26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PSMS Tetap Persiapkan Tim

Triadi Wibowo/Sumut Pos
Pemain PSMS Medan melakukan selebrasi (29) usai Suhandi mencetak gol kedua ke gawang PS BABEL di stadion Teladan Medan, beberapa wakru lalu.  Lawan Persih kemungkinan PSMS menang WO karena Persih sedang krisis keuangan.

SUMUTPOS.CO – Pasca hasil imbang tanpa gol kontra PSPS Riau di Pekanbaru, PSMS dijadwalkan menjamu Persih Tembilahan di Stadion Teladan, Minggu (16/7) mendatang. Laga itu merupakan laga kandang terakhir PSMS di penyisihan grup 1 Liga 2. Namun calon lawan yang dihadapi nanti terancam tak datang alias Walk Out.

Pasalnya hal itu sudah terjadi pada laga sebelumnya. Persih yang berstatus tuan rumah pada laga kontra PSBL Langsa di grup 1 Liga 2 kalah WO. Skuad Persih FC tak muncul di Stadion Beringin Tembilahan setelah ditunggul tim PSBL dan panitia pelaksana laga kandang Persih.

Memang usai Idul Fitri pemain Persih FC memang belum juga bergabung latihan di Stadion Beringin.Bahkan kabarnya hanya tersisa tujuh pemain saja yakni pemain lokal. Itu dikarenakan pemain sudah tidak menerima gaji lagi sejak tiga bulan lamanya.

Pengurus bidang Kompetisi, Julius Raja mengatakan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pihak Persih lewat Zainal, CEO merangkap manajer tim. Namun belum ada keputusan soal akan hadir ke Medan atau tidak. “Kita komunikasi dengan Zainal, pihak Persih katanya pemain mereka cuma tujuh. Jadi ada kemungkinan memang tidak datang ke Medan. Apalagi main di kandang saja mereka WO apalagi tandang yang membutuhkan biaya besar,” kata Julius.

Namun pihak PSMS tak mau ambil kesimpulan dulu. Mereka juga masih menunggu keputusan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi. “Katanya PT LIB akan bersidang jadi kita tunggu saja bagaimana hasilnya. Apalagi mereka diputuskan mundur atau tidak dari kompetisi,” bebernya.

Sementara itu pelatih PSMS, Mahruzar Nasution mengatakan pihaknya hanya berkonsentrasi menyiapkan tim untuk laga nanti. Terlepas apakah Persih jadi datang atau tidak. “Kami tetap persiapkan tim untuk laga nanti. Terlepas kondisi Persih seperti apa. Kita tunggu regulasi saja,” beber Mahruzar.

Mahruzar saat ini masih konsentrasi membenahi beberapa kelemahan timnya pasca laga kontra PSPS Riau. “Kita tetap latihan seperti biasa. Yang pasti kita siap kalau pun nanti Persih datang,” kata pelatih berlisensi B AFC itu.

Kapten Persih, Firman Usman kepada Riau Pos (grup Sumut Pos) mengatakan jika dirinya tidak lagi berada di Tembilahan dan masih berada di Manado. “Saya tidak dihubungi manajemen lagi untuk kembali ke Tembilahan,” ujar Firman Usman.

Menurut cerita Firman, mereka berusaha menghubungi manajemen Persih untuk meminta hak mereka yakni gaji selama tiga bulan yang belum dibayarkan. “Kami diberikan pinjaman di awal Ramadan lalu, janji manajemen akan mengirimkan gaji kami sebelum Idul Fitri, tapi saat dihubungi tak ada diangkat,” ujar Firman Usman.

Sejauh ini patut dipertanyakan verifikasi klub Liga 2 dalam meloloskan kontestan. Sejauh ini PT LIB masih menitikberatkan infrastruktur semata yang berupa stadion dan lapangan. Namun, belakangan ada masalah lain yang ternyata cukup mengganggu kualitas kompetisi. Salah satunya adalah aspek finansial dari klub peserta yang masih jauh dari kata sehat. Apalagi subsidi sebesar Rp500 juta tentu bukan jumlah yang memadai untuk satu musim kompetisi.

Sementara itu Chief Operating Officer (COO) PT LIB Tigorshalom Boboy mengatakan bahwa pihaknya akan menyerahkan persoalan tersebut kepada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. ”Kalau Persih, sanksinya sesuai dengan regulasi kompetisi. Pasti pemotongan tiga poin. Sementara untuk Persifa, kami masih menunggu keterangan resmi dari mereka,” tutur Tigor. (ben/c11/ham/jpnn/don)

Triadi Wibowo/Sumut Pos
Pemain PSMS Medan melakukan selebrasi (29) usai Suhandi mencetak gol kedua ke gawang PS BABEL di stadion Teladan Medan, beberapa wakru lalu.  Lawan Persih kemungkinan PSMS menang WO karena Persih sedang krisis keuangan.

