33 C
Medan
Friday, May 3, 2024

3 Sriwijaya v PSM 0: Magis Dzhalilov

Makan Konate merayakan gol yg dicetaknya dr titik putih bersama Manucherkhr, pada laga Grup A Piala Presiden di Std GBLA, Minggu 21/1/2018. Sriwijaya menang dg skor 3-0. Foto: Chandra Satwika/Jawa Pos.

SUMUTPOS.CO – Manuchekhr Dzhalilov menunjukkan daya magisnya. Pemain Terbaik Piala AFC 2017 membawa Sriwijaya FC meraih kemenangan pertama di Piala Presiden 2018 setelah menundukkan PSM Makassar dengan skor telak 3-0, Minggu (21/1) sore di Stadion Bandung Lautan Api (GBLA).

Ini menjadi penampilan pertama Dzhalilov lantaran saat Sriwijaya kalah 0-1 dari Persib Bandung, dia tak diturunkan.

Tak tanggung-tanggung, striker asal Tajikistan itu mampu membuat satu assist dan mencetak satu gol. Bahkan, aksinya mampu membuahkan penalti bagi Sriwijaya. Bukti bahwa Laskar Wong Kito – julukan Sriwijaya, butuh tenaganya dan tak salah menggaetnya.

Pertandingan baru berlangsung tujuh menit, Adam Alis membobol gawang PSM yang dikawal Syaiful. Setelah menerima umpan silang Dzhalilov, tendangan mendatar Adam Alis melaju ke sudut kanan bawah gawah PSM. Sriwijaya FC unggul 1-0.

Meski cenderung menguasai jalannya pertandingan pada babak pertama, Sriwijaya FC seolah menemui jalan buntu untuk mencetak tambahan gol. Kiper Syaiful juga tampil bagus dan menggagalkan banyak kesempatan tim asuhan Rahmad Darmawan itu. Alhasil keunggulan 1-0 bertahan hingga kedua tim memasuki ruang ganti pemain.

Alur pertandingan masih alot sepanjang awal babak kedua. Gempuran Laskar Wong Kito ke pertahanan PSM selalu menemui jalan buntu. Kolaborasi Adam Alis dan Dzhalilov menjadi senjata mematikan Sriwijaya FC. Hanya saja, para pemain masih kurang sabar dalam membongkar rapatnya organisasi pertahanan PSM.

Perjuangan pemain Sriwijaya FC membuahkan hasil ketika Dzhalilov dijatuhkan pemain muda PSM Irfan Jamil di kotak terlarang pada menit ke-87. Makan Konate yang ditunjuk sebagai eksekutor berhasil melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Sepakannya gagal diantisipasi Syaiful dan membawa timnya unggul 2-0 pada menit ke-89.

Dzhalilov menyempurnakan performa menawannya sekaligus kemenangan Sriwijaya FC setelah mencetak gol pada menit 90+4. Dia membelokkan tendangan sudut dan gagal diantisipasi oleh Syaiful. Sriwijaya FC menyudahi pertandingan ini dengan kemenangan telak 3-0. Sedangkan PSM selalu kalah dalam dua laga dan membuat peluangnya untuk melaju ke babak berikutnya sangat berat.

“Pemain hari ini memberikan kemenangan. Kami bisa mencetak gol di awal pertandingan,” urai Rahmad selepas pertandingan.

Meski berhasil menang dengan skor mencolok, RD menyorot penampilan timnya yang terkesan kurang tenang. Adam Alis cs terlalu terburu-buru dalam mengeksekusi peluang. Akibatnya banyak kesempatan yang terbuang.

Padahal, Sriwijaya FC berhasil mendominasi serangan. Sementara PSM banyak menumpuk pemainnya di wilayah pertahannnya sendiri. “Kami kesulitan karena lawan main compact defense. Mereka menunggu dan (mengandalkan) counter attack,” ulas RD.

Sementara itu, bek PSM Hendra Wijaya menyebut timnya sudah berusaha keras dalam pertandingan tersebut. Menurut Hendra, PSM memang tidak menurunkan komposisi terbaik karena sebagian pemain inti bertanding di ajang Makassar Super Cup Asia. “Kami sudah berusaha maksimal. Hasil pertandingan hari ini menjadi pelajaran untuk kami,” jelas bek berusia 28 tahun tersebut.(saf/jpc/don)

Makan Konate merayakan gol yg dicetaknya dr titik putih bersama Manucherkhr, pada laga Grup A Piala Presiden di Std GBLA, Minggu 21/1/2018. Sriwijaya menang dg skor 3-0. Foto: Chandra Satwika/Jawa Pos.

