27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Komisi III: Pemerintah Gagal

Tim Kunker Pantau Lokasi

SAMPANG – Satu per satu petinggi negeri ini mendatangi lokasi kerusuhan di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kec Omben dan Dusun Gading Laok, Desa Blu”uran, Kec Karang Penang. Setelah pihak eksekutif, kemarin (30/8) giliran rombongan legislatif dari Komisi III DPR RI mendatangi lokasi kejadian.
Seperti halnya rombongan eksekutif, rombongan komisi III juga dalam rangka mengkaji soal peristiwa kerusuhan itu. Kehadiran mereka juga dalam rangka meninjau dan menyelidiki motif kejadian yang sesungguhnya terjadi. Rombongan komisi III datang bersama dengan rombongan dari Irwasum Mabes Polri yang dipimpin Komjen Pol Fajar Prihantoro.

Rombongan komisi III terdiri dari I Gede Pasek selaku ketua komisi dan Suhartono Wijaya, keduanya dari Fraksi Demokrat.  Lalu, Sayed Mustafa Usaf dan Yahdil Abdhi Harahap dari Fraksi PAN, Martin Hubarat dari Fraksi Gerindra, H Nudirman Munir dari Fraksi Golkar, Ahmad Kurdi Mukrie dari Fraksi PPP. Selain itu, ada Adang Daradjatun dari Fraksi PKS dan Otong Abd Rahman dari Fraksi PKB.

Kedatangan rombongan komisi III sendiri setelah sebelumnya menggelar rapat interen pasca meletusnya konflik berbau agama itu. Ketika itu, komisi III langsung mengadakan rapat internal untuk membahas konflik. Dan, pada Senin lalu (26/8) komisi III langsung membentuk Tim Kunker Spesifik.  Dalam rapat lanjutan itu akhirnya disepakati agar Tim Kunker Spesifik harus terjun ke lapangan.

Setelah tiba di Posko sekitar pukul 11.00 siang, rombongan komisi III langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP). Mereka berjalan kaki sekitar 3 km ke Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kec Omben dan Dusun Gading Laok, Desa Blu”uran, Kec Karang Penang. Salah seorang anggota komisi III Nudirman Munir terlihat tidak mampu melanjutkan perjalanan menuju TKP karena keletihan.

Anggota Komisi III Atong Abd Rahman dari Fraksi PKB menyatakan,  maksud kedatangannya berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Mabes Polri Selasa (27/8) lalu untuk meninjau lokasi kejadian. Dari hasil pemantauan dan penyelidikan itu nantinya baru akan dirapatkan lagi di komisi III DPR RI.
Lebih jauh dijelaskan, berdasar pembahasan dan melalui berbagai sumber di media massa, konflik sudah terjadi sejak Desember 2011. “Yang menjadi perhatian komisi III nantinya kenapa konflik yang motifnya sudah hampir sama ini masih terulang lagi. Tapi, yang jelas ada pembahasan komprehensif terkait persoalan ini,” katanya.

Selain akan membahas secara komprehensif, komisi III juga akan menangani masalah faktor keamanan dan perlindungan para korban serta nasibnya pascakerusuhan. Faktor keamanan terkait sejauh mana tindakan preventif yang dilakukan aparat keamanan hingga konflik pecah kembali. Sedangkan faktor nasib pengungsi ini akan erat kaitannya dengan anggaran untuk menyuplai kebutuhan korban selama di pengungsian.
“Tapi yang jelas kita akan selalu dukung anggaran untuk Mabes Polri,” tandasnya.  (edo/zid/jpnn)

Tim Kunker Pantau Lokasi

SAMPANG – Satu per satu petinggi negeri ini mendatangi lokasi kerusuhan di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kec Omben dan Dusun Gading Laok, Desa Blu”uran, Kec Karang Penang. Setelah pihak eksekutif, kemarin (30/8) giliran rombongan legislatif dari Komisi III DPR RI mendatangi lokasi kejadian.
Seperti halnya rombongan eksekutif, rombongan komisi III juga dalam rangka mengkaji soal peristiwa kerusuhan itu. Kehadiran mereka juga dalam rangka meninjau dan menyelidiki motif kejadian yang sesungguhnya terjadi. Rombongan komisi III datang bersama dengan rombongan dari Irwasum Mabes Polri yang dipimpin Komjen Pol Fajar Prihantoro.

Rombongan komisi III terdiri dari I Gede Pasek selaku ketua komisi dan Suhartono Wijaya, keduanya dari Fraksi Demokrat.  Lalu, Sayed Mustafa Usaf dan Yahdil Abdhi Harahap dari Fraksi PAN, Martin Hubarat dari Fraksi Gerindra, H Nudirman Munir dari Fraksi Golkar, Ahmad Kurdi Mukrie dari Fraksi PPP. Selain itu, ada Adang Daradjatun dari Fraksi PKS dan Otong Abd Rahman dari Fraksi PKB.

Kedatangan rombongan komisi III sendiri setelah sebelumnya menggelar rapat interen pasca meletusnya konflik berbau agama itu. Ketika itu, komisi III langsung mengadakan rapat internal untuk membahas konflik. Dan, pada Senin lalu (26/8) komisi III langsung membentuk Tim Kunker Spesifik.  Dalam rapat lanjutan itu akhirnya disepakati agar Tim Kunker Spesifik harus terjun ke lapangan.

Setelah tiba di Posko sekitar pukul 11.00 siang, rombongan komisi III langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP). Mereka berjalan kaki sekitar 3 km ke Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kec Omben dan Dusun Gading Laok, Desa Blu”uran, Kec Karang Penang. Salah seorang anggota komisi III Nudirman Munir terlihat tidak mampu melanjutkan perjalanan menuju TKP karena keletihan.

Anggota Komisi III Atong Abd Rahman dari Fraksi PKB menyatakan,  maksud kedatangannya berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Mabes Polri Selasa (27/8) lalu untuk meninjau lokasi kejadian. Dari hasil pemantauan dan penyelidikan itu nantinya baru akan dirapatkan lagi di komisi III DPR RI.
Lebih jauh dijelaskan, berdasar pembahasan dan melalui berbagai sumber di media massa, konflik sudah terjadi sejak Desember 2011. “Yang menjadi perhatian komisi III nantinya kenapa konflik yang motifnya sudah hampir sama ini masih terulang lagi. Tapi, yang jelas ada pembahasan komprehensif terkait persoalan ini,” katanya.

Selain akan membahas secara komprehensif, komisi III juga akan menangani masalah faktor keamanan dan perlindungan para korban serta nasibnya pascakerusuhan. Faktor keamanan terkait sejauh mana tindakan preventif yang dilakukan aparat keamanan hingga konflik pecah kembali. Sedangkan faktor nasib pengungsi ini akan erat kaitannya dengan anggaran untuk menyuplai kebutuhan korban selama di pengungsian.
“Tapi yang jelas kita akan selalu dukung anggaran untuk Mabes Polri,” tandasnya.  (edo/zid/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/