26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Bantah Singgung SARA, Arya: Jangan Kaitkan Politik dengan Sepak Bola

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Founder Sada Sumut FC, Arya Mahendra Sinulingga mengaku siap menghadapi laporan Presiden Persiraja Nazaruddin Dek Gam ke Mabes Polri. Exco PSSI itu menegaskan tidak pernah menyinggung SARA atau menghina Masyarakat Aceh seperti dituduhkan Dek Gam.

“Tidak ada kata-kata SARA. Tidak ada saya menghina masyarakat Aceh, ada saksi semua. Kita ini orang Medan yang udah biasa hidup dengan semua etnis di sini. Mana ada kalimat-kalimat SARA seperti itu,” kata Arya Sinulingga saat bertamu ke kediaman Pembina PSMS, Edy Rahmyadi di Kecamatan Medan Johor, Selasa (28/11) sore.

Staf Khusus Menteri BUMN itu menyesalkan narasi yang dibuat-buat Dek Gam. Padahal, Arya menegaskan tidak pernah menyinggung SARA terhadap Dek Gam. Diungkapkan, konflik mereka di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, 25 November 2023 lalu, disaksikan oleh Edy Rahmayadi dan Chief Operating Officer (COO) PSMS Medan, H Andry Mahyar Matondang.

“Pak Edy dan Andry Mahyar dengar apa yang saya katakan kepada dia (Dek Gam, red). Tidak ada menyinggung SARA,” tegasnya.

Arya mengaku kesal lantaran urusan sepakbola dikait-kaitkan ke ranah politik. Apalagi menjelang Pemilu 2024. “Kenapa urusan sepak bola seperti ini harus dikaitkan dengan kalimat SARA itu tadi, seakan-akan saya menghina masyarakat Aceh. Warga Aceh di Sumut banyak, dan selama ini kita semua hidup harmonis,” ucapnya.

Namun, Arya mengaku tak akan melaporkan kembali Dek Gam. Dia menyebut menerima dirinya dilaporkan dan menanti perkembangan laporan tersebut. “Karena saya tidak pernah bicara mengenai SARA, saya santai saja, artinya terimalah, nanti proses saja. Karena saya anggap saya nggak pernah ngomong SARA,” ungkapnya.

Arya mengungungkapkan kronologi yang terjadi di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam tersebut. Dia hanya menegur Dek Gam yang jelas-jelas tak menjalankan sanksi Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Sanksi itu diterima usai pertandingan Persiraja melawan Sada Sumut di Stadion Harapan Bangsa, 30 September 2023 lalu.

“Ketika Sada Sumut bertandang ke Banda Aceh, ada intervensi dan intimidasi terhadap wasit. Kita melapor ke Komdis, karena ofisial Sada Sumut juga dilempari di sana. Keluarlah keputusan dari Komdis, pasal 61 juncto pasal 13 ayat 2. Dia disanksi dilarang berpartisipasi dalam lima pertandingan,” jelasnya.

Yang menarik kata Arya, ternyata Nazaruddin Dek Gam tak menjalankan hukuman skorsing Komdis PSSI pada lima pertandingan itu. Hal itu dibuktikan dengan Dek Gam datang ke pertandingan-pertandingan berikutnya. Menurutnya, hal itu menjadi bukti hahwa Dek Gam tak menjalani sanksi yang diberikan Komdis PSSI.

“Ketika di sana (Lubukpakam) dia hadir. Hukumannya memang habis waktu Sada Sumut FC menghadapi Persiraja, kalau dia jalani sanksinya. Ternyata pada saat lawan PSMS di Banda Aceh, dia ada. Lawan Sriwijaya juga ada. Lawan Semen Padang ada,” tegasnya.