SUMUTPOS.CO – Manuchekhr Dzhalilov menunjukkan daya magisnya. Pemain Terbaik Piala AFC 2017 membawa Sriwijaya FC meraih kemenangan pertama di Piala Presiden 2018 setelah menundukkan PSM Makassar dengan skor telak 3-0, Minggu (21/1) sore di Stadion Bandung Lautan Api (GBLA).

Ini menjadi penampilan pertama Dzhalilov lantaran saat Sriwijaya kalah 0-1 dari Persib Bandung, dia tak diturunkan.

Tak tanggung-tanggung, striker asal Tajikistan itu mampu membuat satu assist dan mencetak satu gol. Bahkan, aksinya mampu membuahkan penalti bagi Sriwijaya. Bukti bahwa Laskar Wong Kito – julukan Sriwijaya, butuh tenaganya dan tak salah menggaetnya.

Pertandingan baru berlangsung tujuh menit, Adam Alis membobol gawang PSM yang dikawal Syaiful. Setelah menerima umpan silang Dzhalilov, tendangan mendatar Adam Alis melaju ke sudut kanan bawah gawah PSM. Sriwijaya FC unggul 1-0.

Meski cenderung menguasai jalannya pertandingan pada babak pertama, Sriwijaya FC seolah menemui jalan buntu untuk mencetak tambahan gol. Kiper Syaiful juga tampil bagus dan menggagalkan banyak kesempatan tim asuhan Rahmad Darmawan itu. Alhasil keunggulan 1-0 bertahan hingga kedua tim memasuki ruang ganti pemain.

Alur pertandingan masih alot sepanjang awal babak kedua. Gempuran Laskar Wong Kito ke pertahanan PSM selalu menemui jalan buntu. Kolaborasi Adam Alis dan Dzhalilov menjadi senjata mematikan Sriwijaya FC. Hanya saja, para pemain masih kurang sabar dalam membongkar rapatnya organisasi pertahanan PSM.

Perjuangan pemain Sriwijaya FC membuahkan hasil ketika Dzhalilov dijatuhkan pemain muda PSM Irfan Jamil di kotak terlarang pada menit ke-87. Makan Konate yang ditunjuk sebagai eksekutor berhasil melaksanakan tugasnya dengan sempurna. Sepakannya gagal diantisipasi Syaiful dan membawa timnya unggul 2-0 pada menit ke-89.

Dzhalilov menyempurnakan performa menawannya sekaligus kemenangan Sriwijaya FC setelah mencetak gol pada menit 90+4. Dia membelokkan tendangan sudut dan gagal diantisipasi oleh Syaiful. Sriwijaya FC menyudahi pertandingan ini dengan kemenangan telak 3-0. Sedangkan PSM selalu kalah dalam dua laga dan membuat peluangnya untuk melaju ke babak berikutnya sangat berat.

“Pemain hari ini memberikan kemenangan. Kami bisa mencetak gol di awal pertandingan,” urai Rahmad selepas pertandingan.

Meski berhasil menang dengan skor mencolok, RD menyorot penampilan timnya yang terkesan kurang tenang. Adam Alis cs terlalu terburu-buru dalam mengeksekusi peluang. Akibatnya banyak kesempatan yang terbuang.

Padahal, Sriwijaya FC berhasil mendominasi serangan. Sementara PSM banyak menumpuk pemainnya di wilayah pertahannnya sendiri. “Kami kesulitan karena lawan main compact defense. Mereka menunggu dan (mengandalkan) counter attack,” ulas RD.

Sementara itu, bek PSM Hendra Wijaya menyebut timnya sudah berusaha keras dalam pertandingan tersebut. Menurut Hendra, PSM memang tidak menurunkan komposisi terbaik karena sebagian pemain inti bertanding di ajang Makassar Super Cup Asia. “Kami sudah berusaha maksimal. Hasil pertandingan hari ini menjadi pelajaran untuk kami,” jelas bek berusia 28 tahun tersebut.(saf/jpc/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/