Kekhawatiran akan virus Zika ini mengakibatkan sejumlah atlet top membatalkan partisipasi mereka pada Olimpiade ini, antara lain mantan pegolf nomor satu dunia Adam Scott dan Vijay Singh, serta pemenang kejuaraan utama lainnya Louis Oosthuizen dan Charl Schwartzel.
Mereka lebih memilih menghindari risiko terpapar Zika ketimbang ikut Olimpiade. Padahal di Rio de Janeiro ini cabang golf untuk pertama kalinya dipertandingkan pada Olimpiade setelah vakum sejak Olimpiade 1904.
Demikian pula pemain bola basket NBA asal Spanyol Pau Gasol yang mengatakan bahwa setelah mempertimbangkan masak-masak, ia memilih untuk tidak tampil pada Olimpiade.
Sejumlah nama tenar dari tim bola basket NBA seperti Stephen Curry dan Kahwi Leonard juga menyatakan tidak akan ke Brasil, meskipun mereka tidak secara khusus menyebut alasannya karena Zika.
Pada cabang tenis, kekhawatiran akan Zika memaksa petenis putri nomor lima dunia Simona Halep tidak ikut memperkuat negaranya, Rumania, bertanding pada Olimpiade ini.
“Setelah beberapa pembicaraan dengan para dokter dan keluarga saya, saya menyimpulkan bahwa risikonya terlalu tinggi untuk karier dan untuk kesehatan saya, khususnya sebagai perempuan. Keluarga lebih penting bagi saya dan saya tidak dapat mengambil risiko untuk membahayakan salah satunya ketika karier saya di tenis telah selesai.” Kata Halep via Facebook.
WHO sendiri sudah menolak seruan menunda Olimpiade. Menurut WHO, seperti dikemukakan ketua komite darurat David Heyman, penundaan Olimpiade hanya akan memberikan sinyal keamanan palsu karena wisatawan terus keluar masuk Brazil.
WHO usai pertemuan dengan para ahli kesehatan di Genewa, Juni lalu menyimpulkan bahwa dampak virus Zika selama Olimpiade adalah minim, antara lain karena selama Agustus perkembangbiakan nyamuk berkurang, namun tetap menyarankan wanita hamil tidak ke Brasil.
WHO juga tetap menyarankan para atlet pria untuk tidak membawa isterinya ke Brasil, sebagai antisipasi terpapar Zika.
Informasi resmi dari WHO membuat lega para atlet peserta Olimpiade karena sebelumnya masalah Zika selalu menjadi perbincangan di antara mereka.
Bagi kontingen Indonesia, kekhawatiran mengenai Zika tampak terhapus dengan semangat untuk dapat mencetak prestasi terbaik pada Olimpiade.
“Kami tetap memantau perkembangan terakhir mengenai virus Zika, tapi untuk mengambil suatu kebijakan terkait hal itu, kami berpegang kepada rekomendasi dari pihak berwenang, seperrti WHO atau kementerian kesehatan,” kata ketua Kontingein Indonesia Raja Sapta Oktohari.
Para atlet Indonesia sendiri sudah mendapat pengarahan dari tim dokter sebelum berangkat untuk tetap mengambil langkah antisipasi seperti menggunakan antinyamuk, menutup pintu dan jendela selama berada di perkampungan atlet untuk menghindari gigitan nyamuk.
Menpora Imam Nahrawi bahkan terus berkoordinasi dengan kedutaan besar Indonesia di Brasil untuk memastikan keamanan atlet Indonesia selama berada di sana.
Informasi yang akurat dan langkah-langkah antisipasi menghadapi zika, para atlet bisa fokus pada pertandingan. (jpnn)