Sementara kuartet empat bek diisi Jajang Sukmara, Muhammad Roby, Reinaldo Lobo dan Amarzukih dengan Dhika Bhayangkara di bawah mistar juga harus bekerja keras menahan serangan PSM. Meskipun di babak pertama mereka masih menyimpan Wiljan Pluim dan Klok.
PSM Makassar lebih dulu unggul menit ke-18. Tendangan salto striker asing baru PSM, Guy Junior membuat Dhika Bhayangkara terpaku melihat bola yang meluncur ke sudut kiri gawangnya.
Tertinggal 0-1, PSMS coba bereaksi. Menit ke-36, Djajang Nurjaman melakukan pergantian cepat dengan menarik keluar Sadney Urikhob dan menggantinya dengan Suhandi. Pergantian itu langsung berefek positif. Hanya berselang semenit, PSMS menyamakan skor 1-1. Setelah mengecoh pemain PSM di ujung kotak penalti, Suhandi langsung melepaskan tembakan kaki kiri. bek PSM, Elopere coba melakukan halauan, namun usaha sang bek malah mengarahkan bola ke gawang. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Di paruh kedua, intensitas laga semakin tinggi. Pelatih PSM, Robert Rene Albert mulai memasukkan para pemain terbaiknya seperti Pluim dan Klok. Masuknya dua legiun asing itu membuat permainan PSM membaik.
Namun PSM seperti lupa kalau PSMS punya kecepatan membangun serangan balik. Mereka lengah mengantisipasi pergerakan Antoni Putro Nugroho pada menit ke-66 yang akhirnya lolos ke kotak penalti dan melepaskan tendangan yang tak dapat diantisipasi Sahar. PSMS unggul 2-1.
PSM coba bangkit. Dua menit berselang PSM berpeluang menyamakan skor lewat situasi set piece. Namun, sepak pojok yang dieksekusi oleh Zulham masih bisa ditinju oleh Dhika Bhayangkara. Laga juga berlangsung keras. Beberapa kali kedua tim berjibaku. Antoni dan Alwi Slamet sempat mendapat perawatan. Menit ke-82, tendangan bebas Legimin Raharjo lolos dari hadangan Sahar. Tapi masih mengenai mistar. Kemenangan PSMS bertahan hingga peluit panjang.
Kemenangan ini membuat PSMS langsung melesat ke puncak klasemen grup A. Meski sama-sama mengoleksi tiga poin dengan Persib yang mengalahkan Sriwijaya 1-0, PSMS unggul produktivitas gol.(don/adz)