31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Prancis v Belgia: Hadang Generasi Emas

Griezman akan menjadi andalan Prancis untuk kalahkan Belgia.

SUMUTPOS.CO – Prancis selangkah lagi akan melaju ke final Piala Dunia yang dirindukan kembali dalam dua dekade terakhir. Satu ujian yang harus dihadapi adalah bersua Belgia pada semifinal di Stadion Krestovsky, Rabu (11/7) dini hari nanti.

Terakhir kali Prancis berada di final adalah pada tahun 1998 saat menjadi tuan rumah. Pada saat itu mereka tak menyia-nyiakannya dengan gelar juara dunia pertama. Generasi itu dipimpin Didier Deschamp sebagi kapten tim dengan Zinedine Zidane sebagai bintangnya.

Kini 20 tahun berselang, Prancis datang lagi dengan Deschamp sebagai pemimpin. Namun tentu tak lagi berada di lapangan. Deschamp memimpin Les Blues dengan memegang kendali taktik. Prancis juga datang dengan bocah yang lahir pada tahun peristiwa bersejarah itu, Kylian Mbappe.

Uniknya di kubu Belgia, juga ada pelaku sejarah di Piala Dunia 1998. Dialah Thierry Henry yang kali ini berada di kubu berseberangan, Belgia. Henry menjadi asisten pelatih Roberto Martinez. Tentu ini merupakan dilema bagi Henry menghadapi negaranya.  “Setiap orang Prancis tahu betul bahwa Henry adalah pemain hebat. Dia adalah pesepakbola ikonik,” kata Lucas Hernandez, bek Prancis.

Perjalanan Prancis ke semifinal sejauh ini cukup mulus. Hanya Denmark yang mengagalkan laju kemenangan Prancis di penyisihan grup. Selebihnya mereka melumat Australia, Peru, Argentina dan terakhir Uruguay. Dikritik karena performa yang belum meyakinkan di penyisihan. Prancis justru menjawabnya dengan memukul dua tim juara dunia, Argentina dan Uruguay di fase knock out.

Namun pelatih Prancis, Didier Deschamp mengatakan belum puas dengan performa skuandya. Masih ada yang harus ditingkatkan. “Kami menghadapi putaran pertama yang pelik, tanpa harus flamboyan tetapi realistis dan efektif. Kami tidak akan kendur,” katanya. “Tetapi dari pertandingan melawan Argentina, kami sudah berkembang menjadi lebih kuat.”

“Kami tim yang tampil lebih baik saat melawan Uruguay,” katanya lagi. “Tetapi masih ada beberapa ketidaksempurnaan. Kami masih punya banyak potensi untuk ditunjukkan,” tambahnya.

Prancis harus mewaspadai Belgia baik secara kolektivitas maupun individu tim. Dua nama yang harus diwaspadai di lini serang adalah Eden Hazard dan Romelu Lukaku. Selain itu juga ada Kevin de Bruyne. “Hazard adalah pemain dengan talenta hebat, dengan kecepatan tinggi dan kualitas besar. Tidak ada solusi ajaib untuk melawannya. Anda harus memberikan sedikit ruang saja,” kata bek Prancis Raphael Varane.

Griezman akan menjadi andalan Prancis untuk kalahkan Belgia.

SUMUTPOS.CO – Prancis selangkah lagi akan melaju ke final Piala Dunia yang dirindukan kembali dalam dua dekade terakhir. Satu ujian yang harus dihadapi adalah bersua Belgia pada semifinal di Stadion Krestovsky, Rabu (11/7) dini hari nanti.

Terakhir kali Prancis berada di final adalah pada tahun 1998 saat menjadi tuan rumah. Pada saat itu mereka tak menyia-nyiakannya dengan gelar juara dunia pertama. Generasi itu dipimpin Didier Deschamp sebagi kapten tim dengan Zinedine Zidane sebagai bintangnya.

Kini 20 tahun berselang, Prancis datang lagi dengan Deschamp sebagai pemimpin. Namun tentu tak lagi berada di lapangan. Deschamp memimpin Les Blues dengan memegang kendali taktik. Prancis juga datang dengan bocah yang lahir pada tahun peristiwa bersejarah itu, Kylian Mbappe.

Uniknya di kubu Belgia, juga ada pelaku sejarah di Piala Dunia 1998. Dialah Thierry Henry yang kali ini berada di kubu berseberangan, Belgia. Henry menjadi asisten pelatih Roberto Martinez. Tentu ini merupakan dilema bagi Henry menghadapi negaranya.  “Setiap orang Prancis tahu betul bahwa Henry adalah pemain hebat. Dia adalah pesepakbola ikonik,” kata Lucas Hernandez, bek Prancis.

Perjalanan Prancis ke semifinal sejauh ini cukup mulus. Hanya Denmark yang mengagalkan laju kemenangan Prancis di penyisihan grup. Selebihnya mereka melumat Australia, Peru, Argentina dan terakhir Uruguay. Dikritik karena performa yang belum meyakinkan di penyisihan. Prancis justru menjawabnya dengan memukul dua tim juara dunia, Argentina dan Uruguay di fase knock out.

Namun pelatih Prancis, Didier Deschamp mengatakan belum puas dengan performa skuandya. Masih ada yang harus ditingkatkan. “Kami menghadapi putaran pertama yang pelik, tanpa harus flamboyan tetapi realistis dan efektif. Kami tidak akan kendur,” katanya. “Tetapi dari pertandingan melawan Argentina, kami sudah berkembang menjadi lebih kuat.”

“Kami tim yang tampil lebih baik saat melawan Uruguay,” katanya lagi. “Tetapi masih ada beberapa ketidaksempurnaan. Kami masih punya banyak potensi untuk ditunjukkan,” tambahnya.

Prancis harus mewaspadai Belgia baik secara kolektivitas maupun individu tim. Dua nama yang harus diwaspadai di lini serang adalah Eden Hazard dan Romelu Lukaku. Selain itu juga ada Kevin de Bruyne. “Hazard adalah pemain dengan talenta hebat, dengan kecepatan tinggi dan kualitas besar. Tidak ada solusi ajaib untuk melawannya. Anda harus memberikan sedikit ruang saja,” kata bek Prancis Raphael Varane.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/