34 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Ini adalah Hadiah yang Menyedihkan

AFP PHOTO / JUAN MABROMATA Penjaga gawang Timnas Jerman, Manuel Neuer (kiri) dan Kapten Timnas Argentina, Lionel Messi (kanan)) memegang trofi 'Golden Glove' dan 'Golden Ball' pada upacara usai pertandingan final Piala Dunia 2014 antara Jerman dan Argentina di Stadion Maracana di Rio de Janeiro, 13 Juli 2014.
AFP PHOTO / JUAN MABROMATA
Penjaga gawang Timnas Jerman, Manuel Neuer (kiri) dan Kapten Timnas Argentina, Lionel Messi (kanan)) memegang trofi ‘Golden Glove’ dan ‘Golden Ball’ pada upacara usai pertandingan final Piala Dunia 2014 antara Jerman dan Argentina di Stadion Maracana di Rio de Janeiro, 13 Juli 2014.

RIO DE JANEIRO, SUMUTPOS.CO – Meski Argentina kalah di final, namun Lionel Messi tetap membawa pulang penghargaan Pemain Terbaik Piala Dunia 2014 yakni Golden Ball. Ia mengalahkan sejumlah saingannya seperti Arjen Robben, Neymar, James Rodriguez dan Thomas Mueller.

Di Piala Dunia ini, Messi sangat vital di skuat Tim Tango. Ia mampu menyumbangkan empat gol dan satu assist. Ia juga empat kali terpilih sebagai man of the match. Saat dipanggil untuk menerima penghargaan Bola Emas, Messi seperti menunjukkan derita dengan senyum yang tak bersungguh-sungguh karena kekalahan Argentina pada laga final tersebut membuat dia gagal berada di mimbar pemain hebat sepanjang masa.

“Ini adalah hadiah yang menyedihkan yang saya menangi karena yang kami inginkan adalah mengangkat trofi (Piala Dunia) untuk Argentina,” kata Messi.

Sementara itu, Messi sukses mengulangi prestasi dua pendahulunya, Mario Kempes (1978) dan Diego Maradona (1986) yang juga pernah menyabet penghargaan golden ball.

Menariknya, semenjak 1998, penghargaan golden ball diberikan kepada pemain dari tim yang justru kalah pada partai final atau semifinal, seperti Ronaldo (Brasil – kalah di final 1998), Oliver Kahn (Jerman – kalah di final 2002), Zinedine Zidane (Prancis – kalah di final 2006), Diego Forlan (Uruguay – kalah di semifinal 2010).

Sementara kiper Jerman, Manuel Neuer menjadi sebagai kiper terbaik sepanjang turnamen. Gelar itu diraih setelah Neuer tampil hebat sepanjang berjibaku di Brasil. Bukan hanya menjadi kiper, punggawa Bayern Muenchen itu juga kerap berperan sebagai libero bagi Jerman.

Itu tak lepas dari keberanian Neuer untuk meninggalkan sarangnya guna menghadang serangan yang dilancarkan pemain lawan. Neuer sukses menyingkirkan dua kandidat lainnya yakni penjaga gawang Argentina Sergio Romero dan penjaga gawang Kosta Rika Keylor Navas. Neuer selalu tampil di tujuh laga pertandingan Jerman di Brasil, dan tercatat pada laman FIFA melakukan sedikitnya 25 kali penyelamatan serta 240 umpan yang sukses.

Bagi Neuer, gelar itu semakin menyempurnakan koleksi tropi dalam karirnya. Sebelumnya, Neuer berhasil menyabet beberapa tropi bergengsi seperti Bundesliga, DFB Pokal, Liga Champions hingga Piala Dunia Antarklub bersama Muenchen.

Neuer menjadi kiper kedua yang merebut penghargaan golden glove setelah Iker Casillas pada Piala Dunia 2010. Keduanya berhasil membawa negaranya menjadi juara Piala Dunia. Sebelumnya, gelar kiper terbaik bernama Lev Yashin award dan mulai diberikan sejak Piala Dunia 994 di Amerika Serikat. Sebelum Neuer, kiper Jerman yang juga pernah menjadi yang terbaik adalah Oliver Kahn pada Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang.

Saat itu, Kahn berhasil merebut Lev Yashin award meski Jerman kalah dari Brasil pada laga final. Sementara, penghargaan lain diberikan kepada Michel Preud’homme (Belgia) pada 1994, Fabien Barthez (Prancis) pada 1998, dan Gianluigi Buffon (Italia) pada 2006.

Manuel Neuer menyebut kebersamaan yang ada di kubu Jerman menjadi kunci mereka menyabet gelar Piala Dunia. “Kami sangat bahagia dan kebersamaan kami di turnamen ini luar biasa,” kata Neuer kepada reporter usai laga.