SUMUTPOS.CO – Pasca hasil imbang tanpa gol kontra PSPS Riau di Pekanbaru, PSMS dijadwalkan menjamu Persih Tembilahan di Stadion Teladan, Minggu (16/7) mendatang. Laga itu merupakan laga kandang terakhir PSMS di penyisihan grup 1 Liga 2. Namun calon lawan yang dihadapi nanti terancam tak datang alias Walk Out.

Pasalnya hal itu sudah terjadi pada laga sebelumnya. Persih yang berstatus tuan rumah pada laga kontra PSBL Langsa di grup 1 Liga 2 kalah WO. Skuad Persih FC tak muncul di Stadion Beringin Tembilahan setelah ditunggul tim PSBL dan panitia pelaksana laga kandang Persih.

Memang usai Idul Fitri pemain Persih FC memang belum juga bergabung latihan di Stadion Beringin.Bahkan kabarnya hanya tersisa tujuh pemain saja yakni pemain lokal. Itu dikarenakan pemain sudah tidak menerima gaji lagi sejak tiga bulan lamanya.

Pengurus bidang Kompetisi, Julius Raja mengatakan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pihak Persih lewat Zainal, CEO merangkap manajer tim. Namun belum ada keputusan soal akan hadir ke Medan atau tidak. “Kita komunikasi dengan Zainal, pihak Persih katanya pemain mereka cuma tujuh. Jadi ada kemungkinan memang tidak datang ke Medan. Apalagi main di kandang saja mereka WO apalagi tandang yang membutuhkan biaya besar,” kata Julius.

Namun pihak PSMS tak mau ambil kesimpulan dulu. Mereka juga masih menunggu keputusan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi. “Katanya PT LIB akan bersidang jadi kita tunggu saja bagaimana hasilnya. Apalagi mereka diputuskan mundur atau tidak dari kompetisi,” bebernya.

Sementara itu pelatih PSMS, Mahruzar Nasution mengatakan pihaknya hanya berkonsentrasi menyiapkan tim untuk laga nanti. Terlepas apakah Persih jadi datang atau tidak. “Kami tetap persiapkan tim untuk laga nanti. Terlepas kondisi Persih seperti apa. Kita tunggu regulasi saja,” beber Mahruzar.

Mahruzar saat ini masih konsentrasi membenahi beberapa kelemahan timnya pasca laga kontra PSPS Riau. “Kita tetap latihan seperti biasa. Yang pasti kita siap kalau pun nanti Persih datang,” kata pelatih berlisensi B AFC itu.

Kapten Persih, Firman Usman kepada Riau Pos (grup Sumut Pos) mengatakan jika dirinya tidak lagi berada di Tembilahan dan masih berada di Manado. “Saya tidak dihubungi manajemen lagi untuk kembali ke Tembilahan,” ujar Firman Usman.

Menurut cerita Firman, mereka berusaha menghubungi manajemen Persih untuk meminta hak mereka yakni gaji selama tiga bulan yang belum dibayarkan. “Kami diberikan pinjaman di awal Ramadan lalu, janji manajemen akan mengirimkan gaji kami sebelum Idul Fitri, tapi saat dihubungi tak ada diangkat,” ujar Firman Usman.

Sejauh ini patut dipertanyakan verifikasi klub Liga 2 dalam meloloskan kontestan. Sejauh ini PT LIB masih menitikberatkan infrastruktur semata yang berupa stadion dan lapangan. Namun, belakangan ada masalah lain yang ternyata cukup mengganggu kualitas kompetisi. Salah satunya adalah aspek finansial dari klub peserta yang masih jauh dari kata sehat. Apalagi subsidi sebesar Rp500 juta tentu bukan jumlah yang memadai untuk satu musim kompetisi.

Sementara itu Chief Operating Officer (COO) PT LIB Tigorshalom Boboy mengatakan bahwa pihaknya akan menyerahkan persoalan tersebut kepada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. ”Kalau Persih, sanksinya sesuai dengan regulasi kompetisi. Pasti pemotongan tiga poin. Sementara untuk Persifa, kami masih menunggu keterangan resmi dari mereka,” tutur Tigor. (ben/c11/ham/jpnn/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/