26.7 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Binjai United Boyong Piala Edy Rahmayadi

Binjai United Boyong Piala Edy Rahmayadi.
Binjai United Boyong Piala Edy Rahmayadi.

SUMUTPOS.CO  – Binjai 2 alias Binjai United berhasil menjadi juara Turnamen Sepak Bola U-15 Edy Rahmayadi Cup 2016. Hal itu terjadi setelah tim besutan Amran itu menumbangkan tuan rumah PSMS U-15 lewat adu penalti 5-3 pada partai final di Stadion Teladan, Minggu (4/12).

KEDUA tim bermain imbang tanpa gol selama waktu normal. Meski tampil mendominasi, tim besutan Yunus Saragih tidak berhasil menembus ketatnya barisan pertahanan lawan. Sementara Binjai 2 memanfaatkan counter attack. Pada sisa waktu yang ada, kedua tim harus bermain imbang dengan skor kacamata hingga babak pertama berakhir.

Di paruh kedua pun, peluang yang tercipta hanya sedikit. Salah satunya lewat Bayu Tri. Namun tendangannya masih bisa ditepis kiper lawan. Itu menjadi peluang terbaik yang diciptakan PSMS U-15. Disisa waktu yang ada kedua tim pun tak mampu menciptakan gol hingga peluit panjang ditiupkan. Pertandingan pun harus dilanjutkan dengan tendangan adu penalti.

Kegagalan Exel mengeksekusi penalti menjadi poin kemenangan bagi Binjai United. Apalagi seluruh eksekutor Binjai 2 sukses menunaikan tugasnya. “Bagaimana lagi pertandingan harus adu penalti. Padahal sebelumnya kami juga sudah berlatih adu penalti. Tapi mental mereka tampaknya masih kurang saat di final ini. Apalagi mereka membawa nama besar PSMS. Saya rasa memang kami kurang beruntung saja,” ujar Yunus Saragih.

Sementara Binjai 2 yang berhasil menyabet juara sangat beryukur atas kemenangan ini. Pelatih Binjai 2, Amran mengaku kunci kemenangan mereka lantaran kekompakan yang terjalin sejak lama. Tim ini ke depan timnya akan mendapat perhatian khusus atas pemerintah Binjai.  Apalagi Binjai 2 sukses ganda setelah sebelumnya meraih gelar juara Kemenpora U14 Wilayah Sumut.

“Mereka lebih kompak saja kunci kemenangannya. Secara umur memang kami kalah, karena usia pemain kami lebih muda. Tapi kami bermain cerdas untuk menghadapi mereka.  Ke depan tim ini akan diteruskan jangan sampai putus. Apalagi mereka akan dibina lagi oleh Pemko Binjai,” ucapnya.

Turnamen ini sendiri kembali ternoda setelah PSMS mendapat protes dari Binjai I karena dugaan pemalsuan data umur pemain yakni Zoki Syahputra. Namun protes tersebut tidak digubris panitia. Tidak hanya protes dari Binjai, Medan Jaya juga melakukan protes. Dengan kesalahan yang sama, PSMS justru tak mendapat sanksi seperti Medan Jaya.

Manajer Medan Jaya, Seno mengatakan mereka sengaja melakukan aksi protes lantaran sudah memilili bukti berupa berkas-berkas milik pemain tersebut.  Hanya saja tidak ada keputusan tegas dari panitia.

“Panitia sudah menerima surat protes kami, tapi mereka bilang PSMS tidak didiskualifikasi. Artinya di sini panitia kan ada permainan. Mereka tidak tegas memberikan keputusan. Padahal ketika tim kami ketahuan, mereka dengan cepat mengesahkan tim kami didiskualifikasi,” ucapnya. (don/dek)

Binjai United Boyong Piala Edy Rahmayadi.
Binjai United Boyong Piala Edy Rahmayadi.

SUMUTPOS.CO  – Binjai 2 alias Binjai United berhasil menjadi juara Turnamen Sepak Bola U-15 Edy Rahmayadi Cup 2016. Hal itu terjadi setelah tim besutan Amran itu menumbangkan tuan rumah PSMS U-15 lewat adu penalti 5-3 pada partai final di Stadion Teladan, Minggu (4/12).

KEDUA tim bermain imbang tanpa gol selama waktu normal. Meski tampil mendominasi, tim besutan Yunus Saragih tidak berhasil menembus ketatnya barisan pertahanan lawan. Sementara Binjai 2 memanfaatkan counter attack. Pada sisa waktu yang ada, kedua tim harus bermain imbang dengan skor kacamata hingga babak pertama berakhir.

Di paruh kedua pun, peluang yang tercipta hanya sedikit. Salah satunya lewat Bayu Tri. Namun tendangannya masih bisa ditepis kiper lawan. Itu menjadi peluang terbaik yang diciptakan PSMS U-15. Disisa waktu yang ada kedua tim pun tak mampu menciptakan gol hingga peluit panjang ditiupkan. Pertandingan pun harus dilanjutkan dengan tendangan adu penalti.

Kegagalan Exel mengeksekusi penalti menjadi poin kemenangan bagi Binjai United. Apalagi seluruh eksekutor Binjai 2 sukses menunaikan tugasnya. “Bagaimana lagi pertandingan harus adu penalti. Padahal sebelumnya kami juga sudah berlatih adu penalti. Tapi mental mereka tampaknya masih kurang saat di final ini. Apalagi mereka membawa nama besar PSMS. Saya rasa memang kami kurang beruntung saja,” ujar Yunus Saragih.

Sementara Binjai 2 yang berhasil menyabet juara sangat beryukur atas kemenangan ini. Pelatih Binjai 2, Amran mengaku kunci kemenangan mereka lantaran kekompakan yang terjalin sejak lama. Tim ini ke depan timnya akan mendapat perhatian khusus atas pemerintah Binjai.  Apalagi Binjai 2 sukses ganda setelah sebelumnya meraih gelar juara Kemenpora U14 Wilayah Sumut.

“Mereka lebih kompak saja kunci kemenangannya. Secara umur memang kami kalah, karena usia pemain kami lebih muda. Tapi kami bermain cerdas untuk menghadapi mereka.  Ke depan tim ini akan diteruskan jangan sampai putus. Apalagi mereka akan dibina lagi oleh Pemko Binjai,” ucapnya.

Turnamen ini sendiri kembali ternoda setelah PSMS mendapat protes dari Binjai I karena dugaan pemalsuan data umur pemain yakni Zoki Syahputra. Namun protes tersebut tidak digubris panitia. Tidak hanya protes dari Binjai, Medan Jaya juga melakukan protes. Dengan kesalahan yang sama, PSMS justru tak mendapat sanksi seperti Medan Jaya.

Manajer Medan Jaya, Seno mengatakan mereka sengaja melakukan aksi protes lantaran sudah memilili bukti berupa berkas-berkas milik pemain tersebut.  Hanya saja tidak ada keputusan tegas dari panitia.

“Panitia sudah menerima surat protes kami, tapi mereka bilang PSMS tidak didiskualifikasi. Artinya di sini panitia kan ada permainan. Mereka tidak tegas memberikan keputusan. Padahal ketika tim kami ketahuan, mereka dengan cepat mengesahkan tim kami didiskualifikasi,” ucapnya. (don/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/