26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Pengurus KONI Sumut 2017-2021 Dilantik

Pelantikan pengurus KONI Sumut periode 2017-2021 di Emerald Garden International, Jumat (24/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Untuk memuluskan langkah menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mendatang, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) diminta untuk terus membenahi sarana dan prasarana olahraga.

Hal itu dikatakan Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman saat pelantikan pengurus KONI Sumut periode 2017-2021 di Emerald Garden International, Jumat (24/2). Dia mengaku mendukung Sumut yang berniat mencalonkan dirinya sebagai tuan rumah 2024.

Sinyalemen dukungan itu ditunjukan Tono tanpa lagi menyebut Sumut tinjau sebagai calon. “PON 2024 mendatang, Sumut berpeluang menjadi tuan rumah PON ke-21. Saya pun ingin PON ke-21 digelar di Sumut ini,” ungkap Tono dihadapan Gubernur Sumut HT Erry Nuradi, mantan Ketua KONI Sumut Gus Irawan Pasaribu, Kadispora Sumut Baharuddin Siagian dan lainnya.

Tono menjelaskan, untuk menjadi tuan rumah PON, infrastruktur menjadi modal utama. “Kami mohonkan kepada Gubernur, untuk mewujudkan 2024. Namun, pembangunan infrastruktur tidak harus membangun, tapi lebih baik memfokuskan pada mengembangkan sarana dan prasarana apa yang sudah ada,” jelasnya.

Tono menilai, jika pembangunan olahraga saat ini, sebaiknya tak terfokus pada satu cabor saja. Dimana, pembangunan yang diperuntukan bagi satu cabor, jelas tak dapat digunakan atau diperlukan perubahan bila digunakan cabor lainnya. Tono mengimbau, jika pemerintah sebaiknya melakukan pembangunan pada lapangan olahraga atau tidak spesifik terhadap olahraga tertentu.

Gubsu HT Erry Nuradi mengatakan, tantangan pengurus KONI Sumut sekarang ini adalah mewujudkan Sumut sebagai tuan rumah PON 2024 mendatang. Kegagalan bidding tuan rumah PON 2020 lalu, menjadikan pelajaran penting untuk mempersiapkan diri dari sekarang. Katanya, sejumlah sarana dan prasarana olahraga telah dibangun, dan sport center di kawasan Jalan Williem Iskandar pun akan direalisasikan.

“PON 2020 sudah ditetapkan di Papua, setelah itu kita harapkan Sumut menjadi tuan rumah PON. Minimal tuan rumah PON bersama. Saya yakin, Pak John bisa menjadi mensukseskan Sumut menjadikan tuan rumah PON 2024. Paling tidak tuan rumah bersama,” yakinnya.

Selain itu, Erry juga mendorong KONI Sumut, terus mencari atlet-atlet yang siap mewakili Sumut di tingkat nasional. “Kita berharap Pengprov bisa membuat event Kejurda atau event daerah. Dari 54 cabor yang tergabung di KONI, bisa mengelar Kejurda. Ini untuk mengairahkan olahraga dan melahirkan atlet-atlet berprestasi,” pungkasnya.

Sedangkan Ketua Umum KONI Sumut periode 2017-2021, John Ismadi Lubis mengatakan, peluang Sumut menjadi tuan rumah PON 2024 sangat besar, karena perubahan AD/ART KONI Pusat. Kini hanya KONI Provinsi yang memiliki hak suara dalam bidding tuan rumah PON.

Sebelumnya total 90 anggota KONI Pusat yang terdiri dari cabor dan badan fungsional yang mrmiliki hak suara. Sekarang, jumlah tersebut diciutkan hanya KONI Provinsi memiliki hak suara, yakni 34 Provinsi. Maka dibutuhkan sedikitnya 17 dukungan.

“Pulau Sumatera saja ada 10 provinsi. Sedangkan dukungan sedikitnya dibutuhkan 17 suara. Tentu ini sudah memudahkan kita untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah PON. Apalagi, jika tuan rumah bersama Aceh, saya rasa tidak sulit,” pungkasnya. (dek/don)

Pelantikan pengurus KONI Sumut periode 2017-2021 di Emerald Garden International, Jumat (24/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Untuk memuluskan langkah menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mendatang, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) diminta untuk terus membenahi sarana dan prasarana olahraga.

