27.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Pembongkaran Lantai Ubin Lambat

Ubin Merdeka Walk yang dibongkar. (Pran/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Rekomendasi yang dikeluarkan Pemko Medan melalui Dinas Pertamanan dan Kebersihan (DPK) Kota Medan terkait lantai ubin Merdeka Walk hingga kini lambat dikerjakan manajemen pusat kuliner itu.

Humas PT Orange Indonesia Mandiri (OIM) selaku Pengelola Rahman Mulyadi mengatakan, para pemborong di Medan mematok upah kerja yang mahal dalam melaksanakan pekerjaan pembongkaran lantai itu.

“Banyak pemborong, mereka minta Rp 50.000 per meter per hari untuk pembongkaran itu. Tapi kita tidak sanggup kalau sebesar itu. Di situ yang lamanya. Makanya kita cari yang murah. Dan kita baru dapat yang murah, tukang pekerjanya dari Tanjungmorawa,” ujar Rahman Mulyadi.

Pihaknya saat ini sudah mulai melakukan pekerjaan pembongkaran lantai dengan menggantinya menjadi daerah resapan air. “Sebenarnya itu nanti bisa jadi sarang tikus. Tapi ya harus tetap kita kerjakan, karena diminta Pemko Medan. Sekarang kita kerjakan, satu pemborong dengan tiga pekerja per harinya membongkar 10 meter persegi sampai sepanjang Merdeka Walk ini. Memang tidak pernah diukur, tapi Merdeka Walk ini diperkirakan panjangnya sekitar 500 meter,” paparnya.

Mulyadi memastikan pihaknya tetap akan taat pada peraturan yang berlaku oleh Pemko Medan. Karena sebagai pengelola, dia paham bahwa Lapangan Merdeka itu merupakan aset milik Pemko Medan dan pihaknya hanya menumpang.

Perlu diketahui, rekomendasi itu dikeluarkan Pemko Medan akibat dampak dari pohon besar tumbang beberapa waktu lalu menimpah sebuah mobil pengunjung di Merdeka Walk dekat Tugu Bank Sumut. Sebagai rekomendasi itu, pengelola MW diminta membongkar lantai ubin dan diganti menjadi daerah resapan air. (prn/ila)

 

Ubin Merdeka Walk yang dibongkar. (Pran/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Rekomendasi yang dikeluarkan Pemko Medan melalui Dinas Pertamanan dan Kebersihan (DPK) Kota Medan terkait lantai ubin Merdeka Walk hingga kini lambat dikerjakan manajemen pusat kuliner itu.

Humas PT Orange Indonesia Mandiri (OIM) selaku Pengelola Rahman Mulyadi mengatakan, para pemborong di Medan mematok upah kerja yang mahal dalam melaksanakan pekerjaan pembongkaran lantai itu.

“Banyak pemborong, mereka minta Rp 50.000 per meter per hari untuk pembongkaran itu. Tapi kita tidak sanggup kalau sebesar itu. Di situ yang lamanya. Makanya kita cari yang murah. Dan kita baru dapat yang murah, tukang pekerjanya dari Tanjungmorawa,” ujar Rahman Mulyadi.

Pihaknya saat ini sudah mulai melakukan pekerjaan pembongkaran lantai dengan menggantinya menjadi daerah resapan air. “Sebenarnya itu nanti bisa jadi sarang tikus. Tapi ya harus tetap kita kerjakan, karena diminta Pemko Medan. Sekarang kita kerjakan, satu pemborong dengan tiga pekerja per harinya membongkar 10 meter persegi sampai sepanjang Merdeka Walk ini. Memang tidak pernah diukur, tapi Merdeka Walk ini diperkirakan panjangnya sekitar 500 meter,” paparnya.

Mulyadi memastikan pihaknya tetap akan taat pada peraturan yang berlaku oleh Pemko Medan. Karena sebagai pengelola, dia paham bahwa Lapangan Merdeka itu merupakan aset milik Pemko Medan dan pihaknya hanya menumpang.

Perlu diketahui, rekomendasi itu dikeluarkan Pemko Medan akibat dampak dari pohon besar tumbang beberapa waktu lalu menimpah sebuah mobil pengunjung di Merdeka Walk dekat Tugu Bank Sumut. Sebagai rekomendasi itu, pengelola MW diminta membongkar lantai ubin dan diganti menjadi daerah resapan air. (prn/ila)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/