25.6 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Menpora Yakin Indonesia Finis 3 Besar

SUMUTPOS.CO – Menteri Pemuda dan Olahraga atau Menpora RI, Zainudin Amali yakin Indonesia bakal memenuhi target di SEA Games 2021. Dia yakin Indonesia finis pada urutan ketiga klasemen akhir perolehan medali SEA Games Vietnam 2021, 12-24 Mei 2022.

Satu hari menjelang penutupan, kontingen Indonesia berhasil menambah 14 medali SEA Games 2022. Rinciannya delapan emas, lima perak dan satu perunggu. Dengan perolehan medali itu, hingga Minggu (22/5) sore pukul 17.00 WIB, Indonesia kokoh di posisi 3 klasemen sementara medali SEA Games 2022 dengan koleksi 67 emas, 84 perak dan 76 perunggu.

Persembahan medali SEA Games 2022 terbaru dipersembahkan oleh Timnas Basket Putra Indonesia yang dengan gemilang berhasil merebut medali emas. Bagi Timnas Basket Putra Indonesia, keberhasilan merebut medali emas SEA Games 2022 adalah yang pertama sejak 1977.

Di final, Indonesia mengalahkan Timnas Basket Filipina yang dalam 13 edisi SEA Games terkini selalu merebut medali emas. Timnas Basket Putra Indonesia menang 85-81 atas Filipina. Kemenangan ini sekaligus membuka mata tim basket negara lain dan membuktikan bahwa Timnas Basket Putra Indonesia mulai dapat diperhitungkan di level Asia Tenggara.

Dua medali emas, sebelumnya dipersembahkan cabang olahraga bulu tangkis. Emas pertama didapat dari Leo/Daniel yang menang di nomor ganda putra. Leo/Daniel mengalahkan sesama pemain Indonseia, Pramudya Kusumawardana dan Yeremia. Kemudian satu medali emas lainnya diperoleh Apriyani Rahayu/Siti Fadia yang menumbangkan wakil Thailand.

Apriyani/Siti Fadia yang melakukan debut di SEA Games ini berhasil menutup pesta olahraga itu dengan manis. Bagaimana tidak, pada ajang pertama mereka bermain bersama, Apriyani/Siti langsung meraih gelar juara.

Tak tanggung-tanggung, gelar tersebut adalah SEA Games, yang merupakan pesta olahraga multievent terbesar di Asia Tenggara tersebut. Penampilan Apriyani/Fadia pun sudah menarik perhatian sejak nomor perorangan itu dimainkan.

Pada laga final, Apriyani/Siti pun dihadapkan lawan yang tidak mudah. Mereka tepatnya berjumpa unggulan kedua, Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard (Thailand). Hebatnya, menghadapi lawan yang sulit, Apriyani/Fadia justru mampu membuat Aimsaard bersaudara itu takluk dua gim langsung lewat skor 21-17 and 21-14. Permainan Apriyani/Siti pun terlihat semakin kompak sehingga medali emas memang layak mereka raih.

Berkat tambahan 14 medali itu, hingga kemarin sore pukul 17.00 WIB, Indonesia kokoh di posisi 3 klasemen sementara medali SEA Games 2022, dengan 67 emas, 84 perak dan 76 perunggu.

Posisi puncak masih dikuasai kontingen Vietnam degan koleksi 191 emas; 116 emas dan 108 perunggu. Kemudian di posisi dua ada Thailand dengan 84 emas, 96 perak dan 129 perunggu.

Kemudian berturut-turut ada Filipina (50 emas, 67 perak dan 97 perunggu), Singapura (47 emas, 45 perak dan perunggu) serta Malaysia 38 emas, 44 perak dan 83 perunggu.

Jika hingga akhir penutupan SEA Games 2022 Indonesia terus mampu bertahan di posisi 3 klasemen medali SEA Games 2022, berarti kontingen Indonesia berhasil mencapai target yang dibebankan.

