26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Djanur Soroti Duo Asing Persela

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Para pemain PSMS saling gendong usai bermain internal game pada sesi latihan di Stadion Mini Kebun Bunga, Selasa (24/4).

SUMUTPOS.CO – PSMS harus lebih bekerja keras untuk bisa membawa pulang poin dari markas Persela di Stadion Surayaja, Lamongan, Minggu (29/4). Pasalnya Persela selain punya kolektivitas yang baik juga punya kualitas pemain individu yang menonjol.

Pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman menyorot kualitas individu para pemain Persela yang menurutnya akan cukup merepotkan PSMS. Dua pemain asing, Loris Arnaud dan Diego Assis menjadi dua sosok yang turut diwaspadai. Selain itu juga para pemain muda Laskar Joko Tingkir.

“Strikernya Loris Arnaud yang hampir saja jadi pemain kami tapi tidak jadi. Dia mantan pemain PSG. Diego Assis yang cetak gol lawan Bhayangkara juga bagus. Pemain mudanya Fahmi, dan Saddil bagus. Pemain muda berpotensi ada di sana,” kata Djadjang usai latihan, Selasa (23/4).

Arnaud sudah menyumbang satu gol untuk Persela. Sementara Diego Assis sudah mencetak dua gol. Namun mantan arsitek Persib Bandung itu optimis dapat menghentikan mereka. “Tetap kami akan lakukan hal baru. Simic kurang bahaya apa. Tapi kami bisa marking juga,” beber Djanur, sapaan akrabnya.

Secara tim, strategi Aji Santoso juga disebut Djanur cukup bagus. Namun PSMS tidak mau pulang dari laga tandang ini tanpa poin lagi. Sebelumnya dari kandang Bali United dan PSIS Semarang, PSMS menelan kekalahan.

“Cara bermain mereka juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Harus kerja keras cari poin di sana. Ya kami akan usahakan dapat poin. Sudah dua kali away belum dapat poin. Kami harapkan yang ketiga ini, paling gak dapat poinlah, mau satu mau tiga,” kata pelatih berusia 60 tahun itu.

Untuk mencapai itu PSMS mematangkan diri. Pada sesi latihan Selasa (23/4), Djanur menerapkan beberapa pola latihan untuk melihat kekuatan pemainnya dalam berduel baik satu lawan satu hingga tiga lawan tiga.

“Latihan lebih ke taktik individu. Ada juga strenght nya melihat kondisi fisiknya itu. Tapi ke fisik seperti satu lawan satu, dua lawan dua, tiga lawan tiga. Kelihatan pemain habis ketika situasi itu. Jadi masih harus diperbaiki lagi,” bebernya.

Djanur juga belum menentukan komposisi lini depannya. Tapi bukan tidak mungkin Sadney Urikhob dan Wilfried Yessoh turun bersama.

“Masih jauh untuk menentukan striker. Antoni cukup menggembirakan. Yessoh, Sadney juga tadi sudah latihan secara penuh. Tidak tertutup kemungkinan keduanya dimainkan bersamaan. Tapi kami akan lihat dalam beberapa hari ini,” bebernya.

PSMS juga lega karena para pemainnya terbebas dari akumulasi meski sudah menjalani lima laga. “Akumulasi tidak ada. Masih aman. Bagus. Walaupun kita menampilkan permainana keras. luput dari akumulasi, masih terkontrol. Tapi pasti kami ingatkan. Saya tidak mau kena kartu dari ambil bola dari belakang. Apalagi yang saya tidak suka dari hal-hal yang tidak perlu seperti protes,” pungkasnya. (don)

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Para pemain PSMS saling gendong usai bermain internal game pada sesi latihan di Stadion Mini Kebun Bunga, Selasa (24/4).

SUMUTPOS.CO – PSMS harus lebih bekerja keras untuk bisa membawa pulang poin dari markas Persela di Stadion Surayaja, Lamongan, Minggu (29/4). Pasalnya Persela selain punya kolektivitas yang baik juga punya kualitas pemain individu yang menonjol.

Pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman menyorot kualitas individu para pemain Persela yang menurutnya akan cukup merepotkan PSMS. Dua pemain asing, Loris Arnaud dan Diego Assis menjadi dua sosok yang turut diwaspadai. Selain itu juga para pemain muda Laskar Joko Tingkir.

“Strikernya Loris Arnaud yang hampir saja jadi pemain kami tapi tidak jadi. Dia mantan pemain PSG. Diego Assis yang cetak gol lawan Bhayangkara juga bagus. Pemain mudanya Fahmi, dan Saddil bagus. Pemain muda berpotensi ada di sana,” kata Djadjang usai latihan, Selasa (23/4).

Arnaud sudah menyumbang satu gol untuk Persela. Sementara Diego Assis sudah mencetak dua gol. Namun mantan arsitek Persib Bandung itu optimis dapat menghentikan mereka. “Tetap kami akan lakukan hal baru. Simic kurang bahaya apa. Tapi kami bisa marking juga,” beber Djanur, sapaan akrabnya.

Secara tim, strategi Aji Santoso juga disebut Djanur cukup bagus. Namun PSMS tidak mau pulang dari laga tandang ini tanpa poin lagi. Sebelumnya dari kandang Bali United dan PSIS Semarang, PSMS menelan kekalahan.

“Cara bermain mereka juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Harus kerja keras cari poin di sana. Ya kami akan usahakan dapat poin. Sudah dua kali away belum dapat poin. Kami harapkan yang ketiga ini, paling gak dapat poinlah, mau satu mau tiga,” kata pelatih berusia 60 tahun itu.

Untuk mencapai itu PSMS mematangkan diri. Pada sesi latihan Selasa (23/4), Djanur menerapkan beberapa pola latihan untuk melihat kekuatan pemainnya dalam berduel baik satu lawan satu hingga tiga lawan tiga.

“Latihan lebih ke taktik individu. Ada juga strenght nya melihat kondisi fisiknya itu. Tapi ke fisik seperti satu lawan satu, dua lawan dua, tiga lawan tiga. Kelihatan pemain habis ketika situasi itu. Jadi masih harus diperbaiki lagi,” bebernya.

Djanur juga belum menentukan komposisi lini depannya. Tapi bukan tidak mungkin Sadney Urikhob dan Wilfried Yessoh turun bersama.

“Masih jauh untuk menentukan striker. Antoni cukup menggembirakan. Yessoh, Sadney juga tadi sudah latihan secara penuh. Tidak tertutup kemungkinan keduanya dimainkan bersamaan. Tapi kami akan lihat dalam beberapa hari ini,” bebernya.

PSMS juga lega karena para pemainnya terbebas dari akumulasi meski sudah menjalani lima laga. “Akumulasi tidak ada. Masih aman. Bagus. Walaupun kita menampilkan permainana keras. luput dari akumulasi, masih terkontrol. Tapi pasti kami ingatkan. Saya tidak mau kena kartu dari ambil bola dari belakang. Apalagi yang saya tidak suka dari hal-hal yang tidak perlu seperti protes,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/