Foto: Doni Hermansyah/Sumut Pos Para pemain PSMS dan Persib sebelum laga berlangsung di Stadion Teladan Medan.
SUMUTPOS.CO – MEMBLUDAKNYA jumlah penonton di Stadion Teladan saat laga kontra Persib Bandung tentunya mendatangkan keuntungan bagi PSMS. Terutama dalam hal pemasukan dari penjualan tiket penonton. Panitia pertandingan mengaku mendapatkan Rp470 juta.
“Untuk pendapatan dari tiket lawan Persib kemarin, kita dapat Rp470 juta. Itu dari 20 ribu lembar tiket habis terjual. Tapi itu masih biaya kotor,” kata ketua panpel, Kisharianto Pasaribu.
Untuk perinciannya menurutnya belum bisa diberikan. Pasalnya pihaknya juga masih menghitung di beberapa sektor. “Kalau tribun terbuka memang habis terjual. Hanya saja di tribun tertutup memang kita kecolongan karena sebelum main itu ada pertandingan lain. Jadinya tidak terkontrol,” katanya.
Namun menurut Kisharianto, pengeluaran PSMS tak kalah besar untuk mendatangkan Persib ke Medan. Mulai dari pembiayaan penginapan tim dengan rombongan berjumlah besar dan hal-hal lainnya.
“Tentunya pengeluaran kita cukup besar. Mencapai ratusan juta juga karena memang semua kita yang tanggung pembiayaan Persib di Medan akomodasi, taransportasi serta konsumsi mereka selama di Medan. Belum lagi hasil penjualan ini tentu akan kami gunakan juga untuk membiayai kebutuhan tim sebulannya yang mencapai Rp300 juta mencakup gaji pemain, pelatih, dan pengeluaran lainnya seperti konsumsi pemain dan panitia uji coba kemarin. Tapi, dengan adanya pemasukan ini tentu sangat membantu masalah pendanaan tim,” jelasnya. (don)
Foto: Doni Hermansyah/Sumut Pos Para pemain PSMS dan Persib sebelum laga berlangsung di Stadion Teladan Medan.
SUMUTPOS.CO – MEMBLUDAKNYA jumlah penonton di Stadion Teladan saat laga kontra Persib Bandung tentunya mendatangkan keuntungan bagi PSMS. Terutama dalam hal pemasukan dari penjualan tiket penonton. Panitia pertandingan mengaku mendapatkan Rp470 juta.
“Untuk pendapatan dari tiket lawan Persib kemarin, kita dapat Rp470 juta. Itu dari 20 ribu lembar tiket habis terjual. Tapi itu masih biaya kotor,” kata ketua panpel, Kisharianto Pasaribu.
Untuk perinciannya menurutnya belum bisa diberikan. Pasalnya pihaknya juga masih menghitung di beberapa sektor. “Kalau tribun terbuka memang habis terjual. Hanya saja di tribun tertutup memang kita kecolongan karena sebelum main itu ada pertandingan lain. Jadinya tidak terkontrol,” katanya.
Namun menurut Kisharianto, pengeluaran PSMS tak kalah besar untuk mendatangkan Persib ke Medan. Mulai dari pembiayaan penginapan tim dengan rombongan berjumlah besar dan hal-hal lainnya.
“Tentunya pengeluaran kita cukup besar. Mencapai ratusan juta juga karena memang semua kita yang tanggung pembiayaan Persib di Medan akomodasi, taransportasi serta konsumsi mereka selama di Medan. Belum lagi hasil penjualan ini tentu akan kami gunakan juga untuk membiayai kebutuhan tim sebulannya yang mencapai Rp300 juta mencakup gaji pemain, pelatih, dan pengeluaran lainnya seperti konsumsi pemain dan panitia uji coba kemarin. Tapi, dengan adanya pemasukan ini tentu sangat membantu masalah pendanaan tim,” jelasnya. (don)
