29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bendera yang Dipakai Zohri Diklaim Bendera Polandia

Ekspresi Muhammad Zohri usai menjadi juara nomor 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik U-20.

SUMUTPOS.CO – Publik Polandia belakangan ini ramai memperbincangkan Lalu Muhammad Zohri yang berhasil menjuarai nomor lari 100 meter putra kejuaraan dunia Atletik U-20. Bahkan, salah satu medianya, mengonfirmasi kalau bendera yang dipakai M Zohri berasal dari Polandia.

Muhammad Zohri memang menyita perhatian lewat prestasinya yang memecahkan catatan waktu 10,18 detik pada kejuaraan dunia tersebut. Namun, yang lebih disorot adalah soal Zohri yang mencari-cari bendera Merah Putih usai menjadi juara.

Dia sempat nyaris putus asa untuk mengalungkan Sang Saka untuk berfoto bersama. Bahkan, dia terpaksa harus meladeni foto bersama tanpa membentangkan Merah Putih di dadanya. Namun, dia akhirnya mendapatkan bendera tersebut dari salah seorang di tribun penonton.

Hal ini menjadi sorotan publik Islandia. Salah satu media ternama Polandia, PZLANews mengonfirmasi kalau bendera yang dipakai Muhammad Zohri benar merupakan bendera Polandia.

“Medali emas dalam lari 100 meter dimenangkan Indonesia di Tampere2018. Ya, bendera tersebut mirip punya kami. Kru kami meminjamkan bendera tersebut, tetapi Media Indonesia tak memberitakannya,” tulis akun @PZLANews.

Ada salah satu netizen Indonesia yang mencoba bertanya kebenaran hal itu menggunakan bahasa Inggris. Sebab akun beralamat @KakBejo soal bendera Indonesia yang jadi perbincangan saat M Zohri juara saat ini malah merambat ke isu politik.

“Halo, bisakah anda terjemahkan ke dalam bahasa Inggris kalau bendera itu diberikan oleh sprinter Polandia? Sebab sepertinya bendera itu dibawa dari Jakarta, tapi saat ini jadi isu politik. Terima kasih,” katanya.

Hal itu dibalas oleh salah satu netizen Polandia. “Saya tak yakin bendera itu diberikan sprinter lain. Tapi saya mendengar kalau itu bendera Polandia, mungkin diberikan dari salah satu anggota timnas Polandia di sana, omong-omong, tinggalkan politik, itu hanya olahraga :),” tulis @chmiielewski.

Pernyataan si netizen asal Polandia itu lantas dipertegas oleh PZLA News. “Ya, itu dari salah satu tim kami :),” sahut @PZLANews.

PASI menjelaskan, tim official Indonesia telah membawa bendera merah putih dari Jakarta. Namun lambatnya bendera merah putih yang diterima Zohri disebabkan karena posisi duduk tim official dengan Zohri cukup jauh dari lintasan. Tim juga merekam video pertandingan sebagai bahan evaluasi Zohri yang juga akan bertanding di Asian Games 2018.

“Perlu kami jelaskan bahwa sesuai keterangan pelatih yang mendampingi, tim Indonesia yang terdiri dari 4 orang (2 pelatih dan 2 atlet) sudah menyiapkan bendera sejak dari Jakarta. (Tadinya tim Indonesia seharusnya 6 orang dari namun atlet Idan Fauzan dan pelatihnya Sainih gagal berangkat akibat galah yang dimilikinya ditolak dibawa oleh maskapai yang ke Finlandia). Sudah menjadi SOP bahwa setiap tim Indonesia yang berlaga di luar negeri harus membawa bendera karena kita percaya dan yakin bahwa atlet-atlet kita bisa menjadi juara,” tulis PASI di Instagram.

Saat pertandingan, panitia kejuaraan melarang selain atlet yang berlomba dan fotografer berada di dekat lintasan. PASI menjelaskan, anggota tim official Indonesia, Erwin Maspaitela yang berada dekat dengan Zohri berada di garis start. Begitu Zohri masuk finish, Erwin langsung berlari ke arah finish dan di luar lintasan.

“Jadi, ketika dalam 10 detik zohri masuk finish, Erwin segera berlari ke arah finish. Tentu di luar lintasan (dan tidak secepat Lalu Zohri) dan segera mengambil bendera yang dipegang Kikin (pelatih Indonesia). Jadi butuh waktu sepersekian detik untuk mengambil bendera dan menyerahkannya ke Zohri. Bahkan, Erwin kalah cepat saat Zohri diajak berfoto bersama sprinter AS, meski Erwin sudah di dekat Zohri. Barulah setelah berfoto bersama, bendera merah putih diserahkan ke Zohri dan dipakainya saat diwawancara official broadcast IAAF. Jadi tidak benar kalau itu bendera dari negara lain yang dipinjamkan ke Zohri. Itu bendera yang sudah disiapkan dari Jakarta untuk menyambut Indonesia Juara!” isi penjelasan PASI. (bbs/don)

Ekspresi Muhammad Zohri usai menjadi juara nomor 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik U-20.

