27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Atletico Madrid vs Bayern Munchen: Greget Guardiola

Ya, Kejayaan Atletico Madrid tidak lepas dari filosofi Cholismo. Seperti namanya, filosofi itu ditancapkan Diego Simeone ke dalam klub berjuluk Los Rojiblancos tersebut. Musim 2015-2016 ini, dengan Cholismo-nya Simeone berhasil membawa klubnya menggila di La Liga juga di Liga Champions.

”Sekarang, kami butuh bermain dengan hati, kaki, dan kepala dalam roadmap kami. Kami harus mengubah segalanya,” ucap Simeone, dikutip dari Eurosport.

Cholismo adalah filosofi yang dicurahkan Simeone dalam buku biografinya berjudul El Efecto Simeone: La Motivacion Como Estragia. Filosofi ini memfokuskan permainan tim dibandingkan skill individu pemain. Nah, dengan filosofi ini Atletico menjelma sebagai klub dengan pertahanan terbaik di Eropa.

Simeone konfiden bisa mengubahnya. Filosofinya di awal-awal kekuasaan dulu belum matang. Dari yang awalnya klub dengan rasio kebobolan per game 1,01, menjelma menjadi cuma 0,49 per game kebobolannya. Hingga menjejak semifinal baru lima gol yang bersarang ke gawang Jan Oblak dari fase grup.

Menyingkirkan Barcelona dari perempat final dengan agregat gol 3-2 lalu juga jadi pelajaran. Sebab dari tipikal permainan Barca tidak jauh berbeda dengan Bayern. Keduanya bertumpu pada penguasaan bola. Whoscored mencatat, Die Roten – julukan Bayern – sebagai klub dengan penguasaan bola terbaik di Liga Champions musim ini dengan 66,5 persen.

Di bawahnya baru ada Barca dengan 64,9 persen. Pertahanan kokoh yang diakhiri dengan pola counter attack cepat dan efektifitas serangan lebih dari 60 persen akan dijadikan sebagai pembunuh asa Bayern. ”Persetan dengan penguasaan bola. Oke, di situ lawan kadang lebih baik dari kami. Tapi, kami punya kekuatan untuk menghabisinya,” koar pelatih berkebangsaan Argentina tersebut.

Yang jadi persoalan adalah absennya bek tengah Diego Godin. Kapten timnas Uruguay tersebut dibekap cedera hamstring. Sebagai gantinya, Jose Gimenez akan diplot di posisi Godin itu dan berduet dengan Lucas Hernandez. Dengan formasi 4-4-2, Simeone akan menumpukan serangannya pada duet Antoine Griezmann dan Fernando Torres. (dra/ren/jpg/adz)

Ya, Kejayaan Atletico Madrid tidak lepas dari filosofi Cholismo. Seperti namanya, filosofi itu ditancapkan Diego Simeone ke dalam klub berjuluk Los Rojiblancos tersebut. Musim 2015-2016 ini, dengan Cholismo-nya Simeone berhasil membawa klubnya menggila di La Liga juga di Liga Champions.

”Sekarang, kami butuh bermain dengan hati, kaki, dan kepala dalam roadmap kami. Kami harus mengubah segalanya,” ucap Simeone, dikutip dari Eurosport.

Cholismo adalah filosofi yang dicurahkan Simeone dalam buku biografinya berjudul El Efecto Simeone: La Motivacion Como Estragia. Filosofi ini memfokuskan permainan tim dibandingkan skill individu pemain. Nah, dengan filosofi ini Atletico menjelma sebagai klub dengan pertahanan terbaik di Eropa.

Simeone konfiden bisa mengubahnya. Filosofinya di awal-awal kekuasaan dulu belum matang. Dari yang awalnya klub dengan rasio kebobolan per game 1,01, menjelma menjadi cuma 0,49 per game kebobolannya. Hingga menjejak semifinal baru lima gol yang bersarang ke gawang Jan Oblak dari fase grup.

Menyingkirkan Barcelona dari perempat final dengan agregat gol 3-2 lalu juga jadi pelajaran. Sebab dari tipikal permainan Barca tidak jauh berbeda dengan Bayern. Keduanya bertumpu pada penguasaan bola. Whoscored mencatat, Die Roten – julukan Bayern – sebagai klub dengan penguasaan bola terbaik di Liga Champions musim ini dengan 66,5 persen.

Di bawahnya baru ada Barca dengan 64,9 persen. Pertahanan kokoh yang diakhiri dengan pola counter attack cepat dan efektifitas serangan lebih dari 60 persen akan dijadikan sebagai pembunuh asa Bayern. ”Persetan dengan penguasaan bola. Oke, di situ lawan kadang lebih baik dari kami. Tapi, kami punya kekuatan untuk menghabisinya,” koar pelatih berkebangsaan Argentina tersebut.

Yang jadi persoalan adalah absennya bek tengah Diego Godin. Kapten timnas Uruguay tersebut dibekap cedera hamstring. Sebagai gantinya, Jose Gimenez akan diplot di posisi Godin itu dan berduet dengan Lucas Hernandez. Dengan formasi 4-4-2, Simeone akan menumpukan serangannya pada duet Antoine Griezmann dan Fernando Torres. (dra/ren/jpg/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/