26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

PSDS Tak Puas Imbang

Foto: Batara/Sumut Pos
PSDS Deliserdang gagal memetik poin penuh pada laga perdananya di 32 besar Liga 3.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – PSDS Deliserdang mengawali putaran nasional Liga 3 dengan langkah kurang mulus. Tim berjuluk Traktor Kuning itu ditahan imbang tanpa gol saat bersua PS Kuala Nangroe Aceh di Stadiun Citarum Semarang, Jawa Tengah Minggu, (3/12).

Ini bukan pertemuan pertama kedua tim. Sebelumnya saat uji coba di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, PSDS ditumbangkan dengan skor 1-2. Karena itu tim besutan Dosman Sagala berniat revans.

Namun sejak kick off, PSDS lebih banyak menunggu di pertahanan. Sepuluh menit pertandingan dimulai, Striker Kuala Nangroe, Arif Munandar melakukan tendangan keras ke gawang PSDS yang dikawal Putra Aziz Irawan, dan membuahkan gol. Namun gol itu dianuliar wasit Hadi Suroso karena berbau offside.

Laga yang dimulai pukul 13.00 WIB, saat matahari sedang terik tak ayal membuat pemain kedua tim kehabisan tenaga. Ditambah kualitas lapangan yang bergelombang membuat umpan-umpan pendek tak berjalan mulus. Kerjasama yang baik antara kapten kesebelasan Muhammad Irsan dengan striker Roy Munthe sempat terlihat namun sayang ketika di depan gawang, tendangan Roy masih belum maksimal dan jauh dari tiang gawang lawan.

Rekannya, Agung Surya Wardana yang dipercaya untuk menyelesaikan tendangan-tendangan bebas juga belum dapat menembus gawang Muhammad Ali walaupun sudah begitu keras dan terarah.

Memasuki babak kedua, Dosman Sagala menarik Roy keluar lapangan dan menggantinya dengan Dwi Darlian. Saat itu berulang kali Traktor Kuning yang lebih banyak melakukan serangan. Tak hanya Dosman, pelatih Kuala Nangroe, Azhari juga melakukan rotasi.

Takut kecolongan, para pemain Kuala Nangroe bermain cukup keras. Beberapa kali pelanggaran terjadi dan dilakukan pemain asal Serambi Mekah tersebut. Hingga akhir laga tak ada gol yang tercipta.

Pelatih PSDS, Dosman Sagala mengakui kalau permainan anak asuhnya itu belum maksimal. Menurutnya banyak pemain yang belum lepas ketika bermain sehingga mengganggu konsentrasinya. Walaupun demikian ia mengaku masih dapat memaklumi lantaran pertandingan ini merupakan pertandingan perdana.

Para pemain juga belum mengenal lapangan. Agak tegang mereka, kurang lepas. Itulah yang kemudian mempengaruhi semuanya termasuk stamina,”kata Dosman.

Dosman mengaku akan mengevaluasi permainan. Menurutnya jangan sampai para pemain melakukan hal yang sama dimana finishing lagi lagi persoalannya.

Terpisah pelatih PS Kuala Anggroe, Azhari sangat kecewa dengan kepimpinan wasit Hadi Suroso yang dinilainnya selalu merugikan timnya. ”Bukan hanya wasit, tetapi kondisi lapangan jelek bergelombang seperti bekas kubangan lumpur. Dikampung saya saja tak ada lagi lapangan seperti ini. Padahal ini pertandingan nasional masak seperti ini,”ungkapnya dengan nada kecewa.

Di laga lainnya, PS Matra Mamuju Utara, Sulawesi Barat juga bermain imbang kontra Persewar Waropen dengan skor 0-0 skor kacamata.(btr/don)

Foto: Batara/Sumut Pos
PSDS Deliserdang gagal memetik poin penuh pada laga perdananya di 32 besar Liga 3.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – PSDS Deliserdang mengawali putaran nasional Liga 3 dengan langkah kurang mulus. Tim berjuluk Traktor Kuning itu ditahan imbang tanpa gol saat bersua PS Kuala Nangroe Aceh di Stadiun Citarum Semarang, Jawa Tengah Minggu, (3/12).

Ini bukan pertemuan pertama kedua tim. Sebelumnya saat uji coba di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, PSDS ditumbangkan dengan skor 1-2. Karena itu tim besutan Dosman Sagala berniat revans.

Namun sejak kick off, PSDS lebih banyak menunggu di pertahanan. Sepuluh menit pertandingan dimulai, Striker Kuala Nangroe, Arif Munandar melakukan tendangan keras ke gawang PSDS yang dikawal Putra Aziz Irawan, dan membuahkan gol. Namun gol itu dianuliar wasit Hadi Suroso karena berbau offside.

Laga yang dimulai pukul 13.00 WIB, saat matahari sedang terik tak ayal membuat pemain kedua tim kehabisan tenaga. Ditambah kualitas lapangan yang bergelombang membuat umpan-umpan pendek tak berjalan mulus. Kerjasama yang baik antara kapten kesebelasan Muhammad Irsan dengan striker Roy Munthe sempat terlihat namun sayang ketika di depan gawang, tendangan Roy masih belum maksimal dan jauh dari tiang gawang lawan.

Rekannya, Agung Surya Wardana yang dipercaya untuk menyelesaikan tendangan-tendangan bebas juga belum dapat menembus gawang Muhammad Ali walaupun sudah begitu keras dan terarah.

Memasuki babak kedua, Dosman Sagala menarik Roy keluar lapangan dan menggantinya dengan Dwi Darlian. Saat itu berulang kali Traktor Kuning yang lebih banyak melakukan serangan. Tak hanya Dosman, pelatih Kuala Nangroe, Azhari juga melakukan rotasi.

Takut kecolongan, para pemain Kuala Nangroe bermain cukup keras. Beberapa kali pelanggaran terjadi dan dilakukan pemain asal Serambi Mekah tersebut. Hingga akhir laga tak ada gol yang tercipta.

Pelatih PSDS, Dosman Sagala mengakui kalau permainan anak asuhnya itu belum maksimal. Menurutnya banyak pemain yang belum lepas ketika bermain sehingga mengganggu konsentrasinya. Walaupun demikian ia mengaku masih dapat memaklumi lantaran pertandingan ini merupakan pertandingan perdana.

Para pemain juga belum mengenal lapangan. Agak tegang mereka, kurang lepas. Itulah yang kemudian mempengaruhi semuanya termasuk stamina,”kata Dosman.

Dosman mengaku akan mengevaluasi permainan. Menurutnya jangan sampai para pemain melakukan hal yang sama dimana finishing lagi lagi persoalannya.

Terpisah pelatih PS Kuala Anggroe, Azhari sangat kecewa dengan kepimpinan wasit Hadi Suroso yang dinilainnya selalu merugikan timnya. ”Bukan hanya wasit, tetapi kondisi lapangan jelek bergelombang seperti bekas kubangan lumpur. Dikampung saya saja tak ada lagi lapangan seperti ini. Padahal ini pertandingan nasional masak seperti ini,”ungkapnya dengan nada kecewa.

Di laga lainnya, PS Matra Mamuju Utara, Sulawesi Barat juga bermain imbang kontra Persewar Waropen dengan skor 0-0 skor kacamata.(btr/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/