26.7 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Petaka Counter Attack

PSMS kembali harus memupus ambisinya meraih poin perdana di kandang lawan. Anak asuh Peter Butler tumbang dengan skor 1-3 di Stadion PTIK, Jakarta, Jumat (3//8). Gol Sani Rizki menit kedua, Paulo Sergio menit ke-7 dan Vendri Mofu menit ke-87 hanya bisa dibalas satu gol Rachmad Hidayat menit ke-77.

Kekalahan ini membuat PSMS semakin terpuruk di dasar klasemen dengan koleksi 18 poin. Kekalahan ini menjadi yang ke-13 bagi PSMS dan kedua beruntun sejak dibesut Peter Butler.

Pada laga itu PSMS tampil dengan skema 3-4-3. Perubahan terjadi di belakang dan depan. Bek asing baru, Alexandros Tanidis mengisi trio bek bersama  Reinaldo Lobo dan Muhammad Roby Sementsra di depan Shohei Matsunaga di sektor sayap kiri bersama Felipe Martins Dos Santos dan Rachmad Hidayat di kanan.

Namun lemahnya konsentrasi di menit-menit awal dimanfaatkan Bhayangkara. The Guardian, julukan Bhayangkara, mampu membuat dua gol cepat di tujuh menit awal. Gol pertama terjadi menit kedua lewat aksi Sabi Rizki Fauzi yang berhasil lolos ke kotak penalti dan menaklukkan Rohim dengan tendangan datar.

PSMS coba merespon dengan skema serangan sayap. Umpan crossing dari Shohei Matsunaga disambut Alexandros Tanidis menit keempat. Namun tandukan bek Yunani itu masih melenceng di atas mistar.

Ketatnya barisan pertahanan Bhayangkara yang dikawal duet Vladimir Vujovic dan Jajang Mulyana membuat PSMS beberapa kali mencoba tendangan dari luar kotak penalti. Menit ke enam percobaan Legimin masih melenceng di atas mistar.

Semenit kemudian lagi-lagi lewat serangan balik Bhayangkara membobol gawang PSMS. Paulo Sergio mencetak gol kedua PSMS. Tertinggal dua gol, Ayam Kinantan meningkatkan agresivitas serangan. Mereka mulai mendominasi serangan meski belum terlalu efektif.

Sementara itu menit ke-12 upaya Fredyan Wahyu dari luar kotak penalti juga masih menyamping. PSMS kembali mengancam lewat tendangan first time Lobo di kotak penalti. Tapi tipis di samping kanan gawang Wahyu Nugroho. Kans terbaik PSMS tercipta lewat Felipe menit ke-27. Tapi Wahyu Tri Nugroho maju menyergap gagalkan kans striker Brasil itu.

Tendangan bebas Firza Andika juga masih melenceng tipis di atas mistar gawang lawan. PSMS. Hingga paruh waktu PSMS tertinggal 0-2.

Di awal babak kedua Butler melakukan perubahan skema dengan menarik keluarga Roby dan memasukkan Frets Butuan untuk lebih meningkatkan serangan. Sementara Bhayangkara coba memperkuat pertahanan nya dengan memasukkan Nur Hidayat menggantikan Jajang Mulyana.

PSMS harusnya mampu memperkecil skor saat wasit menunjuk titik penalti karena hands ball Dany Syahputra menit ke-53. Namun eksekusi Reinaldo Lobo mampu ditepis Wahyu Tri Nugroho.

Menit ke-55 serangan balik Bhayangkara nyaris berbuah gol. Rohim maju menyergap bola panjang yang diumpan kepada Marinus Manewar. Namun bola lepas. Beruntung sepakan placing Marinus ke gawang kosong menyamping.

Gawang PSMS kembali terancam menit ke-62. Alsan berhasil melewati Rohim di kotak penalti dann melepaskan sontekan mendatar ke gawang. Namun masih mampu diselamatkan Fredyan ‘Ucil.

PSMS masih terus mendominasi serangan meski bukan hal yang mudah menembus pertahanan lawan. Sementara Bhayangkara terus mengandalkan transisi cepat ke pertahanan lawan.