“Sungguh luar biasa menang di Brasil. Selamat Argentina, mereka memberikan kami perjuangan nyata. Saya selalu memberikan semuanya untuk tim ini dan sukses untuk semua orang. Sekarang saatnya selebrasi,” katanya. (jos/fal/net/bbs/jpnn)

AFP PHOTO / JUAN MABROMATA Penjaga gawang Timnas Jerman, Manuel Neuer (kiri) dan Kapten Timnas Argentina, Lionel Messi (kanan)) memegang trofi 'Golden Glove' dan 'Golden Ball' pada upacara usai pertandingan final Piala Dunia 2014 antara Jerman dan Argentina di Stadion Maracana di Rio de Janeiro, 13 Juli 2014.
AFP PHOTO / JUAN MABROMATA
Penjaga gawang Timnas Jerman, Manuel Neuer (kiri) dan Kapten Timnas Argentina, Lionel Messi (kanan)) memegang trofi ‘Golden Glove’ dan ‘Golden Ball’ pada upacara usai pertandingan final Piala Dunia 2014 antara Jerman dan Argentina di Stadion Maracana di Rio de Janeiro, 13 Juli 2014.

RIO DE JANEIRO, SUMUTPOS.CO – Meski Argentina kalah di final, namun Lionel Messi tetap membawa pulang penghargaan Pemain Terbaik Piala Dunia 2014 yakni Golden Ball. Ia mengalahkan sejumlah saingannya seperti Arjen Robben, Neymar, James Rodriguez dan Thomas Mueller.

Di Piala Dunia ini, Messi sangat vital di skuat Tim Tango. Ia mampu menyumbangkan empat gol dan satu assist. Ia juga empat kali terpilih sebagai man of the match. Saat dipanggil untuk menerima penghargaan Bola Emas, Messi seperti menunjukkan derita dengan senyum yang tak bersungguh-sungguh karena kekalahan Argentina pada laga final tersebut membuat dia gagal berada di mimbar pemain hebat sepanjang masa.

“Ini adalah hadiah yang menyedihkan yang saya menangi karena yang kami inginkan adalah mengangkat trofi (Piala Dunia) untuk Argentina,” kata Messi.

Sementara itu, Messi sukses mengulangi prestasi dua pendahulunya, Mario Kempes (1978) dan Diego Maradona (1986) yang juga pernah menyabet penghargaan golden ball.

Menariknya, semenjak 1998, penghargaan golden ball diberikan kepada pemain dari tim yang justru kalah pada partai final atau semifinal, seperti Ronaldo (Brasil – kalah di final 1998), Oliver Kahn (Jerman – kalah di final 2002), Zinedine Zidane (Prancis – kalah di final 2006), Diego Forlan (Uruguay – kalah di semifinal 2010).

Sementara kiper Jerman, Manuel Neuer menjadi sebagai kiper terbaik sepanjang turnamen. Gelar itu diraih setelah Neuer tampil hebat sepanjang berjibaku di Brasil. Bukan hanya menjadi kiper, punggawa Bayern Muenchen itu juga kerap berperan sebagai libero bagi Jerman.

Itu tak lepas dari keberanian Neuer untuk meninggalkan sarangnya guna menghadang serangan yang dilancarkan pemain lawan. Neuer sukses menyingkirkan dua kandidat lainnya yakni penjaga gawang Argentina Sergio Romero dan penjaga gawang Kosta Rika Keylor Navas. Neuer selalu tampil di tujuh laga pertandingan Jerman di Brasil, dan tercatat pada laman FIFA melakukan sedikitnya 25 kali penyelamatan serta 240 umpan yang sukses.

Bagi Neuer, gelar itu semakin menyempurnakan koleksi tropi dalam karirnya. Sebelumnya, Neuer berhasil menyabet beberapa tropi bergengsi seperti Bundesliga, DFB Pokal, Liga Champions hingga Piala Dunia Antarklub bersama Muenchen.

Neuer menjadi kiper kedua yang merebut penghargaan golden glove setelah Iker Casillas pada Piala Dunia 2010. Keduanya berhasil membawa negaranya menjadi juara Piala Dunia. Sebelumnya, gelar kiper terbaik bernama Lev Yashin award dan mulai diberikan sejak Piala Dunia 994 di Amerika Serikat. Sebelum Neuer, kiper Jerman yang juga pernah menjadi yang terbaik adalah Oliver Kahn pada Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang.

Saat itu, Kahn berhasil merebut Lev Yashin award meski Jerman kalah dari Brasil pada laga final. Sementara, penghargaan lain diberikan kepada Michel Preud’homme (Belgia) pada 1994, Fabien Barthez (Prancis) pada 1998, dan Gianluigi Buffon (Italia) pada 2006.

Manuel Neuer menyebut kebersamaan yang ada di kubu Jerman menjadi kunci mereka menyabet gelar Piala Dunia. “Kami sangat bahagia dan kebersamaan kami di turnamen ini luar biasa,” kata Neuer kepada reporter usai laga.

“Sungguh luar biasa menang di Brasil. Selamat Argentina, mereka memberikan kami perjuangan nyata. Saya selalu memberikan semuanya untuk tim ini dan sukses untuk semua orang. Sekarang saatnya selebrasi,” katanya. (jos/fal/net/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/