26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Hattrick Gagalkan Penalti, Schmeichel Buat sang Ayah Bangga

Kasper Schmeichel dipeluk kapten tim, Kjaer.

SUMUTPOS.CO – Gugurnya timnas Denmark dari Piala Dunia 2018 menyisakan cerita heroik. Adalah performa Kasper Schmeichel yang menjadi sorotan pada pertarungan 16 besar kontra Kroasia di Novograd, Senin (2/7).

Kasper Schmeichel mendapat gelar Man of The Match usai kalah melawan Kroasia di babak 16 besar Piala Dunia 2018 lewat adu penalti. Sang ayah, Peter Schmeichel menjadi orang yang paling reaktif, saat kiper Denmark, Kasper Schmeichel menjadi bintang lapangan.

Peter yang namanya makin mendunia saat berdiri di bawah mistar Manchester United itu, sengaja minta izin untuk tidak liputan Piala Dunai 2018 untuk media RT, karena ingin menyaksikan aksi Kasper dan Denmark sebagai penonton di Nizhny Novgorod Stadium.

Kasper menggagalkan tiga penalti pemain Kroasia. Pertama eksekusi dari Luka Modric, di babak perpanjangan waktu. Sebelum penalti di extra time itu, skor kedua tim 1-1. Kasper sukses membaca dan menangkap bola tendangan Modric.

Skor pun bertahan 1-1, dan laga harus dilanjutkan ke babak adu penalti. Di babak ini, Kasper kembali cemerlang. Dua eksekusi pemain Kroasia, Milan Badelj (penendan pertama) dan Josip Pivaric (penendang keempat) gagal di depan Kasper. Namun, dewi fortuna belum berpihak ke Denmark. Tiga eksekutor Denmark juga gagal menunaikan tugas. Setiap aksi Kasper, Peter tampak emosional, memberikan reaksi mengharukan.

“Ini perasaan yang aneh. Ada kekecewaan yang sangat banyak tapi juga kebanggaan yang besar pada penampilan kami. Kami punya peluang dan kami adalah tim yang lebih baik di paruh kedua,” ucapnya, dikutip dari situs resmi FIFA.

“Saya telah memainkan banyak pertandingan dan (laga dengan) penalti. Saya mengikuti intuisi saya, seperti yang saya rasakan saat ini dan sayangnya itu tidak cukup,” imbuh kiper Leicester City itu. (bbs/don)

Kasper Schmeichel dipeluk kapten tim, Kjaer.

SUMUTPOS.CO – Gugurnya timnas Denmark dari Piala Dunia 2018 menyisakan cerita heroik. Adalah performa Kasper Schmeichel yang menjadi sorotan pada pertarungan 16 besar kontra Kroasia di Novograd, Senin (2/7).

Kasper Schmeichel mendapat gelar Man of The Match usai kalah melawan Kroasia di babak 16 besar Piala Dunia 2018 lewat adu penalti. Sang ayah, Peter Schmeichel menjadi orang yang paling reaktif, saat kiper Denmark, Kasper Schmeichel menjadi bintang lapangan.

Peter yang namanya makin mendunia saat berdiri di bawah mistar Manchester United itu, sengaja minta izin untuk tidak liputan Piala Dunai 2018 untuk media RT, karena ingin menyaksikan aksi Kasper dan Denmark sebagai penonton di Nizhny Novgorod Stadium.

Kasper menggagalkan tiga penalti pemain Kroasia. Pertama eksekusi dari Luka Modric, di babak perpanjangan waktu. Sebelum penalti di extra time itu, skor kedua tim 1-1. Kasper sukses membaca dan menangkap bola tendangan Modric.

Skor pun bertahan 1-1, dan laga harus dilanjutkan ke babak adu penalti. Di babak ini, Kasper kembali cemerlang. Dua eksekusi pemain Kroasia, Milan Badelj (penendan pertama) dan Josip Pivaric (penendang keempat) gagal di depan Kasper. Namun, dewi fortuna belum berpihak ke Denmark. Tiga eksekutor Denmark juga gagal menunaikan tugas. Setiap aksi Kasper, Peter tampak emosional, memberikan reaksi mengharukan.

“Ini perasaan yang aneh. Ada kekecewaan yang sangat banyak tapi juga kebanggaan yang besar pada penampilan kami. Kami punya peluang dan kami adalah tim yang lebih baik di paruh kedua,” ucapnya, dikutip dari situs resmi FIFA.

“Saya telah memainkan banyak pertandingan dan (laga dengan) penalti. Saya mengikuti intuisi saya, seperti yang saya rasakan saat ini dan sayangnya itu tidak cukup,” imbuh kiper Leicester City itu. (bbs/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/