Menpora Zainudin Amali yakin, Indonesia bakal memenuhi target itu. “Kemungkinan bertahan di posisi tiga, tentu ini suatu yang membanggakan kita jika dibandingkan sebelumnya (SEA Games Filipina 2019),” kata Zainuddin Amali.

Jika merujuk dari jumlah atlet yang dikirimkan maka pencapaian pada SEA Games kali ini jauh lebih baik. Dengan berkekuatan hanya separuh dari total atlet yang dikirim ke Filipina justru Indonesia bisa bertengger di posisi tiga.

Prestasi Indonesia pada ajang multi cabang olahraga dua tahunan itu sempat menurun pada SEA Games tahun 2015 dan SEA Games 2017 dengan berada di peringkat lima. Namun, pada SEA Games 2019 dapat memperbaiki peringkat menjadi urutan ke-4. “Yang dikirimkan jauh berkurang. Di Filipina ada 841 atlet dan dapat peringkat empat, di sini hanya separuhnya tapi dapat peringkat tiga,” kata dia.

Menurut Zainudin, hal yang terjadi saat ini menunjukkan terjadi perkembangan yang menarik, ketika berkurangnya jumlah atlet justru prestasi menjadi lebih baik. “Artinya kita menjalankan DBON (Desain Besar Olahraga Nasional) dengan benar, karena semua yang dikirim ini di-reveiw, tidak sekadar mengirim,” kata dia.

Atas dasar capaian ini, Menpora menegaskan bahwa pemerintah pada SEA Games 2023 dan Asian Games akan jauh lebih ketat dalam pengiriman atlet. Ia menjamin proses penilaian dijalankan tidak sekadar by dokumen (data tertulis berupa analisis) tapi melalui beragam indikator dan parameter. “Semisal, jika ketahuan ada atlet yang tidak fit maka akan disuruh recovery dulu. Jadi bukan makin ringan persyaratannya yang akan kami terapkan kepada semua cabor (cabang olahraga),” kata dia.

Dengan begitu, pemerintah berharap semua cabang olahraga membina atlet dengan benar dan serius. (okz/lp6)

SUMUTPOS.CO – Menteri Pemuda dan Olahraga atau Menpora RI, Zainudin Amali yakin Indonesia bakal memenuhi target di SEA Games 2021. Dia yakin Indonesia finis pada urutan ketiga klasemen akhir perolehan medali SEA Games Vietnam 2021, 12-24 Mei 2022.

Satu hari menjelang penutupan, kontingen Indonesia berhasil menambah 14 medali SEA Games 2022. Rinciannya delapan emas, lima perak dan satu perunggu. Dengan perolehan medali itu, hingga Minggu (22/5) sore pukul 17.00 WIB, Indonesia kokoh di posisi 3 klasemen sementara medali SEA Games 2022 dengan koleksi 67 emas, 84 perak dan 76 perunggu.

Persembahan medali SEA Games 2022 terbaru dipersembahkan oleh Timnas Basket Putra Indonesia yang dengan gemilang berhasil merebut medali emas. Bagi Timnas Basket Putra Indonesia, keberhasilan merebut medali emas SEA Games 2022 adalah yang pertama sejak 1977.

Di final, Indonesia mengalahkan Timnas Basket Filipina yang dalam 13 edisi SEA Games terkini selalu merebut medali emas. Timnas Basket Putra Indonesia menang 85-81 atas Filipina. Kemenangan ini sekaligus membuka mata tim basket negara lain dan membuktikan bahwa Timnas Basket Putra Indonesia mulai dapat diperhitungkan di level Asia Tenggara.

Dua medali emas, sebelumnya dipersembahkan cabang olahraga bulu tangkis. Emas pertama didapat dari Leo/Daniel yang menang di nomor ganda putra. Leo/Daniel mengalahkan sesama pemain Indonseia, Pramudya Kusumawardana dan Yeremia. Kemudian satu medali emas lainnya diperoleh Apriyani Rahayu/Siti Fadia yang menumbangkan wakil Thailand.

