26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

4 PSIS v PSMS 1: Babak Belur

Pemain PSMS Jajang Sukmara dan striker PSIS Bruno Silva pada pertandingan yang digelar di Stadion Moch Soebroto, Magelang, kemarin. FOTO Jawa Pos Radar Semarang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Alih-alih pulang membawa poin, misi PSMS gagal total di markas PSIS Semarang, Stadion Moch Soebroto, Magelang, Minggu (15/4). Ayam Kinantan babak belur dibungkam dengan skor telak 1-4 dari sesama tim promosi itu. Kekalahan ini menjadi ketiga kali dialami PSMS di Liga 1 dari empat laga yang telah dijalani.

Hasilnya, PSMS terpuruk di posisi ke-17 klasemen sementara Liga 1 dengan hanya koleksi tiga poin sampai pekan keempat. Sementara PSIS malah melonjak ke posisi ketujuh.

Asisten Pelatih PSMS, Yusuf Prasetyo beralasan timnya kurang fokus. Mental pemain runtuh terkena tiga gol lawan dalam tempo lima menit. “Ini (kekalahan) sangat menyakitkan. Gol pertama Bruno sangat berpengaruh kepada kami semua. Setelah gol itu beberapa menit kemudian gol kedua dan ketiga terjadi (jelang turun minum),”  kata pria yang akrab disapa Yoyok itu usai laga.

Selain itu faktor finishing touch timnya masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. “Banyak peluang yang kita dapat namun gagal memanfaatkannya dengan baik. Ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) kita untuk pertandingan berikutnya,” tambahnya.

Yoyok juga membela kiper PSMS, Dhika Bhayangkara yang menurutnya tak tampil buruk meski kebobolan empat gol.  Pada laga itu Dhika menjadi starter menggantikan Abdul Rohim yang menderita cedera PCL. “Tidak. Karena Dhika bermain bagus hari ini. Ini semua mungkin karena beberapa pemain kurang fokus,” katanya.

Ketidakhadiran pelatih kepala, Djadjang Nurdjaman juga tidak bisa dijadikan alasan. “Saya pikir memang cukup berpengaruh. Tapi mas Yoyok juga sudah berkomunikasi dengan coach Djanur,” kata kapten tim, Legimin Rahardjo yang baru masuk menit ke-69.

Pada laga itu PSMS menghadapi momok menakutkan dari striker asing PSIS, Bruno Silva. Tiga gol dan satu assist ditorehkannya. Uniknya di tiga laga sebelumnya, Bruno mandul dan PSMS menjadi gawang pertama yang dibobolnya. PSIS yang dihadapi sore itu, bukan PSIS yang dipecundangi di Liga 2 lalu. Mereka benar-benar membuktikan kelayakannya bermain di Liga 1.

Pemain PSMS Jajang Sukmara dan striker PSIS Bruno Silva pada pertandingan yang digelar di Stadion Moch Soebroto, Magelang, kemarin. FOTO Jawa Pos Radar Semarang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Alih-alih pulang membawa poin, misi PSMS gagal total di markas PSIS Semarang, Stadion Moch Soebroto, Magelang, Minggu (15/4). Ayam Kinantan babak belur dibungkam dengan skor telak 1-4 dari sesama tim promosi itu. Kekalahan ini menjadi ketiga kali dialami PSMS di Liga 1 dari empat laga yang telah dijalani.

Hasilnya, PSMS terpuruk di posisi ke-17 klasemen sementara Liga 1 dengan hanya koleksi tiga poin sampai pekan keempat. Sementara PSIS malah melonjak ke posisi ketujuh.

Asisten Pelatih PSMS, Yusuf Prasetyo beralasan timnya kurang fokus. Mental pemain runtuh terkena tiga gol lawan dalam tempo lima menit. “Ini (kekalahan) sangat menyakitkan. Gol pertama Bruno sangat berpengaruh kepada kami semua. Setelah gol itu beberapa menit kemudian gol kedua dan ketiga terjadi (jelang turun minum),”  kata pria yang akrab disapa Yoyok itu usai laga.

Selain itu faktor finishing touch timnya masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. “Banyak peluang yang kita dapat namun gagal memanfaatkannya dengan baik. Ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) kita untuk pertandingan berikutnya,” tambahnya.

Yoyok juga membela kiper PSMS, Dhika Bhayangkara yang menurutnya tak tampil buruk meski kebobolan empat gol.  Pada laga itu Dhika menjadi starter menggantikan Abdul Rohim yang menderita cedera PCL. “Tidak. Karena Dhika bermain bagus hari ini. Ini semua mungkin karena beberapa pemain kurang fokus,” katanya.

Ketidakhadiran pelatih kepala, Djadjang Nurdjaman juga tidak bisa dijadikan alasan. “Saya pikir memang cukup berpengaruh. Tapi mas Yoyok juga sudah berkomunikasi dengan coach Djanur,” kata kapten tim, Legimin Rahardjo yang baru masuk menit ke-69.

Pada laga itu PSMS menghadapi momok menakutkan dari striker asing PSIS, Bruno Silva. Tiga gol dan satu assist ditorehkannya. Uniknya di tiga laga sebelumnya, Bruno mandul dan PSMS menjadi gawang pertama yang dibobolnya. PSIS yang dihadapi sore itu, bukan PSIS yang dipecundangi di Liga 2 lalu. Mereka benar-benar membuktikan kelayakannya bermain di Liga 1.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/