25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Rahudman Belum Restui Indra

MEDAN- Perseteruan di tubuh PSMS kian meruncing. Saling klaim terjadi. Kubu Ketua Umum PSMS versi RULB Hotel Candi, Indra Sakti Harahap sebelumnya menyebutkan sudah adanya restu dari Wali Kota Medan, Rahudman Harahap. Nyatanya kubu Pengurus PSMS yang berniat menggelar RULB pasca lebaran membantahnya.

Bendahara Umum PSMS, Iswanda Nanda Ramli menyebutkan tidak benar adanya restu dari Wali Kota Medan, Rahudman Harahap. Itu dipastikannya usai bertemu dengan Rahudman.

“Jumat (3/8) kemarin saya ketemu pak Wakil Wali Kota (Dzulmi Eldin-red). Seusai salat di masjid Balaikota. Saya diajak menuju ruangan pak Wali (Rahudman-red). Memang benar Indra Sakti menemui beliau di rumah dinas. Tapi bukan restu menyetujui hasil RULB dan seolah-olah merestui Indra Sakti sebagai ketua umum. Beliau cuma bilang siapapun yang mau jadi ketua umum silakan. Indra Sakti, Freddy Hutabarat atau yang lainnya. Jadi jangan disalah artikan. Saya hanya meluruskan,” kata pria yang akrab disapa Nanda ini kemarin.

Menurut Nanda, Rahudman menyadari peraturan Mendagri yang melarang pejabat publik untuk memimpin klub/organisasi olahraga. Karena itu Rahudman bersedia melepaskan jabatan ketua umum.

“Intinya beliau bersedia melepaskan jabatan ketua umum kepada siapapun. Apalagi kan sudah ada peraturan mendagri.  Tapi bukan berarti tidak sesuai mekanisme. Beliau bilang adakanlah musyawarah yg benar,” tambahnya.

Dalam hal ini pengurus PSMS harusnya menyampaikan bentuk laporan pertanggung jawaban (lpj). Nanda mengakui lpj akan disampaikan pada RULB pasca lebaran. “Ini kan bola gantung. Dan dalam musyawarah akan ada LPJ. Pak Rahudman sendiri bersedia datang selaku Wali kota Medan. Jadi ia meminta pengurus segera menggelar musyawarah yang sesuai mekanisme,” tambahnya.

Nanda sendiri tidak mempermasalahkan sosok Indra Sakti Harahap duduk di kursi ketua umum. “Saya pribadi sendiri siap mundur dari kepengurusan. Ini bukan berarti kita mau mengganjal sosok Indra. Kita legowo apabila mekanisme jalan. Siapapun jadi ketua. Indra Sakti kalau mau maju silakan pada musyawarah yang benar nanti. Sekarang ini banyak yang paham organisasi. Tapi dia langgar. Harusnya surat disampaikan ke Sekretariat PSMS. Kalau Ketua Umum berhalangan hadir kan ada pengurus lainnya. Bodoh kalau saya paham organisasi tapi membiarkannya,” terangnya.

Senin (6/7) besok, Pengurus PSMS akan segera melakukan verifikasi ke klub-klub dan selanjutnya akan mengirim undangan untuk muslub. “Kalau kami biarkan ini, maka besok akan ada lagi RULB-RULB, makanya kami harus menegaskan soal mekanisme. Kami tidak persoalkan soal Indranya. Ayo mari sama-sama ikuti Muslub. Kalau mereka memang sesuai mekanisme ya silakan jalan sesuai hasil Muslub. Setelah itu kami siap mundur,” kata Sekretaris Umum PSMS, Idris.

Sementara, Indra Sakti tetap jalan sebagai ketua umum yang terpilih. Kemarin (5/8), pada buka puasa bersama kelompok suporter di kawasan Stadion Teladan, Indra bahkan sudah mencanangkan program kerja. (mag-18)

MEDAN- Perseteruan di tubuh PSMS kian meruncing. Saling klaim terjadi. Kubu Ketua Umum PSMS versi RULB Hotel Candi, Indra Sakti Harahap sebelumnya menyebutkan sudah adanya restu dari Wali Kota Medan, Rahudman Harahap. Nyatanya kubu Pengurus PSMS yang berniat menggelar RULB pasca lebaran membantahnya.

Bendahara Umum PSMS, Iswanda Nanda Ramli menyebutkan tidak benar adanya restu dari Wali Kota Medan, Rahudman Harahap. Itu dipastikannya usai bertemu dengan Rahudman.

“Jumat (3/8) kemarin saya ketemu pak Wakil Wali Kota (Dzulmi Eldin-red). Seusai salat di masjid Balaikota. Saya diajak menuju ruangan pak Wali (Rahudman-red). Memang benar Indra Sakti menemui beliau di rumah dinas. Tapi bukan restu menyetujui hasil RULB dan seolah-olah merestui Indra Sakti sebagai ketua umum. Beliau cuma bilang siapapun yang mau jadi ketua umum silakan. Indra Sakti, Freddy Hutabarat atau yang lainnya. Jadi jangan disalah artikan. Saya hanya meluruskan,” kata pria yang akrab disapa Nanda ini kemarin.

Menurut Nanda, Rahudman menyadari peraturan Mendagri yang melarang pejabat publik untuk memimpin klub/organisasi olahraga. Karena itu Rahudman bersedia melepaskan jabatan ketua umum.

“Intinya beliau bersedia melepaskan jabatan ketua umum kepada siapapun. Apalagi kan sudah ada peraturan mendagri.  Tapi bukan berarti tidak sesuai mekanisme. Beliau bilang adakanlah musyawarah yg benar,” tambahnya.

Dalam hal ini pengurus PSMS harusnya menyampaikan bentuk laporan pertanggung jawaban (lpj). Nanda mengakui lpj akan disampaikan pada RULB pasca lebaran. “Ini kan bola gantung. Dan dalam musyawarah akan ada LPJ. Pak Rahudman sendiri bersedia datang selaku Wali kota Medan. Jadi ia meminta pengurus segera menggelar musyawarah yang sesuai mekanisme,” tambahnya.

Nanda sendiri tidak mempermasalahkan sosok Indra Sakti Harahap duduk di kursi ketua umum. “Saya pribadi sendiri siap mundur dari kepengurusan. Ini bukan berarti kita mau mengganjal sosok Indra. Kita legowo apabila mekanisme jalan. Siapapun jadi ketua. Indra Sakti kalau mau maju silakan pada musyawarah yang benar nanti. Sekarang ini banyak yang paham organisasi. Tapi dia langgar. Harusnya surat disampaikan ke Sekretariat PSMS. Kalau Ketua Umum berhalangan hadir kan ada pengurus lainnya. Bodoh kalau saya paham organisasi tapi membiarkannya,” terangnya.

Senin (6/7) besok, Pengurus PSMS akan segera melakukan verifikasi ke klub-klub dan selanjutnya akan mengirim undangan untuk muslub. “Kalau kami biarkan ini, maka besok akan ada lagi RULB-RULB, makanya kami harus menegaskan soal mekanisme. Kami tidak persoalkan soal Indranya. Ayo mari sama-sama ikuti Muslub. Kalau mereka memang sesuai mekanisme ya silakan jalan sesuai hasil Muslub. Setelah itu kami siap mundur,” kata Sekretaris Umum PSMS, Idris.

Sementara, Indra Sakti tetap jalan sebagai ketua umum yang terpilih. Kemarin (5/8), pada buka puasa bersama kelompok suporter di kawasan Stadion Teladan, Indra bahkan sudah mencanangkan program kerja. (mag-18)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/