Pacquiao mengaku tak kuasa menganvaskan Mayweather pada pertandingan tersebut karena pengaruh cedera pada bahunya. Bahkan, setelah pertarungan dia menyatakan sempat berharap bisa menunda pertarungan akbar tersebut sambil menunggu proses pemulihan. Pacman menderita cedera otot pada persendian bahu kanannya. Dari pemeriksaan MRI diketahui adanya sobekan pada ototnya. Dia menambahkan Nevada State Athletic Commision sebagai pengawas pertandingan menolak memberikan suntikan penghilang rasa sakit alias pain killer.
Dalam pernyataannya ketika jumpa pers usai pertarungan, Pacquiao mengaku cederanya kambuh di awal-awal duel kemarin. Karena itu dia tidak bisa melancarkan pukulan dengan tangan kanannya.
“Aku ingin lebih agresif tapi aku hanya bisa menggunakan tangan kiriku. Sulit sekali bertarung dengan satu tangan. Meski bahuku cedera aku tidak komplain. Ini adalah bagian dari permainan,” jelasnya.
Mengenai pertarungan ulang, banyak kalangan menganggap peluangnya sangat kecil. Alasan utamanya karena hasil pertarungan kemarin adalah kemenangan untuk Mayweather. Tidak perlu pembuktian dua kali bagi seorang petinju untuk mengetahui Mayweather adalah superior di kelasnya.
Mayweather sendiri mengirim sinyal tidak tertarik untuk rematch. “Aku bisa pensiun dari tinju sekarang dan aku tidak keberatan. Di era-ku aku adalah TBE (The Best Ever),” serunya. Kontraknya bersama Showtime tinggal menyisakan satu pertarungan lagi. Dan jika merujuk pada rekor Rocky Marciano- 49 kali bertarung tanpa kalah, Mayweather bisa memanfaatkan peluang itu.
Satu-satunya alasan untuk bisa menggelar kembali pertarungan keduanya adalah alasan cedera yang diderita Pacman. Kubu Pacman belum puas dengan hasil pertandingan kemarin. “Aku pikir kita telah menyaksikan pertarungan hebat. Kami siap untuk mengulangnya lagi. Aku berharap secepatnya,” ujar pelatih Pacman, Fredie Roach seperti dilansir GMA News. (cak/jpnn/rbb)