Bedanya tahun ini PSM tanpa beberapa pemain inti yang hengkang. Tak ada lagi nama Hamka Hamzah dan Ferdinand Sinaga. Namun beberapa nama seperti Wiljan Pluim dan pelatih Robert Rene Albert menjadi jaminan kekuatan Juku Eja.
PSMS bermodalkan enam laga uji coba sebelum turnamen. Mereka menang tiga kali, imbang sekali dan kalah dua kali. Namun ujian sebenarnya baru akan tersaji di Piala Presiden. “Pemain muda pasti kalah pengalaman dibanding pemain senior. Namun, kalau secara kualitas sih saya melihatnya tidak terlalu jauh ya. Tapi, Insya Allah kekurangan pengalaman mereka bisa ditutupi dengan semangat juang dan motivasi. Begitu juga dengan kondisi fisik pemain muda diharapkan lebih bugar dibanding yang senior.” jelasnya.
Sementara kapten tim PSMS Legimin Rahadjo mengatakan, meski timnya tidak diunggulkan di Piala Presiden tahun ini, hal itu justru menjadi motivasi ia dan rekannya tampil tanpa beban. Dikatakan Legimin, duel nanti juga sangat penting terutama demi menjaga harga diri PSMS sebagai tim legendaris di pesepakbolaan nasional.
“Di grup A ini PSMS memang bukan unggulan, tapi bagi pemain ingin menunjukkan bahwa PSMS itu ada sekarang di liga 1. Mungkin besok saat tampil di atas lapangan, semangat anak – anak Medan mungkin untuk menjaga harga diri PSMS,” ucapnya.
Pada laga ini Djanur akan langsung mengandalkan para amunisi barunya. Striker asing, Sadney Urikhob akan dipasang bersama Erwin Ramdani dan Frets Butuan di depan pada skema 4-3-3. Mereka didukung Legimin, Abdul Azis dan Sadney Urikhob di lini tengah. Sementara di belakang, tugas dipercayakan kepada M Roby dan bek asal Brasil, Reinaldo Lobo. Mereka diapit duo full back, Amarzukih dan Jajang Sukmara.
Sementara di kubu lawan, Robert Rene Albert, pelatih PSM berharap banyak kepada dua rekrutan anyar mereka di lini depan. Yakni, Guy Junior dan Bruce Djite. Meskipun demikian, pria asal Belanda itu butuh pembuktian dari pemain skuad PSM musim ini. “Silahkan dilihat pada laga perdana besok (hari ini, Red),” sebutnya. (don/nag/jpnn)