26 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Jangan Lagi Diharapkan

MEDAN-Pupus sudah asa PSMS versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) untuk mendapatkan jasa kepelatihan Abdul Rahman Gurning. Gurning sudah resmi duduk sebagai pembesut Arema Indonesia versi IPL. Penandatanganan kontrak telah dilakukan malam sebelum keberangkatan ke Medan untuk menjalani laga IPL kontra Pro Duta.

Gurning ditemui di Hotel Saka saat konfrensi pers kemarin mengatakan dirinya kini sudah defenitif statusnya di Arema. Sebelumnya ia sempat menyatakan kebimbangannya di Malang. Namun titik terang yang muncul pada Kamis (28/2) kemarin, membuat ia kini sudah teguh memimpin Arema.
“Beberapa hari ini saya tunggu kabar dari PSMS. Tapi tidak ada. Kebetulan sewaktu mau berangkat ke Medan saya disodori kontrak. Saya akhirnya putuskan tetap di Malang,” katanya.

Gurning mengatakan, dirinya sudah cukup bersabar menunggu kejelasan dari PSMS.  Namun mau tak mau ia harus mencari kejelasan karena sebagai kepala keluarga ia harus menghidupi dapur keluarganya.

“Sewaktu saya di PSMS empat bulan saya butuh kejelasan tapi nggak juga. Sebelumnya memang saya lebih duluan nego di Arema sebelum di PSMS. Tapi karena ini kampung halaman saya coba dulu di PSMS. Tapi tidak juga ada kejelasan. Bahkan ketika masih di Malang saya masih menelepon Ketua (Benny Sihotang, red) mengatakan saya masih mau di Medan. Tapi saya tunggu tidak juga sementara Arema menawarkan kejelasan,” ungkapnya.

Dengan kondisi ini, ini kali kedua Gurning gagal membesut PSMS. Musim lalu ia juga sempat ditawari membesut PSMS, namun batal. Kali ini ia kembali tak berjodoh dengan PSMS.

“Mungkin belum jodoh. Mudah-mudahan musim depan ada jalan,” ujarnya.
Kepastian status Gurning juga dijelaskan Manajer Arema Haris Fambudy. “Sejak awal Petinggi Arema Pak Lucky merekomendasi Gurning untuk jadi pelatih. Kami sudah tahu  track record-nya di Persitara dan Persegres. Kami ingin mencetak pemain muda. Jadi tidak mungkin kami berangkat kalau belum tanda tangan kontrak,” katanya.
Sebelumnya PSMS memang masih menaruh harapan untuk kembalinya Gurning ke Medan. Karena itu, posisi pelatih kepala saat ini masih dibiarkan lowong. Latihan dipimpin Asisten Pelatih Edy Syahputra yang disebut-sebut menjadi suksesor Gurning.
“Nanti kita rapatkan dulu. Kalau tidak ada halangan bisa saja Edy yang kita tunjuk. Dia sudah memenuhi persyaratan. Tinggal dikeluarkan surat keputusannya saja,” jelas Asisten Manajer PSMS Julius Raja. (don)

MEDAN-Pupus sudah asa PSMS versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) untuk mendapatkan jasa kepelatihan Abdul Rahman Gurning. Gurning sudah resmi duduk sebagai pembesut Arema Indonesia versi IPL. Penandatanganan kontrak telah dilakukan malam sebelum keberangkatan ke Medan untuk menjalani laga IPL kontra Pro Duta.

Gurning ditemui di Hotel Saka saat konfrensi pers kemarin mengatakan dirinya kini sudah defenitif statusnya di Arema. Sebelumnya ia sempat menyatakan kebimbangannya di Malang. Namun titik terang yang muncul pada Kamis (28/2) kemarin, membuat ia kini sudah teguh memimpin Arema.
“Beberapa hari ini saya tunggu kabar dari PSMS. Tapi tidak ada. Kebetulan sewaktu mau berangkat ke Medan saya disodori kontrak. Saya akhirnya putuskan tetap di Malang,” katanya.

Gurning mengatakan, dirinya sudah cukup bersabar menunggu kejelasan dari PSMS.  Namun mau tak mau ia harus mencari kejelasan karena sebagai kepala keluarga ia harus menghidupi dapur keluarganya.

“Sewaktu saya di PSMS empat bulan saya butuh kejelasan tapi nggak juga. Sebelumnya memang saya lebih duluan nego di Arema sebelum di PSMS. Tapi karena ini kampung halaman saya coba dulu di PSMS. Tapi tidak juga ada kejelasan. Bahkan ketika masih di Malang saya masih menelepon Ketua (Benny Sihotang, red) mengatakan saya masih mau di Medan. Tapi saya tunggu tidak juga sementara Arema menawarkan kejelasan,” ungkapnya.

Dengan kondisi ini, ini kali kedua Gurning gagal membesut PSMS. Musim lalu ia juga sempat ditawari membesut PSMS, namun batal. Kali ini ia kembali tak berjodoh dengan PSMS.

“Mungkin belum jodoh. Mudah-mudahan musim depan ada jalan,” ujarnya.
Kepastian status Gurning juga dijelaskan Manajer Arema Haris Fambudy. “Sejak awal Petinggi Arema Pak Lucky merekomendasi Gurning untuk jadi pelatih. Kami sudah tahu  track record-nya di Persitara dan Persegres. Kami ingin mencetak pemain muda. Jadi tidak mungkin kami berangkat kalau belum tanda tangan kontrak,” katanya.
Sebelumnya PSMS memang masih menaruh harapan untuk kembalinya Gurning ke Medan. Karena itu, posisi pelatih kepala saat ini masih dibiarkan lowong. Latihan dipimpin Asisten Pelatih Edy Syahputra yang disebut-sebut menjadi suksesor Gurning.
“Nanti kita rapatkan dulu. Kalau tidak ada halangan bisa saja Edy yang kita tunjuk. Dia sudah memenuhi persyaratan. Tinggal dikeluarkan surat keputusannya saja,” jelas Asisten Manajer PSMS Julius Raja. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/