30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Hari Ini, Final Party Honda DBL North Sumatera Series 2017

SMA Methodist 2 Medan vs MAN 2 Medan.

SUMUTPOS.CO – Sepekan berlalu, Honda Developmental Basketball League (DBL) North Sumatera Series 2017 akhirnya memasuki episode akhir. GOR Samudera Sport Club, Sabtu (26/8) hari ini akan menjadi saksi pertarungan empat tim terbaik pada final party sektor putra dan putri. Ending mengangkat trofi diiringi lagu We Are The Champions menjadi misi dari masing-masing finalis.

Final penuh memori tersaji di kategori putra. SMA Wahidin akan bentrok dengan SMA Methodist 2. Setelah disuguhi lima final beruntun yang dijuarai Sutomo 1 sejak 2012, kini pecinta basket Sumut dibawa kembali mengenang final 2011. Ya, kala itu tim basket putra Wahidin meraih satu-satunya koleksi gelar juara Honda DBL-nya dengan menumbangkan Methodist 2.

Wahidin tentu sedang percaya diri. Betapa tidak, sekolah yang beralamat di Jalan Yos Sudarso Medan Labuhan itu yang menjadi pemutus dominasi Sutomo 1. Lewat pertarungan penuh drama di fantastic four, tiket final mereka genggam dengan mantap.

Tapi coach Wahidin, Hidayat Natasasmita tak mau timnya berakhir anti klimaks. Menurutnya masih ada satu game lagi untuk diperjuangkan dan itulah duel di partai puncak nanti. Ambisi mengulangi prestasi 2011 menjadi misi penting. “Satu ujian lagi. Mudah-mudahan kami bisa mewujudkan harapan mengawinkan gelar di putra dan putri. Sudah lama sekali kami tidak juara,” kata Hidayat.

Tapi Methodist 2 tidak bisa dianggap sepele. Mantan pemain Angsapura itu mengamini itu. Satu hal yang menurutnya harus jadi perhatian adalah anak asuhnya harus berhati-hati dalam defence untuk meminimalisir fouling. Pelajaran di fantastic four mereka alami saat harus kehilangan tiga pemain kuncinya karena foul out.

“Methodist 2 tim yang lebih komplet. Mereka merata. Saya pikir harus diantisipasi terutama soal foulingnya,” kata Hidayat.

Salah satu kekuatan Wahidin adalah punya materi yang merata baik inti maupun pelapisnya. Frederick masih menjadi kunci mendulang angka lewat kecepatan dan kemampuannya melakukan penetrasi hingga ke bawah ring. Pemain bernomor punggung 8 ini sudah menyumbang 44 poin dari empat game.

Selain itu ada Kelvin yang lihai dalam free throw. Dari 15 kesempatan lemparan bebas, sembilan kali dia berhasil. Field goalnya juga 57,1 %. Hal ini membuat Methodist 2 harus berhati-hati melakukan foul. Selain itu jangan juga dilupakan kapten tim Leonardo, sebagai big man tim dengan sumbangan 25 poin.

SMA Methodist 2 Medan vs MAN 2 Medan.

SUMUTPOS.CO – Sepekan berlalu, Honda Developmental Basketball League (DBL) North Sumatera Series 2017 akhirnya memasuki episode akhir. GOR Samudera Sport Club, Sabtu (26/8) hari ini akan menjadi saksi pertarungan empat tim terbaik pada final party sektor putra dan putri. Ending mengangkat trofi diiringi lagu We Are The Champions menjadi misi dari masing-masing finalis.

Final penuh memori tersaji di kategori putra. SMA Wahidin akan bentrok dengan SMA Methodist 2. Setelah disuguhi lima final beruntun yang dijuarai Sutomo 1 sejak 2012, kini pecinta basket Sumut dibawa kembali mengenang final 2011. Ya, kala itu tim basket putra Wahidin meraih satu-satunya koleksi gelar juara Honda DBL-nya dengan menumbangkan Methodist 2.

Wahidin tentu sedang percaya diri. Betapa tidak, sekolah yang beralamat di Jalan Yos Sudarso Medan Labuhan itu yang menjadi pemutus dominasi Sutomo 1. Lewat pertarungan penuh drama di fantastic four, tiket final mereka genggam dengan mantap.

Tapi coach Wahidin, Hidayat Natasasmita tak mau timnya berakhir anti klimaks. Menurutnya masih ada satu game lagi untuk diperjuangkan dan itulah duel di partai puncak nanti. Ambisi mengulangi prestasi 2011 menjadi misi penting. “Satu ujian lagi. Mudah-mudahan kami bisa mewujudkan harapan mengawinkan gelar di putra dan putri. Sudah lama sekali kami tidak juara,” kata Hidayat.

Tapi Methodist 2 tidak bisa dianggap sepele. Mantan pemain Angsapura itu mengamini itu. Satu hal yang menurutnya harus jadi perhatian adalah anak asuhnya harus berhati-hati dalam defence untuk meminimalisir fouling. Pelajaran di fantastic four mereka alami saat harus kehilangan tiga pemain kuncinya karena foul out.

“Methodist 2 tim yang lebih komplet. Mereka merata. Saya pikir harus diantisipasi terutama soal foulingnya,” kata Hidayat.

Salah satu kekuatan Wahidin adalah punya materi yang merata baik inti maupun pelapisnya. Frederick masih menjadi kunci mendulang angka lewat kecepatan dan kemampuannya melakukan penetrasi hingga ke bawah ring. Pemain bernomor punggung 8 ini sudah menyumbang 44 poin dari empat game.

Selain itu ada Kelvin yang lihai dalam free throw. Dari 15 kesempatan lemparan bebas, sembilan kali dia berhasil. Field goalnya juga 57,1 %. Hal ini membuat Methodist 2 harus berhati-hati melakukan foul. Selain itu jangan juga dilupakan kapten tim Leonardo, sebagai big man tim dengan sumbangan 25 poin.

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/