32.8 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

PSMS RAB Bantah Ilegal

KETERANGAN: Ketua Harian PSMS Jangga Siregar didampingi Sekretaris Ibrahim saat memberikan keterangan. (IST)

MEDAN, SUMUTPOS.CO — Tim PSMS U-14 yang bermain di Turnamen Kemerdekaan Piala BNNP Sumut bukanlah abal-abal. Tim itu sah menggunakan nama Ayam Kinantan, karena dibentuk pengurus PSMS yang terpilih pada Rapat Anggota Biasa (RAB), Januari 2020 lalu.

“Pengurus PSMS yang sah adalah kita. Kepengurusan PSMS yang diketuai Adi Saputra susai dengan AD/RT dan dipilih oleh klub,” ujar Ketua Harian PSMS Jangga Siregar di Medan, Sabtu (15/8).

Dijelaskan, kepengurusan PSMS pimpinan Adi Saputra menggantikan kepengurusan Dr Mahyono yang periodenya berakhir 2019 lalu.

“Karena periode kepengurusan Mahyono sudah berakhir, klub kemudian memilih Adi Saputra. Itu sesuai dengan AD/RT PSMS,” tegasnya didampingi Sekretaris Umum Ibrahim.

Jangga justru mempertanyakan kepengurusan PSMS yang saat ini berada di Kebun Bunga. “Mereka siapa yang milih? Kalau memang kepengurusan Mahyono, seharusnya mereka sudah berakhir. Jangan menuding orang ilegal, padahal merekalah yang tidak jelas,” tandasnya.

Jangga menegaskan, tudingan oknum itu telah melukai para pemain PSMS U-14 dan klub. Apalagi para pemain itu masih muda. Tidak seharusnya asal dituding aja. Untuk itu, mereka berencana menempuh jalur hukum.

“Oknum itu kemarin mengatakan ingin menempuh jalur hukum, kita tunggu apakah mereka berani? Jangan hanya cakap saja. Kalau oknum itu tidak melapor, maka kita yang akan menempuh jalur hukum,” ungkapnya.

Hal sama juga dikatakan Sekretaris Umum Ibrahim. Dia menegaskan, kepengurusan PSMS yang diketuai Adi Saputra memiliki dasar hukum. Mereka terpilih melalui RAB, Januari 2020 lalu.

“Tidak ada dualisme PSMS. Kita yang sah. Kita dipilih klub setelah kepengurusan Mahyono berakhir. Kalau ada oknum mengaku kepengurusan PSMS, tanya siapa yang memilih?” tegasnya.

Ibrahim menegaskan, hingga saat ini PSMS masih milik 40 klub. Klub merasa belum pernah melepaskan tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut.

“Kita dipilih dan didukung klub. Saat ini sudah 25 klub yang mendukung PSMS. Setelah berkas lengkap, kita akan segera melapor ke PSSI pusat,” tegasnya. (dek)

KETERANGAN: Ketua Harian PSMS Jangga Siregar didampingi Sekretaris Ibrahim saat memberikan keterangan. (IST)

MEDAN, SUMUTPOS.CO — Tim PSMS U-14 yang bermain di Turnamen Kemerdekaan Piala BNNP Sumut bukanlah abal-abal. Tim itu sah menggunakan nama Ayam Kinantan, karena dibentuk pengurus PSMS yang terpilih pada Rapat Anggota Biasa (RAB), Januari 2020 lalu.

“Pengurus PSMS yang sah adalah kita. Kepengurusan PSMS yang diketuai Adi Saputra susai dengan AD/RT dan dipilih oleh klub,” ujar Ketua Harian PSMS Jangga Siregar di Medan, Sabtu (15/8).

Dijelaskan, kepengurusan PSMS pimpinan Adi Saputra menggantikan kepengurusan Dr Mahyono yang periodenya berakhir 2019 lalu.

“Karena periode kepengurusan Mahyono sudah berakhir, klub kemudian memilih Adi Saputra. Itu sesuai dengan AD/RT PSMS,” tegasnya didampingi Sekretaris Umum Ibrahim.

Jangga justru mempertanyakan kepengurusan PSMS yang saat ini berada di Kebun Bunga. “Mereka siapa yang milih? Kalau memang kepengurusan Mahyono, seharusnya mereka sudah berakhir. Jangan menuding orang ilegal, padahal merekalah yang tidak jelas,” tandasnya.

Jangga menegaskan, tudingan oknum itu telah melukai para pemain PSMS U-14 dan klub. Apalagi para pemain itu masih muda. Tidak seharusnya asal dituding aja. Untuk itu, mereka berencana menempuh jalur hukum.

“Oknum itu kemarin mengatakan ingin menempuh jalur hukum, kita tunggu apakah mereka berani? Jangan hanya cakap saja. Kalau oknum itu tidak melapor, maka kita yang akan menempuh jalur hukum,” ungkapnya.

Hal sama juga dikatakan Sekretaris Umum Ibrahim. Dia menegaskan, kepengurusan PSMS yang diketuai Adi Saputra memiliki dasar hukum. Mereka terpilih melalui RAB, Januari 2020 lalu.

“Tidak ada dualisme PSMS. Kita yang sah. Kita dipilih klub setelah kepengurusan Mahyono berakhir. Kalau ada oknum mengaku kepengurusan PSMS, tanya siapa yang memilih?” tegasnya.

Ibrahim menegaskan, hingga saat ini PSMS masih milik 40 klub. Klub merasa belum pernah melepaskan tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut.

“Kita dipilih dan didukung klub. Saat ini sudah 25 klub yang mendukung PSMS. Setelah berkas lengkap, kita akan segera melapor ke PSSI pusat,” tegasnya. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/