27 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Adu Penalti, Atletico Lebih Bertaji

Statistik di Transfermarkt mencatat, sepanjang musim ini Atletico lima kali menghadapi laga dengan tendangan penalti. Tiga laga di Liga Champions, dan dua laga lainnya di La Liga. Meskipun Griezmann terlibat empat kali di antaranya, masih ada Torres yang menjadi opsi algojo penalti selain Griezmann.

Itu belum termasuk Koke, Gabi, Juanfran, Saul Niguez, Jose Gimenez dan Filipe Luis yang punya naluri algojo penalti. ”Sosok seperti Juanfran itu menjadi penanda bahwa setiap pemain kami juga sudah bekerja keras untuk membawa tim ini terus berkompetisi,” imbuh pelatih yang namanya sempat dikaitkan dengan beberapa klub Premier League itu.

Suasana di Ciudad Deportiva Atlético de Madrid sebelum Atletico terbang ke Milan hari ini WIB berbanding terbalik dengan di Valdebebas – kamp latihan Real. Sebagaimana dilaporkan dalam situs resminya, Zinedine Zidane selaku entrenador Real memasukkan menu latihan shooting kepada Cristiano Ronaldo dkk.

”Tendangan ke gawang akan jadi salah satu fokus latihan hari ini (kemarin WIB, 25/5). Selain itu juga ada latihan crossing, passing dan skema pressure ke pertahanan lawan,” tulis situs resmi klub tersebut. Real kemungkinan memfokuskan latihannya dengan tendangan ke gawang itu sebagai salah satu persiapan jika terjadi adu tendangan penalti.

Maklum, Real tidak sesukses Atletico dalam hal adu tendangan penalti. Statistik di dalam situs resmi UEFA mencatat, dari tiga kali menghadapi situasi babak tos-tosan di kompetisi Eropa, satu kali saja Real dipayungi dewi fortuna. Itu pun sudah terjadi sangat lama, yaitu pada babak kedua European Cup (sekarang Liga Champions) 1986-1987 melawan Juventus, menang 3-1.

Sisanya, tumbang. Termasuk dikalahkan Bayern Muenchen dalam semifinal Liga Champions 2011-2012 silam dengan skor 1-3. Gelandang Toni Kroos pun menyebut satu-satunya cara mereduksi peluang dipecundangi rival sekotanya itu adalah memastikan minimal satu gol ke gawang Jan Oblak hingga babak ekstra time.

Jangan sampai masuk ke adu tendangan penalti. Seperti yang pernah dilakukan Real di dalam final Liga Champions 2013-2014 ketika menang lewat gol di babak ekstra time. ”Okay, silakan Anda menyebut Atletico sudah berubah dari dua tahun lalu. Tapi, saya rasa cara mereka membunuh tetaplah sama, dan kami tahu caranya,” koarnya. (ren/jpg/adz)

Statistik di Transfermarkt mencatat, sepanjang musim ini Atletico lima kali menghadapi laga dengan tendangan penalti. Tiga laga di Liga Champions, dan dua laga lainnya di La Liga. Meskipun Griezmann terlibat empat kali di antaranya, masih ada Torres yang menjadi opsi algojo penalti selain Griezmann.

Itu belum termasuk Koke, Gabi, Juanfran, Saul Niguez, Jose Gimenez dan Filipe Luis yang punya naluri algojo penalti. ”Sosok seperti Juanfran itu menjadi penanda bahwa setiap pemain kami juga sudah bekerja keras untuk membawa tim ini terus berkompetisi,” imbuh pelatih yang namanya sempat dikaitkan dengan beberapa klub Premier League itu.

Suasana di Ciudad Deportiva Atlético de Madrid sebelum Atletico terbang ke Milan hari ini WIB berbanding terbalik dengan di Valdebebas – kamp latihan Real. Sebagaimana dilaporkan dalam situs resminya, Zinedine Zidane selaku entrenador Real memasukkan menu latihan shooting kepada Cristiano Ronaldo dkk.

”Tendangan ke gawang akan jadi salah satu fokus latihan hari ini (kemarin WIB, 25/5). Selain itu juga ada latihan crossing, passing dan skema pressure ke pertahanan lawan,” tulis situs resmi klub tersebut. Real kemungkinan memfokuskan latihannya dengan tendangan ke gawang itu sebagai salah satu persiapan jika terjadi adu tendangan penalti.

Maklum, Real tidak sesukses Atletico dalam hal adu tendangan penalti. Statistik di dalam situs resmi UEFA mencatat, dari tiga kali menghadapi situasi babak tos-tosan di kompetisi Eropa, satu kali saja Real dipayungi dewi fortuna. Itu pun sudah terjadi sangat lama, yaitu pada babak kedua European Cup (sekarang Liga Champions) 1986-1987 melawan Juventus, menang 3-1.

Sisanya, tumbang. Termasuk dikalahkan Bayern Muenchen dalam semifinal Liga Champions 2011-2012 silam dengan skor 1-3. Gelandang Toni Kroos pun menyebut satu-satunya cara mereduksi peluang dipecundangi rival sekotanya itu adalah memastikan minimal satu gol ke gawang Jan Oblak hingga babak ekstra time.

Jangan sampai masuk ke adu tendangan penalti. Seperti yang pernah dilakukan Real di dalam final Liga Champions 2013-2014 ketika menang lewat gol di babak ekstra time. ”Okay, silakan Anda menyebut Atletico sudah berubah dari dua tahun lalu. Tapi, saya rasa cara mereka membunuh tetaplah sama, dan kami tahu caranya,” koarnya. (ren/jpg/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/