Menit ke-77, PSMS akhirnya bisa memperkecil ketertinggalan. Berawal dari tendangan mendatar Shohei Matsunaga dari luar kotak penalti yang mengenai tiang. Bola muntah berhasil disambar Rachmad Hidayat.

diri PSMS. Mereka terus mengepung pertahanan lawan. Sementara Bhayangkara menumpuk bek nya di pertahanan lawan. Namun malah mereka berhasil mencetak gol menit ke-87 lewat Vendri Mofu. Dari serangan balik, Herman Dzumafo lepas dari kawalan Tanidis  mengirim umpan kepada Vendri Mofu yang tak terkawal. Gol itu mengunci kemenangan tuan rumah dengan skor 3-1.

Usai laga kekecewaan diluapkan sebagian suporter PSMS. Beberapa oknum malah melempar botol air mineral ke bench PSMS. Satu lemparan sempat mengenai Felipe Martins. Manajer PSMS, Tengku Edriansyah Rendy juga turut jadi sasaran suporter. Satu per satu pemain masuk ke ruang ganti.

Reinaldo Lobo yang berulang kali menunjukkan gestur maaf masuk terakhir bersama pelatih Peter Butler. Namun dua orang suporter turun dan menghadang mereka meneriakkan unek-uneknya. Salah satunya ada kata-kata yang membuat Butler marah.

Pada sesi konfrensi pers, Butler tak habis pikir dengan sambutan sebagian suporter usai laga yang memaki-makinya dan pemain. “Mungkin saya pasti mau tiga poin. Saya orang Inggris dan sudah banyak pengalaman melatih. Saya main di Premier League, Championship. Untuk pertama kali penonton panggil saya, Inggris A****g, B***i.

Saya tak datang ke sini untuk situasi seperti itu. Pemain saya malam ini main bagus, saya bangga dengan mereka. Tapi Anda tak mengerti situasi di sini. Tidak bisa naik di klasemen tanpa adanya finansial motivasi. Ada banyak pemain dengan gaji kecil. Sementara Bhayangkara gaji besar. Orang harus mulai bantu kita,” katanya.

“Saya ke sini untuk pendek waktu saja dan kalau mereka memaki saya seperti itu. Saya punya banyak kawan di Indonesia dan mereka orang baik. Tapi situasi seperti  ini memang tidak bagus untuk sepak bola Indonesia,” bebernya.

“Saya tahu mereka bantu kita di kandang. Tapi mereka harus jaga emosi. Kalau kami main jelek sekali tanpa usaha, oke tapi kami melakukannya. Saya coba membangun rekonstruksi tim bagus. Anda bisa lihat malam ini kami bagus tim. Saya harap mereka datang bantu kami.

Tapi tidak usah seperti anak kecil. Saya sudah lama kerja di Indonesia di Persipura, Persiba, mereka beri hormat ke saya. Jangan bicara seperti itu kepada pemain yang sudah beri 100 persen. Itu tidak membuat kepercayaan diri pemain bagus,” katanya.

“Mungkin saya salah bicara seperti itu. Saya kerja betul, saya orang jujur, sangat adil,” tambahnya.

Sementara itu bek PSMS, Reinaldo Lobo mengatakan timnya sejatinya bermain lebih baik dari lawan namun kurang beruntung. “Opini saya kami main lebih baik dari lawan. Kami membuat perubahan tapi sayangnya kami tidak dapat hasil positif,” kata Lobo.

Sementara Pelatih Bhayangkara Fc, Simon Mc Mennemy bersyukur timnya bisa menang. Namun dia memuji performa PSMS yang meurutnya bermain baik. “Saya melihat pemain PSMS bermain baik. Mereka main bagus dengan operan dan serangannya. Saya pikir mereka tidak pantas berada di papan bawah,” kata Simon.