SUMUTPOS.CO – Publik Polandia belakangan ini ramai memperbincangkan Lalu Muhammad Zohri yang berhasil menjuarai nomor lari 100 meter putra kejuaraan dunia Atletik U-20. Bahkan, salah satu medianya, mengonfirmasi kalau bendera yang dipakai M Zohri berasal dari Polandia.

Muhammad Zohri memang menyita perhatian lewat prestasinya yang memecahkan catatan waktu 10,18 detik pada kejuaraan dunia tersebut. Namun, yang lebih disorot adalah soal Zohri yang mencari-cari bendera Merah Putih usai menjadi juara.

Dia sempat nyaris putus asa untuk mengalungkan Sang Saka untuk berfoto bersama. Bahkan, dia terpaksa harus meladeni foto bersama tanpa membentangkan Merah Putih di dadanya. Namun, dia akhirnya mendapatkan bendera tersebut dari salah seorang di tribun penonton.

Hal ini menjadi sorotan publik Islandia. Salah satu media ternama Polandia, PZLANews mengonfirmasi kalau bendera yang dipakai Muhammad Zohri benar merupakan bendera Polandia.

“Medali emas dalam lari 100 meter dimenangkan Indonesia di Tampere2018. Ya, bendera tersebut mirip punya kami. Kru kami meminjamkan bendera tersebut, tetapi Media Indonesia tak memberitakannya,” tulis akun @PZLANews.

Ada salah satu netizen Indonesia yang mencoba bertanya kebenaran hal itu menggunakan bahasa Inggris. Sebab akun beralamat @KakBejo soal bendera Indonesia yang jadi perbincangan saat M Zohri juara saat ini malah merambat ke isu politik.

“Halo, bisakah anda terjemahkan ke dalam bahasa Inggris kalau bendera itu diberikan oleh sprinter Polandia? Sebab sepertinya bendera itu dibawa dari Jakarta, tapi saat ini jadi isu politik. Terima kasih,” katanya.

Hal itu dibalas oleh salah satu netizen Polandia. “Saya tak yakin bendera itu diberikan sprinter lain. Tapi saya mendengar kalau itu bendera Polandia, mungkin diberikan dari salah satu anggota timnas Polandia di sana, omong-omong, tinggalkan politik, itu hanya olahraga :),” tulis @chmiielewski.

Pernyataan si netizen asal Polandia itu lantas dipertegas oleh PZLA News. “Ya, itu dari salah satu tim kami :),” sahut @PZLANews.

PASI menjelaskan, tim official Indonesia telah membawa bendera merah putih dari Jakarta. Namun lambatnya bendera merah putih yang diterima Zohri disebabkan karena posisi duduk tim official dengan Zohri cukup jauh dari lintasan. Tim juga merekam video pertandingan sebagai bahan evaluasi Zohri yang juga akan bertanding di Asian Games 2018.

“Perlu kami jelaskan bahwa sesuai keterangan pelatih yang mendampingi, tim Indonesia yang terdiri dari 4 orang (2 pelatih dan 2 atlet) sudah menyiapkan bendera sejak dari Jakarta. (Tadinya tim Indonesia seharusnya 6 orang dari namun atlet Idan Fauzan dan pelatihnya Sainih gagal berangkat akibat galah yang dimilikinya ditolak dibawa oleh maskapai yang ke Finlandia). Sudah menjadi SOP bahwa setiap tim Indonesia yang berlaga di luar negeri harus membawa bendera karena kita percaya dan yakin bahwa atlet-atlet kita bisa menjadi juara,” tulis PASI di Instagram.

Saat pertandingan, panitia kejuaraan melarang selain atlet yang berlomba dan fotografer berada di dekat lintasan. PASI menjelaskan, anggota tim official Indonesia, Erwin Maspaitela yang berada dekat dengan Zohri berada di garis start. Begitu Zohri masuk finish, Erwin langsung berlari ke arah finish dan di luar lintasan.

“Jadi, ketika dalam 10 detik zohri masuk finish, Erwin segera berlari ke arah finish. Tentu di luar lintasan (dan tidak secepat Lalu Zohri) dan segera mengambil bendera yang dipegang Kikin (pelatih Indonesia). Jadi butuh waktu sepersekian detik untuk mengambil bendera dan menyerahkannya ke Zohri. Bahkan, Erwin kalah cepat saat Zohri diajak berfoto bersama sprinter AS, meski Erwin sudah di dekat Zohri. Barulah setelah berfoto bersama, bendera merah putih diserahkan ke Zohri dan dipakainya saat diwawancara official broadcast IAAF. Jadi tidak benar kalau itu bendera dari negara lain yang dipinjamkan ke Zohri. Itu bendera yang sudah disiapkan dari Jakarta untuk menyambut Indonesia Juara!” isi penjelasan PASI. (bbs/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/