23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Kuncinya di Babak Pertama

Aljazair hajar Korsel 4-2.
Aljazair hajar Korsel 4-2.

PORTO ALEGRE, SUMUTPOS.CO – Sejarah kembali menjadi milik tim-tim asal Afrika dalam perhelatan Piala Dunia 2014. Setelah Ghana melampui rekor Kamerun sebagai negara Afrika pencetak gol terbanyak di Piala Dunia, kemarin giliran Aljazair yang menuai rekor. Empat gol yang mereka lesakkan ke gawang Korea Selatan membuat Aljazair jadi tim Afrika pertama yang mencetak empat gol dalam satu laga di Piala Dunia.

Empat gol tersebut pun mengantarkan Aljazair pada kemenangan perdana di Brasil. Desert Foxes atau Rubah Gurun, julukan Aljazair menundukkan Korsel dengan 4-2. Aljazair pun menuntaskan paceklik kemenangan di Piala Dunia setelah terakhir kali mereka raih di Piala Dunia 1982 di Spanyol.

Keputusan pelatih Aljazair Vahid Halilhodzic untuk mengganti beberapa starterseperti yang diturunkannya melawan Belgia di laga pertama terbukti tepat. Keseimbangan permainan Aljazair terjaga. Mereka tampil nyaris sempurna di babak pertama.

“Saya sudah mempelajari permainan Korea. Saya ingin pemain yang lebih fresh, para pemain yang berambisi membalas untuk mengancam Korea dan menyulitkan mereka,” ungkap Halilhodzic pada Reuters.

Pertahanan Aljazair sama sekali tak terancam peluang para penggawa Korsel sepanjang babak pertama. Di sisi lain, barisan depan Aljazair menunjukkan ketajamannya. Aljazair membuka keunggulan pada menit ke-26 dan 12 menit kemudian mereka sudah unggul 3-0.

Islam Slimani membuka kemenangan pada menit ke-26. Dua menit berselang, pemain belakang Rafik Halliche memperbesar keunggulan memanfaatk tendangan sudut yang dilakukan Abdelmoumene Djabou. Pada penit ke38, giliran Djabou yang merobek gawang Korsel.

“Kami memainkan babak pertama dengan nyaris sempurna. Sangat efektif lalu sedikit menurun. Mungkin faktor psikologis, mungkin fisik, tapi kami puas dengan yang terjadi hari ini.

Tekanan yang dikendurkan Aljazair berbuah dua gol bagi Korsel di babak kedua. Pada menit ke-50 Son Heung-min sempat membuka asa Korsel. Namun, gol keempat Aljazair hadir melalui aksi Yacine Brahimi di menit ke -62. Korsel menipiskan ketertinggalan lagi melalui Koo Ja-Cheol sepuluh menit berikutnya.

“Korea terorganisasi dengan baik, siap untuk lari. Tapi kami membuktikan lebih siap, kami memilih taktik yang membuat mereka selalu dalam masalah,” tambah Halilhodzic.

Kemenangan itu pun membuka peluang mereka menuju babak 16 besar. Terakhir kali mereka lolos dari fase grup Piala Dunia pada Piala Dunia 1982. Saat itu mereka mengoleksi dua kemenangan setelah mengalahkan Jerman (Barat) 2-1 dan Cile 3-2.

Nasib Aljazair selanjutnya berada di tangan mereka sendiri. Kemenangan atas Rusia di laga terakhir memperbesar peluang mereka. Namun, mereka juga berharap Korsel tak meraih kemenangan dari Belgia di waktu bersamaan.

“Rusia adalah salah satu favorit, tapi kami punya semangat bertanding, keberanian dan siap berkorban. Pasti sulit tapi semuanya mungkin,” kata Halilhodzic. (ady)

Aljazair hajar Korsel 4-2.
Aljazair hajar Korsel 4-2.

PORTO ALEGRE, SUMUTPOS.CO – Sejarah kembali menjadi milik tim-tim asal Afrika dalam perhelatan Piala Dunia 2014. Setelah Ghana melampui rekor Kamerun sebagai negara Afrika pencetak gol terbanyak di Piala Dunia, kemarin giliran Aljazair yang menuai rekor. Empat gol yang mereka lesakkan ke gawang Korea Selatan membuat Aljazair jadi tim Afrika pertama yang mencetak empat gol dalam satu laga di Piala Dunia.

Empat gol tersebut pun mengantarkan Aljazair pada kemenangan perdana di Brasil. Desert Foxes atau Rubah Gurun, julukan Aljazair menundukkan Korsel dengan 4-2. Aljazair pun menuntaskan paceklik kemenangan di Piala Dunia setelah terakhir kali mereka raih di Piala Dunia 1982 di Spanyol.

Keputusan pelatih Aljazair Vahid Halilhodzic untuk mengganti beberapa starterseperti yang diturunkannya melawan Belgia di laga pertama terbukti tepat. Keseimbangan permainan Aljazair terjaga. Mereka tampil nyaris sempurna di babak pertama.

“Saya sudah mempelajari permainan Korea. Saya ingin pemain yang lebih fresh, para pemain yang berambisi membalas untuk mengancam Korea dan menyulitkan mereka,” ungkap Halilhodzic pada Reuters.

Pertahanan Aljazair sama sekali tak terancam peluang para penggawa Korsel sepanjang babak pertama. Di sisi lain, barisan depan Aljazair menunjukkan ketajamannya. Aljazair membuka keunggulan pada menit ke-26 dan 12 menit kemudian mereka sudah unggul 3-0.

Islam Slimani membuka kemenangan pada menit ke-26. Dua menit berselang, pemain belakang Rafik Halliche memperbesar keunggulan memanfaatk tendangan sudut yang dilakukan Abdelmoumene Djabou. Pada penit ke38, giliran Djabou yang merobek gawang Korsel.

“Kami memainkan babak pertama dengan nyaris sempurna. Sangat efektif lalu sedikit menurun. Mungkin faktor psikologis, mungkin fisik, tapi kami puas dengan yang terjadi hari ini.

Tekanan yang dikendurkan Aljazair berbuah dua gol bagi Korsel di babak kedua. Pada menit ke-50 Son Heung-min sempat membuka asa Korsel. Namun, gol keempat Aljazair hadir melalui aksi Yacine Brahimi di menit ke -62. Korsel menipiskan ketertinggalan lagi melalui Koo Ja-Cheol sepuluh menit berikutnya.

“Korea terorganisasi dengan baik, siap untuk lari. Tapi kami membuktikan lebih siap, kami memilih taktik yang membuat mereka selalu dalam masalah,” tambah Halilhodzic.

Kemenangan itu pun membuka peluang mereka menuju babak 16 besar. Terakhir kali mereka lolos dari fase grup Piala Dunia pada Piala Dunia 1982. Saat itu mereka mengoleksi dua kemenangan setelah mengalahkan Jerman (Barat) 2-1 dan Cile 3-2.

Nasib Aljazair selanjutnya berada di tangan mereka sendiri. Kemenangan atas Rusia di laga terakhir memperbesar peluang mereka. Namun, mereka juga berharap Korsel tak meraih kemenangan dari Belgia di waktu bersamaan.

“Rusia adalah salah satu favorit, tapi kami punya semangat bertanding, keberanian dan siap berkorban. Pasti sulit tapi semuanya mungkin,” kata Halilhodzic. (ady)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/