MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan akhirnya meraih kemenangan perdananya di Liga 1 di Stadion Teladan, Jumat (6/4). Kemenangan yang diraih dengan cara cukup spesial itu membuat Ayam Kinantan ‘pecah telur’ setelah dalam dua laga sebelumnya tak berhasil mengamankan poin. PSMS sukses menggilas tim yang on fire, Persija Jakarta dengan skor 3-1.
Laga itu memang seperti menjadi pertaruhan bagi pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman. Djanur tak mau timnya hattrick kekalahan pada kiprah awal PSMS di Liga 1. Untuk itu dia berpikir keras bagaimana cara meredam tim yang sedang on fire ini.
Starting eleven pun diutak-atiknya. Pelatih asal Bandung ini berani menepikan bek senior Muhammad Roby sekaligus kapten PSMS di dua laga sebelumnya. Penggantinya Roni Fatahillah. Meski kalah pengalaman, Roni punya gaya yang disukai para suporter Medan, yakni rap-rap dan tekel-tekel kerasnya. Pergantian lain tak kalah mengejutkan. Bocah berusia 18 tahun, Firza Andika mengecap debut profesional perdananya bersama PSMS di bek kiri.
Selain itu, Suhandi juga dipasang sebagai starter. Sejauh ini, Suha kerap ditepikan dan masuk sebagai pengganti. Djanur pun nekad mencadangkan Sadney Urikhob. Hasilnya PSMS benar-benar on fire. PSMS memang tak bermain seperti tim yang keok dua kali dari Macan Kemayoran di Piala Presiden.
Kekhawatiran sempat muncul saat Persija berhasil unggul lebih dulu pada menit ke-23. Adalah Rohit Chand yang berhasil membobol gawang tim Ayam Kinantan. Sepakan setengah volinya yang menyambut umpan tendangan bebas Riko Simanjuntak berhasil membobol gawang Abdul Rohim.
Tapi PSMS tak panik. Dengan sabar mereka mulai membangun tekanan ke pertahanan Persija. Tandukan Dilshod Sharofetdinov masih melambung di atas gawang tim Macan Kemayoran.
MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan akhirnya meraih kemenangan perdananya di Liga 1 di Stadion Teladan, Jumat (6/4). Kemenangan yang diraih dengan cara cukup spesial itu membuat Ayam Kinantan ‘pecah telur’ setelah dalam dua laga sebelumnya tak berhasil mengamankan poin. PSMS sukses menggilas tim yang on fire, Persija Jakarta dengan skor 3-1.
Laga itu memang seperti menjadi pertaruhan bagi pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman. Djanur tak mau timnya hattrick kekalahan pada kiprah awal PSMS di Liga 1. Untuk itu dia berpikir keras bagaimana cara meredam tim yang sedang on fire ini.
Starting eleven pun diutak-atiknya. Pelatih asal Bandung ini berani menepikan bek senior Muhammad Roby sekaligus kapten PSMS di dua laga sebelumnya. Penggantinya Roni Fatahillah. Meski kalah pengalaman, Roni punya gaya yang disukai para suporter Medan, yakni rap-rap dan tekel-tekel kerasnya. Pergantian lain tak kalah mengejutkan. Bocah berusia 18 tahun, Firza Andika mengecap debut profesional perdananya bersama PSMS di bek kiri.
Selain itu, Suhandi juga dipasang sebagai starter. Sejauh ini, Suha kerap ditepikan dan masuk sebagai pengganti. Djanur pun nekad mencadangkan Sadney Urikhob. Hasilnya PSMS benar-benar on fire. PSMS memang tak bermain seperti tim yang keok dua kali dari Macan Kemayoran di Piala Presiden.
Kekhawatiran sempat muncul saat Persija berhasil unggul lebih dulu pada menit ke-23. Adalah Rohit Chand yang berhasil membobol gawang tim Ayam Kinantan. Sepakan setengah volinya yang menyambut umpan tendangan bebas Riko Simanjuntak berhasil membobol gawang Abdul Rohim.
Tapi PSMS tak panik. Dengan sabar mereka mulai membangun tekanan ke pertahanan Persija. Tandukan Dilshod Sharofetdinov masih melambung di atas gawang tim Macan Kemayoran.