32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Indonesia vs Singapura, Jaga Tren Menang

SELEBRASI
Egy Maulana Vikri dan Evan Dimas melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Thailand.
SELEBRASI Egy Maulana Vikri dan Evan Dimas melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Thailand.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Timnas Indonesia U-23 mengawali babak penyisihan grup B cabang sepakbola SEA Games 2019n

di Filipina dengan gemilang, Selasa (26/11) lalu. Anak-anak asuh Indra Sjafri sukses menjungkalkan tim kuat Thailand dengan skor telak 2-0 lewat gol Egy Maulana Vikri dan Osvaldo Haay.

Namun, Garuda Muda tak boleh berlama-lama larut dalam euforia. Pasalnya, Singapura sudah siap menghadang. Evan Dimas dan kawan-kawan bakal menghadapi Singapura di Stadion Rizal Memorial, Filipina, Kami (28/11) malam ini (siaran langsung RCTI).

Pelatih Indra Sjafri langsung mengalihkan fokus menghadapi Singapura. Menurutnya, pertandingan melawan Singapura malam ini tak kalah penting dengan laga kontra Thailand, kemarin. “Untuk mengamankan tiket ke semifinal, kami harus menjaga tren kemenangan. Oleh karena itu, pemain harus cepat siap dan fokus ke pertandingan ini,” kata Indra seperti dikutip dari situs resmi PSSI.

Indra pun mengaku akan mengubah taktik saat menghadapi Singapura. “Melawan Singapura nanti pasti berbeda dengan Thailand. Kami selalu melakukan pendekatan taktik sesuai dengan lawan yang dihadapi,” ujarnya.

Menurut juru taktik asal Sumatera Barat itu, skuatnya tidak bisa setiap saat menerapkan strategi yang sama seperti ketika mereka mengalahkan Thailand kemarin. Alasannya, gaya permainan Thailand membuat skuatnya harus memanfaatkan semua kesempatan yang datang sebaik mungkin. Itulah yang membuat mereka berhasil mencetak dua gol, masing-masing melalui skema bola mati dan serangan balik cepat. “Kebetulan memang kami merencanakan strategi seperti itu lawan Thailand,” tutur Indra.

Indra pun memuji mental anak asuhnya. Disebutnya, mental para pemain yang ia pilih, sangat bagus untuk jalani kompetisi dengan jadwal padat seperti ini. “Saya tidak salah memilih pemain. Mereka semua mempunyai mental yang bagus. Pemain mengetahui kapan harus gembira, kapan harus sedih, kapan harus kerja keras, kapan harus istirahat. Setiap hari ada ofisial yang bekerja sama dengan mereka. Satu orang ofisial bertugas mengawasi satu kamar pemain,” tutur.

Sedangkan mengenai kondisi Egy yang tidak dapat bermain hingga akhir pertandingan karena mengeluh sakit setelah mendapat sikut dari pemain Thailand, menurut Indra, kondisi pemain Lechia Gdansk itu tidak mengalami cedera yang serius.

“Egy kemaren saya ganti jelang babak kedua karena kena sikut dan agak mengeluh sakit. Alhamdulillah sekarang sudah pulih dan siap tampil lagi. Demikian juga dengan pemain yang lain,” pungkasnya.

Di sisi lain, The Young Lions (julukan Timnas Singapura U-23) saat ini dalam kondisi tidak ideal. Mereka hanya bisa bermain imbang tanpa gol melawan Laos, Selasa (26/11) lalu. Maka, akan semakin berat jika mereka kalah dari Indonesia. Karenanya, dapat dipastikan pasukan Fandi Ahmad ini bakal mati-matian untuk pertandingan ini.

Pelatih Singapura, Fandi Ahmad meminta pemain memperbaiki performa mereka saat menghadapi Indonesia. Fandi menilai, Singapura tidak memperlihatkan performa bagus ketika ditahan imbang Laos tanpa gol pada laga perdana mereka. Fandi pun tidak bisa menututp kekecewaan dengan performa pemain di babak pertama. “Itu bukan permainan terbaik kami, tapi masih bisa menciptakan sejumlah peluang yang seharusnya menjadi gol. Saya kira ini bukan hari baik kami,” cetus Fandi diwartakan laman Channel News Asia.

“Saya kira lini tengah kami tidak terlalu mendominasi, terutama di babak pertama. Di babak kedua kami keluar menyerang. Kami mendapatkan peluang bagus yang seharusnya bisa diselesaikan dengan baik.”

