31.7 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Dendam Ayam kepada Buaya

FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos
Para pemain PSMS Medan saat berlatih di Stadion Manahan Solo, kemarin (2/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Luka akibat kekalahan dalam final Liga 2 Tahun 2017 lalu belum pulih benar dalam diri para pemain dan fans PSMS Medan. Sore ini, kesempatan bagi Ayam Kinantan untuk membalas dendamnya kepada Persebaya Surabaya dalam babak delapan besar Piala Presiden 2018 (siaran langsung Indosiar pukul 15.30 WIB).

Tekad itu yang diusung para penggawa PSMS Medan saat pertemuan klasik yang kali ini terjadi di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (3/2). Anak-anak Medan tentu tak ingin lagi laga ini berakhir dengan kegagalan. Bukan kali itu saja Persebaya menyulitkan PSMS. Bajul Ijo kerap terlibat pada momen-momen sakral PSMS dan sukses membuat jengkel. Salah satunya saat menjerumuskan PSMS turun kasta pada playoff 2009. PSMS ditumbangkan lewat adu penalti. “Tim Persebaya sudah berubah, semakin kuat. Terbukti Persebaya mampu mengalahkan Madura United, kami akan bekerja keras,” terang pelatih PSMS, Djajang Nurjaman, Jumat (2/2).

Kali ini kedua tim datang dengan materi pemain yang berbeda. Meski mempertahankan hampir 50 persen skuad musim lalu, peta kekuatan mungkin berubah. Apalagi kali ini sudah diperkuat pemain asing. PSMS punya empat legiun asing, Reinaldo Lobo, Sadney Urikhob, Yessoh dan Samuel Nainggolan yang siap diturunkan. PSMS juga sudah diperkuat para pemain berngalaman dari Liga 1 seperti Amarzukih, dan Muhammad Roby. “Kami harus mampu mengalahkan Persebaya,” katanya.

Pada laga ini, Djanur mungkin melakukan beberapa perubahan dalam skemanya. Gambaran itu terlihat saat uji coba dengan Persiraja tengah pekan lalu. Amarzukih sempat ditempatkan sebagai gelandang bertahan berduet dengan Legimin dan Fredyan ditempatkan sebagai bek kanan. Namun Djanur lalu mengembalikan lagi Amarzukih ke full back kanan karena Fredyan dilihatnya belum siap. Dia juga mencoba Alwi sebagai gelandang serang.

Eks pelatih Persib itu juga menempatkan Sadney Urikhob sebagai penyerang sayap kanan mendukung Wilfried di tengah dan Frets di kiri. Hanya saja Frets sempat diragukan karena mengalami cedera ringan. Sementara untuk pos gelandang serang pilihan ada pada Suhandi ataupun Antoni Putro.“Sadney permainannya semakin baik meskipun saat uji coba tidak mencetak gol. Wilfried juga butuh adaptasi tapi dia punya kemampuan,” tambah Djanur.

FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos
Para pemain PSMS Medan saat berlatih di Stadion Manahan Solo, kemarin (2/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Luka akibat kekalahan dalam final Liga 2 Tahun 2017 lalu belum pulih benar dalam diri para pemain dan fans PSMS Medan. Sore ini, kesempatan bagi Ayam Kinantan untuk membalas dendamnya kepada Persebaya Surabaya dalam babak delapan besar Piala Presiden 2018 (siaran langsung Indosiar pukul 15.30 WIB).

Tekad itu yang diusung para penggawa PSMS Medan saat pertemuan klasik yang kali ini terjadi di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (3/2). Anak-anak Medan tentu tak ingin lagi laga ini berakhir dengan kegagalan. Bukan kali itu saja Persebaya menyulitkan PSMS. Bajul Ijo kerap terlibat pada momen-momen sakral PSMS dan sukses membuat jengkel. Salah satunya saat menjerumuskan PSMS turun kasta pada playoff 2009. PSMS ditumbangkan lewat adu penalti. “Tim Persebaya sudah berubah, semakin kuat. Terbukti Persebaya mampu mengalahkan Madura United, kami akan bekerja keras,” terang pelatih PSMS, Djajang Nurjaman, Jumat (2/2).

Kali ini kedua tim datang dengan materi pemain yang berbeda. Meski mempertahankan hampir 50 persen skuad musim lalu, peta kekuatan mungkin berubah. Apalagi kali ini sudah diperkuat pemain asing. PSMS punya empat legiun asing, Reinaldo Lobo, Sadney Urikhob, Yessoh dan Samuel Nainggolan yang siap diturunkan. PSMS juga sudah diperkuat para pemain berngalaman dari Liga 1 seperti Amarzukih, dan Muhammad Roby. “Kami harus mampu mengalahkan Persebaya,” katanya.

Pada laga ini, Djanur mungkin melakukan beberapa perubahan dalam skemanya. Gambaran itu terlihat saat uji coba dengan Persiraja tengah pekan lalu. Amarzukih sempat ditempatkan sebagai gelandang bertahan berduet dengan Legimin dan Fredyan ditempatkan sebagai bek kanan. Namun Djanur lalu mengembalikan lagi Amarzukih ke full back kanan karena Fredyan dilihatnya belum siap. Dia juga mencoba Alwi sebagai gelandang serang.

Eks pelatih Persib itu juga menempatkan Sadney Urikhob sebagai penyerang sayap kanan mendukung Wilfried di tengah dan Frets di kiri. Hanya saja Frets sempat diragukan karena mengalami cedera ringan. Sementara untuk pos gelandang serang pilihan ada pada Suhandi ataupun Antoni Putro.“Sadney permainannya semakin baik meskipun saat uji coba tidak mencetak gol. Wilfried juga butuh adaptasi tapi dia punya kemampuan,” tambah Djanur.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/