28.9 C
Medan
Sunday, May 12, 2024

IKASI Sumut Realistis Hadapi PON 2024

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengurus Provinsi Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Sumatera Utara mencoba realistis menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Sumut – Aceh. Mereka memasang target dua medali emas.

Ketua Pengprov IKASI Sumut Brilian Mochtar diwakili Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Dr Fauzan Azhmy MM menuturkan, anggar Sumut selalu menitipkan delegasi dan selalu memberikan sumbangsih pada 10 kali PON terakhir.

“Anggar ini satu-satunya olahraga yang menggunakan alat, tidak seperti olahraga-olahraga bela diri lainnya. Jadi yang dibutuhkan skill, kita harap KONI Sumut tidak menjadikan tes fisik menjadi barometer mendegradasikan, karena ada beberapa atlet tidak mencukupi tes fisik, namun skillnya memumpuni,” kata Fauzan di Posko Publikasi PON XXI/2024, Gedung Dispora Sumut, Jalan Wiliam Iskandar, Selasa (23/5).

IKASI Sumur telah mempersiapkan 20 atlet menghadapi PON 2024. Namun saat ini yang sudah Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) baru 6 atlet. Mereka berharap 16 atlet lainnya bisa lolos. “Target kita dua emas jika atlet kita sesuai kuota. Namun jika tidak penuh, kita bidik dua perunggu,” tutur Fauzan.

Cabang anggar bakal dipertandingkan di Aceh. Cabang ini mepertandingkan 12 nomor pertandingan floret, sable, dan degen masing – masing ada putra dan putri serta campuran. “Karena keterbatasan atlet, ada dua nomor yang kita lepas, yakni sabel putra/putri. Jadi kita kehilangan empat nomor,” teranganya.

Disamping itu ada beberapa kendala, ujarnya. Lokasi latihan yang tidak memadai dan digabung dengan lokasi latihan cabor lainnya di Gedung Bowling Dispora.

“Jadi tempat latihannya sangat tidak respentatif, kita punya alat latihan itu seharga Rp 350 juta, kalau suhu udara di atas 20 celcius maka ada alat cip yang meleleh, jadi tidak dapat di pakai. Kita sangat mengharapkan tempat latihan yang resprentatif,” harapnya.

Kendati demikian, tegas Dr. Fauzan, dengan keterbatasan ini tidak menyurutkan semangat untuk meraih prestasi.”Kita sudah memiliki atlet dan pelatih berlisensi Internasional jadi kesiapan kita sudah sangat kuat,” tukasnya.

Pengawasan dan Pendampingan (wasping) dari KONI Sumut Hermansyur menyebut, anggar merupakan cabor yang intlek karena, tingkat akurasinya harus tinggi, numun untuk menjaga ketahan tes fisik juga diperlukan. Artinya soal penerapan tes fisik terhadap atlet anggar perlu perlakuan khusus.

“Kalau kita lihat dari jumlah atlet ini, kita perlu menambah karena sebagai tuan rumah. Tentu KONI Sumut sangat berharap mencuri emas sebanyak-banyaknya,” tandansya.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara (Dispora Sumut) Budi Syahputra juga berharap tes fisik kepada atlet anggar dibedakan. (dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengurus Provinsi Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Sumatera Utara mencoba realistis menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Sumut – Aceh. Mereka memasang target dua medali emas.

Ketua Pengprov IKASI Sumut Brilian Mochtar diwakili Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Dr Fauzan Azhmy MM menuturkan, anggar Sumut selalu menitipkan delegasi dan selalu memberikan sumbangsih pada 10 kali PON terakhir.

“Anggar ini satu-satunya olahraga yang menggunakan alat, tidak seperti olahraga-olahraga bela diri lainnya. Jadi yang dibutuhkan skill, kita harap KONI Sumut tidak menjadikan tes fisik menjadi barometer mendegradasikan, karena ada beberapa atlet tidak mencukupi tes fisik, namun skillnya memumpuni,” kata Fauzan di Posko Publikasi PON XXI/2024, Gedung Dispora Sumut, Jalan Wiliam Iskandar, Selasa (23/5).

IKASI Sumur telah mempersiapkan 20 atlet menghadapi PON 2024. Namun saat ini yang sudah Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) baru 6 atlet. Mereka berharap 16 atlet lainnya bisa lolos. “Target kita dua emas jika atlet kita sesuai kuota. Namun jika tidak penuh, kita bidik dua perunggu,” tutur Fauzan.

Cabang anggar bakal dipertandingkan di Aceh. Cabang ini mepertandingkan 12 nomor pertandingan floret, sable, dan degen masing – masing ada putra dan putri serta campuran. “Karena keterbatasan atlet, ada dua nomor yang kita lepas, yakni sabel putra/putri. Jadi kita kehilangan empat nomor,” teranganya.

Disamping itu ada beberapa kendala, ujarnya. Lokasi latihan yang tidak memadai dan digabung dengan lokasi latihan cabor lainnya di Gedung Bowling Dispora.

“Jadi tempat latihannya sangat tidak respentatif, kita punya alat latihan itu seharga Rp 350 juta, kalau suhu udara di atas 20 celcius maka ada alat cip yang meleleh, jadi tidak dapat di pakai. Kita sangat mengharapkan tempat latihan yang resprentatif,” harapnya.

Kendati demikian, tegas Dr. Fauzan, dengan keterbatasan ini tidak menyurutkan semangat untuk meraih prestasi.”Kita sudah memiliki atlet dan pelatih berlisensi Internasional jadi kesiapan kita sudah sangat kuat,” tukasnya.

Pengawasan dan Pendampingan (wasping) dari KONI Sumut Hermansyur menyebut, anggar merupakan cabor yang intlek karena, tingkat akurasinya harus tinggi, numun untuk menjaga ketahan tes fisik juga diperlukan. Artinya soal penerapan tes fisik terhadap atlet anggar perlu perlakuan khusus.

“Kalau kita lihat dari jumlah atlet ini, kita perlu menambah karena sebagai tuan rumah. Tentu KONI Sumut sangat berharap mencuri emas sebanyak-banyaknya,” tandansya.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara (Dispora Sumut) Budi Syahputra juga berharap tes fisik kepada atlet anggar dibedakan. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/