30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Italia Sua Spanyol: Vendetta!

Kalau dalam analisis La Gazzetta dello Sport kemarin Kroasia berhasil melakukan pressure tinggi kepada Spanyol. Alhasil anak asuh Del Bosque itu sedikit kelabakan.

Spanyol yang pada Euro 2016 ini memainkan formasi 4-3-3 atau bisa berubah menjadi 4-1-4-1. Penyerang Spanyol yang menempa diri di Italia Alvaro Morata menjadi penyerang utama di Spanyol.

Morata didukung Nolito dan David Sila yang bermain melebar. Kemudian Fabregas dan Andres Iniesta yang melakukan kontrol atas ball possesion oleh Spanyol. Sergio Busquets sebagai gelandang box-to-box turut serta melindungi lini pertahanan.

“Mengetahui kami bakalan berjumpa Italia di 16 besar, tak ada yang menyukainya. Jujur kami dituntut lebih fokus hingga 120 menit ketika berjumpa Italia,” ucap Ramos.

Di kubu Italia dari 23 nama yang mengalami kekalahan 0-4 oleh Spanyol di Kiev empat tahun lalu tersisa sembilan nama. Selain Buffon, ada nama Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, Daniele De Rossi, Thiago Motta, Salvatore Sirigu, Emanuele Giacherrini, dan Angelo Ogbonna.

Mengenai pertandingan 16 besar lawan Spanyol, allenatore Italia Antonio Conte masih belum mau berpikir jauh-jauh soal hal itu. Seperti diberitakan Football Italia Conte lebih fokus kepada matchday ketiga grup E antara Italia versus Republik Irlandia.

“Apakah Italia akan memenangi Euro dengan mengalahkan Spanyol? Kami harus menyelesaikan satu per satu pertandingan yang kami hadapi,” tutur pria berusia 46 tahun tersebut.

Conte yang mengantisipasi laga lawan Spanyol merencanakan akan merotasi pemainnya lawan Republik Irlandia ini. Antara tujuh hingga sembilan pemainnya akan dibangku cadangkan.

Italia sendiri meski menang atas Belgia (14/6) dan Swedia (17/6) masih dihujani kritik. Yakni akurasi passing para pemainnya yang sangat rendah. Yakni hanya sekitar 78,6 persen. Bandingkan dengan Spanyol yang mencapai angka 90 persen.

Mantan pelatih AS Roma Rudi Garcia memfavoritkan Italia bisa melibas Spanyol dalam pertemuan kali ini. Garcia yang berada di tanah Italia dalam tiga tahun belakangan tahu benar bagaimana perkembangan sepak bola Italia.

“Italia sangat solid. Meski terlihat tanpa bintang, malah itulah yang membuat mereka lebih kokoh ketimbang di Polandia-Ukraina empat tahun lalu,” tutur pria berusia 52 tahun tersebut. (dra/jpg)

Kalau dalam analisis La Gazzetta dello Sport kemarin Kroasia berhasil melakukan pressure tinggi kepada Spanyol. Alhasil anak asuh Del Bosque itu sedikit kelabakan.

Spanyol yang pada Euro 2016 ini memainkan formasi 4-3-3 atau bisa berubah menjadi 4-1-4-1. Penyerang Spanyol yang menempa diri di Italia Alvaro Morata menjadi penyerang utama di Spanyol.

Morata didukung Nolito dan David Sila yang bermain melebar. Kemudian Fabregas dan Andres Iniesta yang melakukan kontrol atas ball possesion oleh Spanyol. Sergio Busquets sebagai gelandang box-to-box turut serta melindungi lini pertahanan.

“Mengetahui kami bakalan berjumpa Italia di 16 besar, tak ada yang menyukainya. Jujur kami dituntut lebih fokus hingga 120 menit ketika berjumpa Italia,” ucap Ramos.

Di kubu Italia dari 23 nama yang mengalami kekalahan 0-4 oleh Spanyol di Kiev empat tahun lalu tersisa sembilan nama. Selain Buffon, ada nama Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, Daniele De Rossi, Thiago Motta, Salvatore Sirigu, Emanuele Giacherrini, dan Angelo Ogbonna.

Mengenai pertandingan 16 besar lawan Spanyol, allenatore Italia Antonio Conte masih belum mau berpikir jauh-jauh soal hal itu. Seperti diberitakan Football Italia Conte lebih fokus kepada matchday ketiga grup E antara Italia versus Republik Irlandia.

“Apakah Italia akan memenangi Euro dengan mengalahkan Spanyol? Kami harus menyelesaikan satu per satu pertandingan yang kami hadapi,” tutur pria berusia 46 tahun tersebut.

Conte yang mengantisipasi laga lawan Spanyol merencanakan akan merotasi pemainnya lawan Republik Irlandia ini. Antara tujuh hingga sembilan pemainnya akan dibangku cadangkan.

Italia sendiri meski menang atas Belgia (14/6) dan Swedia (17/6) masih dihujani kritik. Yakni akurasi passing para pemainnya yang sangat rendah. Yakni hanya sekitar 78,6 persen. Bandingkan dengan Spanyol yang mencapai angka 90 persen.

Mantan pelatih AS Roma Rudi Garcia memfavoritkan Italia bisa melibas Spanyol dalam pertemuan kali ini. Garcia yang berada di tanah Italia dalam tiga tahun belakangan tahu benar bagaimana perkembangan sepak bola Italia.

“Italia sangat solid. Meski terlihat tanpa bintang, malah itulah yang membuat mereka lebih kokoh ketimbang di Polandia-Ukraina empat tahun lalu,” tutur pria berusia 52 tahun tersebut. (dra/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/