Simon juga memuji performa pemain mudanya yang mencetak satu gol perdana Bhayangkara, Sani Rizki. “Dia masih muda dan seperti jimat keberuntungan buat kami. Saya turunkan di pra musim dia main bagus, lalu lawan Persipura. Sebuah keistimewaan bagi dia yang bisa bermain lebih dari di level usianya,” pungkasnya. (don)

PSMS kembali harus memupus ambisinya meraih poin perdana di kandang lawan. Anak asuh Peter Butler tumbang dengan skor 1-3 di Stadion PTIK, Jakarta, Jumat (3//8). Gol Sani Rizki menit kedua, Paulo Sergio menit ke-7 dan Vendri Mofu menit ke-87 hanya bisa dibalas satu gol Rachmad Hidayat menit ke-77.

Kekalahan ini membuat PSMS semakin terpuruk di dasar klasemen dengan koleksi 18 poin. Kekalahan ini menjadi yang ke-13 bagi PSMS dan kedua beruntun sejak dibesut Peter Butler.

Pada laga itu PSMS tampil dengan skema 3-4-3. Perubahan terjadi di belakang dan depan. Bek asing baru, Alexandros Tanidis mengisi trio bek bersama  Reinaldo Lobo dan Muhammad Roby Sementsra di depan Shohei Matsunaga di sektor sayap kiri bersama Felipe Martins Dos Santos dan Rachmad Hidayat di kanan.

Namun lemahnya konsentrasi di menit-menit awal dimanfaatkan Bhayangkara. The Guardian, julukan Bhayangkara, mampu membuat dua gol cepat di tujuh menit awal. Gol pertama terjadi menit kedua lewat aksi Sabi Rizki Fauzi yang berhasil lolos ke kotak penalti dan menaklukkan Rohim dengan tendangan datar.

PSMS coba merespon dengan skema serangan sayap. Umpan crossing dari Shohei Matsunaga disambut Alexandros Tanidis menit keempat. Namun tandukan bek Yunani itu masih melenceng di atas mistar.

Ketatnya barisan pertahanan Bhayangkara yang dikawal duet Vladimir Vujovic dan Jajang Mulyana membuat PSMS beberapa kali mencoba tendangan dari luar kotak penalti. Menit ke enam percobaan Legimin masih melenceng di atas mistar.

Semenit kemudian lagi-lagi lewat serangan balik Bhayangkara membobol gawang PSMS. Paulo Sergio mencetak gol kedua PSMS. Tertinggal dua gol, Ayam Kinantan meningkatkan agresivitas serangan. Mereka mulai mendominasi serangan meski belum terlalu efektif.

Sementara itu menit ke-12 upaya Fredyan Wahyu dari luar kotak penalti juga masih menyamping. PSMS kembali mengancam lewat tendangan first time Lobo di kotak penalti. Tapi tipis di samping kanan gawang Wahyu Nugroho. Kans terbaik PSMS tercipta lewat Felipe menit ke-27. Tapi Wahyu Tri Nugroho maju menyergap gagalkan kans striker Brasil itu.

Tendangan bebas Firza Andika juga masih melenceng tipis di atas mistar gawang lawan. PSMS. Hingga paruh waktu PSMS tertinggal 0-2.

Di awal babak kedua Butler melakukan perubahan skema dengan menarik keluarga Roby dan memasukkan Frets Butuan untuk lebih meningkatkan serangan. Sementara Bhayangkara coba memperkuat pertahanan nya dengan memasukkan Nur Hidayat menggantikan Jajang Mulyana.

PSMS harusnya mampu memperkecil skor saat wasit menunjuk titik penalti karena hands ball Dany Syahputra menit ke-53. Namun eksekusi Reinaldo Lobo mampu ditepis Wahyu Tri Nugroho.

Menit ke-55 serangan balik Bhayangkara nyaris berbuah gol. Rohim maju menyergap bola panjang yang diumpan kepada Marinus Manewar. Namun bola lepas. Beruntung sepakan placing Marinus ke gawang kosong menyamping.

Gawang PSMS kembali terancam menit ke-62. Alsan berhasil melewati Rohim di kotak penalti dann melepaskan sontekan mendatar ke gawang. Namun masih mampu diselamatkan Fredyan ‘Ucil.

PSMS masih terus mendominasi serangan meski bukan hal yang mudah menembus pertahanan lawan. Sementara Bhayangkara terus mengandalkan transisi cepat ke pertahanan lawan.

