MEDAN- Kisruh antar pemain di dalam lapangan saat pertandingan tim sekota saat PSMS Medan menjamu Pro Duta di Stadion Teladan Medan, Sabtu (10/5) nampaknya akan berlanjut.
CEO PSMS Medan Sunardi berniat mengajukan laporan kepada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. “Kita sedang mengumpulkan data yang ada.n
Selanjutnya kami akan melaporkannya kepada Komdis,” kata Sunardi.
Saat ini tim di PSMS sedang bekerja mengumpulkan seluruh fakta dan data untuk menguatkan pengaduan Ayam Kinantan dalam pengajuan laporan.
Menyikapi hal tersebut, Manajer Operasional Pro Duta, Amin mengaku siap jika PSMS Medan memperpanjang kisruh ini. Baginya, bila gugatan itu benar, PSMS terlalu memaksakan diri untuk mengajukan gugatan. Itu karena kericuhan terjadi secara massif dan massal. Karena itu, skuad Kuda Pegasus, sebutan Pro Duta, sudah mengantisipasi jika nanti Ayam Kinantan secara resmi mengajukan laporan ke PSSI.
“Kami serahkan semua kepada Panita Pengawas pertandingan. Kami tidak akan membuat laporan, tetapi kami siap jika PSMS melayangkan laporan,” kata Amin yang dikonfirmasi via seluler.
Menanggapi perusakan bus pemain Pro Duta yang dilakukan massa, Amin menuding perbuatan ini dilakukan oleh sekelompok orang yang terprovokasi. Pria berusia 54 tahun ini berkata bawah pelaku bukan para pendukung setia PSMS. “Itu massa yang tidak diketahui asalnya. Bukan SMeCK Holigan, Kampak, Tauk atau lainnya. Karena kalau suporter resmi, mereka tidak mungkin anarkis,” beber Amin.
Komisi Disiplin PSSI Hinca Panjaitan yang dikonfirmasi Sumut Pos memberikan keterangan bahwa dirinya belum menerima laporan. Hinca membeberkan kemungkinan data masuk pada hari Senin. “Belum, mungkin Senin, Besok aku cek ya,” kata Hinca lewat pesan singkatnya.
Berakhir Kaca Mata
Sementara itu, lanjutan babak penyisihan Grup I putaran pertama Divisi Utama Liga Indonesia musim kompetisi 2014-2015 yang terhenti di menit ke 68, Sabtu (10/5) lalu, dilanjutkan pada Minggu (11/5) pagi Pukul 08.00 WIB. Laga ‘Derby Sumatera Utara’ tersebut dilanjutkan dengan menyisakan waktu pertanding normal 22 menit lagi. Mencegah terjadinya kerusuhan lanjutan, Panitia Pelaksana mengosongkan stadion dari penonton.
Sebelum kick off dimulai, wasit Muhammad Yusuf langsung memberikan kartu merah kepada Sutrisno dari PSMS Medan dan Rahmad Hidayat di kubu Pro Duta. Mereka dikartu merah karena terlibat perkelahian di laga Sabtu yang berakhir rusuh.
Dikeluarkannya kedua pemain dari kedua kesebelasan tersebut membuat pertandingan lanjutan berlangsung monoton. Seluruh pemain lebih berhati-hati dalam membangun serangan. Alhasil, laga harus berakhir dengan skor kacamata.
Usai pertandingan, Assisten pelatih PSMS Jefrizal dalam konfrensi pers mengatakan sedikit dirugikan akibat keputusan kartu merah dari wasit. Jefri menilai, dikeluarkannya Trisno berimbas pada pola permainan di lapangan. “Permainan tidak berjalan maksimal. Skema yang telah diracik saat sesi latihan menjadi buyar. Strategi untuk menyerang juga berantakan,” kata Jefri.
Kubu Pro Duta juga kecewa dengan hasil imbang yang diperoleh pada laga ke enam ini. Padahal skuad Laskar Kuda Pegasus mematok poin penuh agar terus membuka asa berada di klasemen atas Grup I. Rasa kekecewaan ini disampaikan Manajer Operasional Pro Duta Amin kepada wartawan. Amin juga tak menampik jika diusirnya Rahmad mengganggu pola permainan timnya. “Yah, inilah sepakbola. Saya kecewa, karena secara permainan kami unggul, tetapi setelah Rahmad kena kartu, semua lepas kontrol dalam bermain,” kata Amin. (mag-7)