Hal itu dikatakan Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman saat pelantikan pengurus KONI Sumut periode 2017-2021 di Emerald Garden International, Jumat (24/2). Dia mengaku mendukung Sumut yang berniat mencalonkan dirinya sebagai tuan rumah 2024.

Sinyalemen dukungan itu ditunjukan Tono tanpa lagi menyebut Sumut tinjau sebagai calon. “PON 2024 mendatang, Sumut berpeluang menjadi tuan rumah PON ke-21. Saya pun ingin PON ke-21 digelar di Sumut ini,” ungkap Tono dihadapan Gubernur Sumut HT Erry Nuradi, mantan Ketua KONI Sumut Gus Irawan Pasaribu, Kadispora Sumut Baharuddin Siagian dan lainnya.

Tono menjelaskan, untuk menjadi tuan rumah PON, infrastruktur menjadi modal utama. “Kami mohonkan kepada Gubernur, untuk mewujudkan 2024. Namun, pembangunan infrastruktur tidak harus membangun, tapi lebih baik memfokuskan pada mengembangkan sarana dan prasarana apa yang sudah ada,” jelasnya.

Tono menilai, jika pembangunan olahraga saat ini, sebaiknya tak terfokus pada satu cabor saja. Dimana, pembangunan yang diperuntukan bagi satu cabor, jelas tak dapat digunakan atau diperlukan perubahan bila digunakan cabor lainnya. Tono mengimbau, jika pemerintah sebaiknya melakukan pembangunan pada lapangan olahraga atau tidak spesifik terhadap olahraga tertentu.

Gubsu HT Erry Nuradi mengatakan, tantangan pengurus KONI Sumut sekarang ini adalah mewujudkan Sumut sebagai tuan rumah PON 2024 mendatang. Kegagalan bidding tuan rumah PON 2020 lalu, menjadikan pelajaran penting untuk mempersiapkan diri dari sekarang. Katanya, sejumlah sarana dan prasarana olahraga telah dibangun, dan sport center di kawasan Jalan Williem Iskandar pun akan direalisasikan.

“PON 2020 sudah ditetapkan di Papua, setelah itu kita harapkan Sumut menjadi tuan rumah PON. Minimal tuan rumah PON bersama. Saya yakin, Pak John bisa menjadi mensukseskan Sumut menjadikan tuan rumah PON 2024. Paling tidak tuan rumah bersama,” yakinnya.

Selain itu, Erry juga mendorong KONI Sumut, terus mencari atlet-atlet yang siap mewakili Sumut di tingkat nasional. “Kita berharap Pengprov bisa membuat event Kejurda atau event daerah. Dari 54 cabor yang tergabung di KONI, bisa mengelar Kejurda. Ini untuk mengairahkan olahraga dan melahirkan atlet-atlet berprestasi,” pungkasnya.

Sedangkan Ketua Umum KONI Sumut periode 2017-2021, John Ismadi Lubis mengatakan, peluang Sumut menjadi tuan rumah PON 2024 sangat besar, karena perubahan AD/ART KONI Pusat. Kini hanya KONI Provinsi yang memiliki hak suara dalam bidding tuan rumah PON.

Sebelumnya total 90 anggota KONI Pusat yang terdiri dari cabor dan badan fungsional yang mrmiliki hak suara. Sekarang, jumlah tersebut diciutkan hanya KONI Provinsi memiliki hak suara, yakni 34 Provinsi. Maka dibutuhkan sedikitnya 17 dukungan.

“Pulau Sumatera saja ada 10 provinsi. Sedangkan dukungan sedikitnya dibutuhkan 17 suara. Tentu ini sudah memudahkan kita untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah PON. Apalagi, jika tuan rumah bersama Aceh, saya rasa tidak sulit,” pungkasnya. (dek/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/