Menit ke-77, PSMS akhirnya bisa memperkecil ketertinggalan. Berawal dari tendangan mendatar Shohei Matsunaga dari luar kotak penalti yang mengenai tiang. Bola muntah berhasil disambar Rachmad Hidayat.

diri PSMS. Mereka terus mengepung pertahanan lawan. Sementara Bhayangkara menumpuk bek nya di pertahanan lawan. Namun malah mereka berhasil mencetak gol menit ke-87 lewat Vendri Mofu. Dari serangan balik, Herman Dzumafo lepas dari kawalan Tanidis  mengirim umpan kepada Vendri Mofu yang tak terkawal. Gol itu mengunci kemenangan tuan rumah dengan skor 3-1.

Usai laga kekecewaan diluapkan sebagian suporter PSMS. Beberapa oknum malah melempar botol air mineral ke bench PSMS. Satu lemparan sempat mengenai Felipe Martins. Manajer PSMS, Tengku Edriansyah Rendy juga turut jadi sasaran suporter. Satu per satu pemain masuk ke ruang ganti.

Reinaldo Lobo yang berulang kali menunjukkan gestur maaf masuk terakhir bersama pelatih Peter Butler. Namun dua orang suporter turun dan menghadang mereka meneriakkan unek-uneknya. Salah satunya ada kata-kata yang membuat Butler marah.

Pada sesi konfrensi pers, Butler tak habis pikir dengan sambutan sebagian suporter usai laga yang memaki-makinya dan pemain. “Mungkin saya pasti mau tiga poin. Saya orang Inggris dan sudah banyak pengalaman melatih. Saya main di Premier League, Championship. Untuk pertama kali penonton panggil saya, Inggris A****g, B***i.

Saya tak datang ke sini untuk situasi seperti itu. Pemain saya malam ini main bagus, saya bangga dengan mereka. Tapi Anda tak mengerti situasi di sini. Tidak bisa naik di klasemen tanpa adanya finansial motivasi. Ada banyak pemain dengan gaji kecil. Sementara Bhayangkara gaji besar. Orang harus mulai bantu kita,” katanya.

“Saya ke sini untuk pendek waktu saja dan kalau mereka memaki saya seperti itu. Saya punya banyak kawan di Indonesia dan mereka orang baik. Tapi situasi seperti  ini memang tidak bagus untuk sepak bola Indonesia,” bebernya.

“Saya tahu mereka bantu kita di kandang. Tapi mereka harus jaga emosi. Kalau kami main jelek sekali tanpa usaha, oke tapi kami melakukannya. Saya coba membangun rekonstruksi tim bagus. Anda bisa lihat malam ini kami bagus tim. Saya harap mereka datang bantu kami.

Tapi tidak usah seperti anak kecil. Saya sudah lama kerja di Indonesia di Persipura, Persiba, mereka beri hormat ke saya. Jangan bicara seperti itu kepada pemain yang sudah beri 100 persen. Itu tidak membuat kepercayaan diri pemain bagus,” katanya.

“Mungkin saya salah bicara seperti itu. Saya kerja betul, saya orang jujur, sangat adil,” tambahnya.

Sementara itu bek PSMS, Reinaldo Lobo mengatakan timnya sejatinya bermain lebih baik dari lawan namun kurang beruntung. “Opini saya kami main lebih baik dari lawan. Kami membuat perubahan tapi sayangnya kami tidak dapat hasil positif,” kata Lobo.

Sementara Pelatih Bhayangkara Fc, Simon Mc Mennemy bersyukur timnya bisa menang. Namun dia memuji performa PSMS yang meurutnya bermain baik. “Saya melihat pemain PSMS bermain baik. Mereka main bagus dengan operan dan serangannya. Saya pikir mereka tidak pantas berada di papan bawah,” kata Simon.

Simon juga memuji performa pemain mudanya yang mencetak satu gol perdana Bhayangkara, Sani Rizki. “Dia masih muda dan seperti jimat keberuntungan buat kami. Saya turunkan di pra musim dia main bagus, lalu lawan Persipura. Sebuah keistimewaan bagi dia yang bisa bermain lebih dari di level usianya,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/