26.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Skuad PSMS PT LI Terlunta-lunta di Jakarta

MEDAN-Perjuangan skuad PSMS PT Liga Indonesia (LI) di Jakarta masih berlanjut. 11 pemain masih bertahan di Ibukota untuk memperjuangkan haknya berupa gaji yang tertunggak tujuh bulan. Setelah mengadu ke PT LI dan PSSI, giliran kantor Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang disambangi, Kamis (13/6).
Seorang pemain yang ikut, Irwin Ramadhana, mengatakan, mereka mengadu ke kantor APPI di Senayan atas saran dari Ponaryo Astaman, gelandang Sriwijaya FC, yang juga ketua APPI. “Sama seperti di PT LI dan PSSI, di APPI kami membicarakan mengenai gaji yang berbulan-bulan belum dibayar,” tuturnya.
Sehari sebelumnya, mereka juga sempat bertemu Menpora Roy Suryo, yang meminta mereka melaporkan hal itu dulu kepada APPI. “Kami menjumpai beliau di lapangan C tempat latihan Timnas,” ungkap penjaga gawang PSMS selama empat musim berturut-turut itu.
Sebelumnya, saat mendatangi kantor PT LI, Selasa (11/6) lalu, Hardiantono dkk hanya diterima Sekretaris PT LI Tigor Shalom Boboy. Namun, hasil pertemuan itu akhirnya ditindaklanjuti dengan agenda pemanggilan Ketua Umum PSMS Indra Sakti Harahap, hari ini sekira pukul 15.00 WIB.
Namun bagaimana jika Indra tak hadir? Irwin mengatakan, dirinya dan rekan-rekan sepakat untuk tidak kembali dulu ke Medan sebelum pertemuan tersebut.
“Datang atau nggak datang Indra Sakti, kami tetap akan tunggu di Jakarta. Sekalian, kami juga berencana menemui langsung pak Joko Driyono, CEO (Chief Executive Officer) PT LI, besok (hari ini, red),” jelasnya.
Sementara, surat pemanggilan kepada Indra Sakti sejak Rabu (12/6) malam lalu, telah dilayangkan. 11 pemain sendiri hidup terlunta-lunta di Jakarta. Tiba di Jakarta dari Bangka, Senin (10/6) usai memisahkan diri dari rombongan PSMS yang bertolak pulang ke Medan, mereka sempat terlantar. “Sudah kami jelaskan semua sama keluarga di rumah. Dan mereka mendukung perjuangan kami ini hingga berhasil. Mereka berdoa, semoga perjuangan kami ada hasilnya,” kata pemain yang akrab disapa Londo ini.
Syukurnya, mereka mendapat bantuan tempat berteduh yang lebih nyaman oleh warga Medan yang bermukim di Jakarta, Ali Gultom yang juga fans setia PSMS. Ia juga merupakan orangtua gelandang Pelita Bandung Raya, Doli Gultom. “Kami berada di Jakarta Timur tempatnya bang Ali. Syukur ada yang mau berbaik hati menawarkan bantuan. Setidaknya kami punya tempat berteduh untuk memperjuangkan nasib kami di Jakarta,” ujar gelandang senior, Alamsyah Nasution.
Sampai kapan berada di Jakarta? Alam belum bisa memastikan. “Belum tahu juga. Ini belum ada cerita pulang. Kami masih terus berjuang. Lagian ini belum ada tiket. Kemarin sempat dikasih bantuan tiket dari orang suruhannya pak Djohar. Tapi belum cukup untuk tiket pulang,” jelasnya.
Selain perjuangan di Ibukota, sebagian pemain yang tinggal di Medan juga memperjuangkan hak dengan mendatangi kediaman Indra Sakti, Rabu (12/6) lalu. Namun, seperti biasa Indra Sakti tak bisa ditemui dengan alasan sedang tak berada di rumah. (don)

MEDAN-Perjuangan skuad PSMS PT Liga Indonesia (LI) di Jakarta masih berlanjut. 11 pemain masih bertahan di Ibukota untuk memperjuangkan haknya berupa gaji yang tertunggak tujuh bulan. Setelah mengadu ke PT LI dan PSSI, giliran kantor Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang disambangi, Kamis (13/6).
Seorang pemain yang ikut, Irwin Ramadhana, mengatakan, mereka mengadu ke kantor APPI di Senayan atas saran dari Ponaryo Astaman, gelandang Sriwijaya FC, yang juga ketua APPI. “Sama seperti di PT LI dan PSSI, di APPI kami membicarakan mengenai gaji yang berbulan-bulan belum dibayar,” tuturnya.
Sehari sebelumnya, mereka juga sempat bertemu Menpora Roy Suryo, yang meminta mereka melaporkan hal itu dulu kepada APPI. “Kami menjumpai beliau di lapangan C tempat latihan Timnas,” ungkap penjaga gawang PSMS selama empat musim berturut-turut itu.
Sebelumnya, saat mendatangi kantor PT LI, Selasa (11/6) lalu, Hardiantono dkk hanya diterima Sekretaris PT LI Tigor Shalom Boboy. Namun, hasil pertemuan itu akhirnya ditindaklanjuti dengan agenda pemanggilan Ketua Umum PSMS Indra Sakti Harahap, hari ini sekira pukul 15.00 WIB.
Namun bagaimana jika Indra tak hadir? Irwin mengatakan, dirinya dan rekan-rekan sepakat untuk tidak kembali dulu ke Medan sebelum pertemuan tersebut.
“Datang atau nggak datang Indra Sakti, kami tetap akan tunggu di Jakarta. Sekalian, kami juga berencana menemui langsung pak Joko Driyono, CEO (Chief Executive Officer) PT LI, besok (hari ini, red),” jelasnya.
Sementara, surat pemanggilan kepada Indra Sakti sejak Rabu (12/6) malam lalu, telah dilayangkan. 11 pemain sendiri hidup terlunta-lunta di Jakarta. Tiba di Jakarta dari Bangka, Senin (10/6) usai memisahkan diri dari rombongan PSMS yang bertolak pulang ke Medan, mereka sempat terlantar. “Sudah kami jelaskan semua sama keluarga di rumah. Dan mereka mendukung perjuangan kami ini hingga berhasil. Mereka berdoa, semoga perjuangan kami ada hasilnya,” kata pemain yang akrab disapa Londo ini.
Syukurnya, mereka mendapat bantuan tempat berteduh yang lebih nyaman oleh warga Medan yang bermukim di Jakarta, Ali Gultom yang juga fans setia PSMS. Ia juga merupakan orangtua gelandang Pelita Bandung Raya, Doli Gultom. “Kami berada di Jakarta Timur tempatnya bang Ali. Syukur ada yang mau berbaik hati menawarkan bantuan. Setidaknya kami punya tempat berteduh untuk memperjuangkan nasib kami di Jakarta,” ujar gelandang senior, Alamsyah Nasution.
Sampai kapan berada di Jakarta? Alam belum bisa memastikan. “Belum tahu juga. Ini belum ada cerita pulang. Kami masih terus berjuang. Lagian ini belum ada tiket. Kemarin sempat dikasih bantuan tiket dari orang suruhannya pak Djohar. Tapi belum cukup untuk tiket pulang,” jelasnya.
Selain perjuangan di Ibukota, sebagian pemain yang tinggal di Medan juga memperjuangkan hak dengan mendatangi kediaman Indra Sakti, Rabu (12/6) lalu. Namun, seperti biasa Indra Sakti tak bisa ditemui dengan alasan sedang tak berada di rumah. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/