Apriyani/Siti Fadia yang melakukan debut di SEA Games ini berhasil menutup pesta olahraga itu dengan manis. Bagaimana tidak, pada ajang pertama mereka bermain bersama, Apriyani/Siti langsung meraih gelar juara.

Tak tanggung-tanggung, gelar tersebut adalah SEA Games, yang merupakan pesta olahraga multievent terbesar di Asia Tenggara tersebut. Penampilan Apriyani/Fadia pun sudah menarik perhatian sejak nomor perorangan itu dimainkan.

Pada laga final, Apriyani/Siti pun dihadapkan lawan yang tidak mudah. Mereka tepatnya berjumpa unggulan kedua, Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard (Thailand). Hebatnya, menghadapi lawan yang sulit, Apriyani/Fadia justru mampu membuat Aimsaard bersaudara itu takluk dua gim langsung lewat skor 21-17 and 21-14. Permainan Apriyani/Siti pun terlihat semakin kompak sehingga medali emas memang layak mereka raih.

Berkat tambahan 14 medali itu, hingga kemarin sore pukul 17.00 WIB, Indonesia kokoh di posisi 3 klasemen sementara medali SEA Games 2022, dengan 67 emas, 84 perak dan 76 perunggu.

Posisi puncak masih dikuasai kontingen Vietnam degan koleksi 191 emas; 116 emas dan 108 perunggu. Kemudian di posisi dua ada Thailand dengan 84 emas, 96 perak dan 129 perunggu.

Kemudian berturut-turut ada Filipina (50 emas, 67 perak dan 97 perunggu), Singapura (47 emas, 45 perak dan perunggu) serta Malaysia 38 emas, 44 perak dan 83 perunggu.

Jika hingga akhir penutupan SEA Games 2022 Indonesia terus mampu bertahan di posisi 3 klasemen medali SEA Games 2022, berarti kontingen Indonesia berhasil mencapai target yang dibebankan.

Menpora Zainudin Amali yakin, Indonesia bakal memenuhi target itu. “Kemungkinan bertahan di posisi tiga, tentu ini suatu yang membanggakan kita jika dibandingkan sebelumnya (SEA Games Filipina 2019),” kata Zainuddin Amali.

Jika merujuk dari jumlah atlet yang dikirimkan maka pencapaian pada SEA Games kali ini jauh lebih baik. Dengan berkekuatan hanya separuh dari total atlet yang dikirim ke Filipina justru Indonesia bisa bertengger di posisi tiga.

Prestasi Indonesia pada ajang multi cabang olahraga dua tahunan itu sempat menurun pada SEA Games tahun 2015 dan SEA Games 2017 dengan berada di peringkat lima. Namun, pada SEA Games 2019 dapat memperbaiki peringkat menjadi urutan ke-4. “Yang dikirimkan jauh berkurang. Di Filipina ada 841 atlet dan dapat peringkat empat, di sini hanya separuhnya tapi dapat peringkat tiga,” kata dia.

Menurut Zainudin, hal yang terjadi saat ini menunjukkan terjadi perkembangan yang menarik, ketika berkurangnya jumlah atlet justru prestasi menjadi lebih baik. “Artinya kita menjalankan DBON (Desain Besar Olahraga Nasional) dengan benar, karena semua yang dikirim ini di-reveiw, tidak sekadar mengirim,” kata dia.

Atas dasar capaian ini, Menpora menegaskan bahwa pemerintah pada SEA Games 2023 dan Asian Games akan jauh lebih ketat dalam pengiriman atlet. Ia menjamin proses penilaian dijalankan tidak sekadar by dokumen (data tertulis berupa analisis) tapi melalui beragam indikator dan parameter. “Semisal, jika ketahuan ada atlet yang tidak fit maka akan disuruh recovery dulu. Jadi bukan makin ringan persyaratannya yang akan kami terapkan kepada semua cabor (cabang olahraga),” kata dia.

Dengan begitu, pemerintah berharap semua cabang olahraga membina atlet dengan benar dan serius. (okz/lp6)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/