31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Valentino Rossi, di Ducati Terasa Sia-sia

BOLOGNA – Keputusan Valentino Rossi untuk memperkuat Ducati terasa sia-sia. Dua musim bersama Ducati, Rossi hanya mampu meraih tiga podium.
Selama ini, The Doctor memiliki rekor yang gemilang sebagai pembalap dengan meraih 79 kali kemenangan dalam 11 musim. Namun setelah bergabung dengan pabrikan motor asal Italia itu, Rossi tidak pernah merasakan kemenangan.

Rekor ini yang membuat mantan bintang Repsol Honda itu frustrasi. Juara dunia tujuh kali MotoGP itu menegaskan kekecewaan terbesarnya tidak mampu membuat motor Ducati menjadi kompetitif selama dua musim.

“Mereka mengatakan jika anda dapat melewati masa sulit, maka anda akan semakin tangguh. Kami harus menunggu. Menurut pendapat saya, hal itu tidak mengajarkan saya apa-apa,” ujar Rossi, diberitakan Autosport, Kamis (22/11).

Setelah mengalami kegagalan di Ducati, Rossi memutuskan untuk kembali memperkuat Yamaha. Bersama mantan timnya itu, pembalap asal Italia itu mengharapkan hasil yang lebih baik ketimbang di Ducati.

“Saya tidak perlu menjalani dua tahun yang berat. Namun, mungkin saya akan menikmati lagi bersama Yamaha,” tandasnya.
Tapi kubu Ducati tak ingin lama-lama sedih ditinggal Rossi. Hal itu dijelaskan Wolfgang Durheimer yang merupakan direktur riset dan pengembangan Audi sekaligus kepala motor sport Grup Volkswagen (induk Audi).

Seperti diketahui, Audi mengakuisisi Ducati di awal 2012 ini.

“Saya melakukan segalanya supaya Rossi bertahan. Saya bahkan menawarinya untuk kembali bertemu pada Agustus, ketika saya tengah berlibur, tapi saya pikir dia sudah menetapkan pilihan dan karenanya tak perlu lagi untuk berbicara dengan saya,” kata Durheimer.
“Sayangnya, kami akan menjadi juara dunia tanpa dia,” yakin Durheimer. (bbs/ful)

BOLOGNA – Keputusan Valentino Rossi untuk memperkuat Ducati terasa sia-sia. Dua musim bersama Ducati, Rossi hanya mampu meraih tiga podium.
Selama ini, The Doctor memiliki rekor yang gemilang sebagai pembalap dengan meraih 79 kali kemenangan dalam 11 musim. Namun setelah bergabung dengan pabrikan motor asal Italia itu, Rossi tidak pernah merasakan kemenangan.

Rekor ini yang membuat mantan bintang Repsol Honda itu frustrasi. Juara dunia tujuh kali MotoGP itu menegaskan kekecewaan terbesarnya tidak mampu membuat motor Ducati menjadi kompetitif selama dua musim.

“Mereka mengatakan jika anda dapat melewati masa sulit, maka anda akan semakin tangguh. Kami harus menunggu. Menurut pendapat saya, hal itu tidak mengajarkan saya apa-apa,” ujar Rossi, diberitakan Autosport, Kamis (22/11).

Setelah mengalami kegagalan di Ducati, Rossi memutuskan untuk kembali memperkuat Yamaha. Bersama mantan timnya itu, pembalap asal Italia itu mengharapkan hasil yang lebih baik ketimbang di Ducati.

“Saya tidak perlu menjalani dua tahun yang berat. Namun, mungkin saya akan menikmati lagi bersama Yamaha,” tandasnya.
Tapi kubu Ducati tak ingin lama-lama sedih ditinggal Rossi. Hal itu dijelaskan Wolfgang Durheimer yang merupakan direktur riset dan pengembangan Audi sekaligus kepala motor sport Grup Volkswagen (induk Audi).

Seperti diketahui, Audi mengakuisisi Ducati di awal 2012 ini.

“Saya melakukan segalanya supaya Rossi bertahan. Saya bahkan menawarinya untuk kembali bertemu pada Agustus, ketika saya tengah berlibur, tapi saya pikir dia sudah menetapkan pilihan dan karenanya tak perlu lagi untuk berbicara dengan saya,” kata Durheimer.
“Sayangnya, kami akan menjadi juara dunia tanpa dia,” yakin Durheimer. (bbs/ful)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/