasi lilin untuk menjaga keamanan saat Natal dan tahun baru dimulai 23 Desember hingga 2 Januari 2017. Melihat situasi dan kondisi yang ada, atensi utama operasi lilin ini adalah mengantisipasi ancaman terorisme. ”Indikasi ancaman tero akhir tahun kan ada kemarin,” paparnya di lobi Gedung Utama Mabes Polri kemarin.
Karena itu, akan dilakukan operasi tertutup untuk bisa menjaga keamanan di penghujung tahun. Yang secara terbuka itu pengamanan semua tempat ibadah akan ditingkatkan. ”Pengamanan untuk mencegajh kemungkinan konflik dan semacamnya,” terangn mantan kapolda Papua tersebut.
Yang juga penting adalah soal transportasi pada akhir tahun. Karena libur panjang, maka dapat diprediksi masyarakat akan pulang kampung atau berwisata. Tentunya, perlu persiapan untuk melancarkan arus transportasi, baik darat, laut dan udara. ”akan dicek semua kesiapan dari setiap jalan tol dan sebagainya,” ungkapnya.
Sementara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, Kemenhub akan melakukan pengecekan pada setiap moda transportasi, baik bus, kereta, kapal dan pesawat. ”Semua provinsi harus dilakukan pengecekan juga,” paparnya.
Nantinya, akan ada pencermatan terhadap sejumlah titik kemacetan, diantara akses jalan tol, pelabuhan dan sebagainya. ”Tempat-tempat khusus dielaborasi,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Tidak hanya soal transportasi, kesiapan pasokan pangan juga menjadi pembahasan. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan, secara umum pasokan sembako sangat aman. Bahkan, beras itu cukup untuk enam bulan kedepan. ”Yang dikhawatirkan hanya soal distribusinya, biasa terhalang kemacetan atau factor cuaca,” paparnya.
Yang juta penting, dalam situasi meningkatkan konsumsi pangan pada akhir tahun dikhawatirkan terjadi penimbunan sembako. Kalau terjadi kenaikan harga drastic, maka Kemendag akan turun tangan. Bahkan, akan berkoordinasi dengan kepolisian. ”Tapi, kami hanya turun tangan saat begitu mendesak. Kami masih berupaya tidak mengintervensi pasar,” ujarnya. (idr/adz)