Fandi menyadari, performa seperti itu bisa menempatkan mereka dalam kesulitan besar, mengingat Indonesia sudah menunggu di pertandingan selanjutnya dengan bermodalkan kemenangan 2-0 atas Thailand. “Mereka akan menjadi tim yang berbahaya. Kami harus bangkit, dan tidak boleh lagi bermain seperti itu (melawan Laos),” tegas Fandi. (bbs/adz)

SELEBRASI
Egy Maulana Vikri dan Evan Dimas melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Thailand.
SELEBRASI Egy Maulana Vikri dan Evan Dimas melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Thailand.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Timnas Indonesia U-23 mengawali babak penyisihan grup B cabang sepakbola SEA Games 2019n

di Filipina dengan gemilang, Selasa (26/11) lalu. Anak-anak asuh Indra Sjafri sukses menjungkalkan tim kuat Thailand dengan skor telak 2-0 lewat gol Egy Maulana Vikri dan Osvaldo Haay.

Namun, Garuda Muda tak boleh berlama-lama larut dalam euforia. Pasalnya, Singapura sudah siap menghadang. Evan Dimas dan kawan-kawan bakal menghadapi Singapura di Stadion Rizal Memorial, Filipina, Kami (28/11) malam ini (siaran langsung RCTI).

Pelatih Indra Sjafri langsung mengalihkan fokus menghadapi Singapura. Menurutnya, pertandingan melawan Singapura malam ini tak kalah penting dengan laga kontra Thailand, kemarin. “Untuk mengamankan tiket ke semifinal, kami harus menjaga tren kemenangan. Oleh karena itu, pemain harus cepat siap dan fokus ke pertandingan ini,” kata Indra seperti dikutip dari situs resmi PSSI.

Indra pun mengaku akan mengubah taktik saat menghadapi Singapura. “Melawan Singapura nanti pasti berbeda dengan Thailand. Kami selalu melakukan pendekatan taktik sesuai dengan lawan yang dihadapi,” ujarnya.

Menurut juru taktik asal Sumatera Barat itu, skuatnya tidak bisa setiap saat menerapkan strategi yang sama seperti ketika mereka mengalahkan Thailand kemarin. Alasannya, gaya permainan Thailand membuat skuatnya harus memanfaatkan semua kesempatan yang datang sebaik mungkin. Itulah yang membuat mereka berhasil mencetak dua gol, masing-masing melalui skema bola mati dan serangan balik cepat. “Kebetulan memang kami merencanakan strategi seperti itu lawan Thailand,” tutur Indra.

Indra pun memuji mental anak asuhnya. Disebutnya, mental para pemain yang ia pilih, sangat bagus untuk jalani kompetisi dengan jadwal padat seperti ini. “Saya tidak salah memilih pemain. Mereka semua mempunyai mental yang bagus. Pemain mengetahui kapan harus gembira, kapan harus sedih, kapan harus kerja keras, kapan harus istirahat. Setiap hari ada ofisial yang bekerja sama dengan mereka. Satu orang ofisial bertugas mengawasi satu kamar pemain,” tutur.

Sedangkan mengenai kondisi Egy yang tidak dapat bermain hingga akhir pertandingan karena mengeluh sakit setelah mendapat sikut dari pemain Thailand, menurut Indra, kondisi pemain Lechia Gdansk itu tidak mengalami cedera yang serius.

“Egy kemaren saya ganti jelang babak kedua karena kena sikut dan agak mengeluh sakit. Alhamdulillah sekarang sudah pulih dan siap tampil lagi. Demikian juga dengan pemain yang lain,” pungkasnya.

Di sisi lain, The Young Lions (julukan Timnas Singapura U-23) saat ini dalam kondisi tidak ideal. Mereka hanya bisa bermain imbang tanpa gol melawan Laos, Selasa (26/11) lalu. Maka, akan semakin berat jika mereka kalah dari Indonesia. Karenanya, dapat dipastikan pasukan Fandi Ahmad ini bakal mati-matian untuk pertandingan ini.

Pelatih Singapura, Fandi Ahmad meminta pemain memperbaiki performa mereka saat menghadapi Indonesia. Fandi menilai, Singapura tidak memperlihatkan performa bagus ketika ditahan imbang Laos tanpa gol pada laga perdana mereka. Fandi pun tidak bisa menututp kekecewaan dengan performa pemain di babak pertama. “Itu bukan permainan terbaik kami, tapi masih bisa menciptakan sejumlah peluang yang seharusnya menjadi gol. Saya kira ini bukan hari baik kami,” cetus Fandi diwartakan laman Channel News Asia.

“Saya kira lini tengah kami tidak terlalu mendominasi, terutama di babak pertama. Di babak kedua kami keluar menyerang. Kami mendapatkan peluang bagus yang seharusnya bisa diselesaikan dengan baik.”

Fandi menyadari, performa seperti itu bisa menempatkan mereka dalam kesulitan besar, mengingat Indonesia sudah menunggu di pertandingan selanjutnya dengan bermodalkan kemenangan 2-0 atas Thailand. “Mereka akan menjadi tim yang berbahaya. Kami harus bangkit, dan tidak boleh lagi bermain seperti itu (melawan Laos),” tegas Fandi. (bbs/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/