Arya juga mengatakan dia pertanyakan ke Dek Gam sudah selesai pertandingan, bukan di tengah pertandingan. “Dia membuat narasi sendiri. Jadi kita akan menunggu lanjutan laporannya,” sebutnya. (dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Founder Sada Sumut FC, Arya Mahendra Sinulingga mengaku siap menghadapi laporan Presiden Persiraja Nazaruddin Dek Gam ke Mabes Polri. Exco PSSI itu menegaskan tidak pernah menyinggung SARA atau menghina Masyarakat Aceh seperti dituduhkan Dek Gam.

“Tidak ada kata-kata SARA. Tidak ada saya menghina masyarakat Aceh, ada saksi semua. Kita ini orang Medan yang udah biasa hidup dengan semua etnis di sini. Mana ada kalimat-kalimat SARA seperti itu,” kata Arya Sinulingga saat bertamu ke kediaman Pembina PSMS, Edy Rahmyadi di Kecamatan Medan Johor, Selasa (28/11) sore.

Staf Khusus Menteri BUMN itu menyesalkan narasi yang dibuat-buat Dek Gam. Padahal, Arya menegaskan tidak pernah menyinggung SARA terhadap Dek Gam. Diungkapkan, konflik mereka di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, 25 November 2023 lalu, disaksikan oleh Edy Rahmayadi dan Chief Operating Officer (COO) PSMS Medan, H Andry Mahyar Matondang.

“Pak Edy dan Andry Mahyar dengar apa yang saya katakan kepada dia (Dek Gam, red). Tidak ada menyinggung SARA,” tegasnya.

Arya mengaku kesal lantaran urusan sepakbola dikait-kaitkan ke ranah politik. Apalagi menjelang Pemilu 2024. “Kenapa urusan sepak bola seperti ini harus dikaitkan dengan kalimat SARA itu tadi, seakan-akan saya menghina masyarakat Aceh. Warga Aceh di Sumut banyak, dan selama ini kita semua hidup harmonis,” ucapnya.

Namun, Arya mengaku tak akan melaporkan kembali Dek Gam. Dia menyebut menerima dirinya dilaporkan dan menanti perkembangan laporan tersebut. “Karena saya tidak pernah bicara mengenai SARA, saya santai saja, artinya terimalah, nanti proses saja. Karena saya anggap saya nggak pernah ngomong SARA,” ungkapnya.

Arya mengungungkapkan kronologi yang terjadi di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam tersebut. Dia hanya menegur Dek Gam yang jelas-jelas tak menjalankan sanksi Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Sanksi itu diterima usai pertandingan Persiraja melawan Sada Sumut di Stadion Harapan Bangsa, 30 September 2023 lalu.

“Ketika Sada Sumut bertandang ke Banda Aceh, ada intervensi dan intimidasi terhadap wasit. Kita melapor ke Komdis, karena ofisial Sada Sumut juga dilempari di sana. Keluarlah keputusan dari Komdis, pasal 61 juncto pasal 13 ayat 2. Dia disanksi dilarang berpartisipasi dalam lima pertandingan,” jelasnya.

Yang menarik kata Arya, ternyata Nazaruddin Dek Gam tak menjalankan hukuman skorsing Komdis PSSI pada lima pertandingan itu. Hal itu dibuktikan dengan Dek Gam datang ke pertandingan-pertandingan berikutnya. Menurutnya, hal itu menjadi bukti hahwa Dek Gam tak menjalani sanksi yang diberikan Komdis PSSI.

“Ketika di sana (Lubukpakam) dia hadir. Hukumannya memang habis waktu Sada Sumut FC menghadapi Persiraja, kalau dia jalani sanksinya. Ternyata pada saat lawan PSMS di Banda Aceh, dia ada. Lawan Sriwijaya juga ada. Lawan Semen Padang ada,” tegasnya.

Arya juga mengatakan dia pertanyakan ke Dek Gam sudah selesai pertandingan, bukan di tengah pertandingan. “Dia membuat narasi sendiri. Jadi kita akan menunggu lanjutan laporannya,” sebutnya. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/