30.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Gaji Selama Force Majeure Telah Tuntas, Manajemen Ingin Subsidi Lancar

LATIHAN: Para penggawa PSMS Medan saat berlatih di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, beberapa waktu lalu. triadi wibowo/sumut POS.
LATIHAN: Para penggawa PSMS Medan saat berlatih di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, beberapa waktu lalu. triadi wibowo/sumut POS.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Manajemen PSMS Medan diketahui telah menuntaskan pembayaran gaji para pemain, pelatih, serta official tim selama Maret hingga Juni 2020 (masa force majeure). Kini, manajemen menginginkan subsidi dari PSSI lancar, demi memfasilitasi pemain untuk persiapan menuju Liga 2 yang segera kembali bergulir.

Sebelumnya, PSSI mengeluarkan surat keputusan, termasuk di dalamnya terkait gaji yang boleh dibayarkan maksimal 25 persen selama masa force majeure. Dan status force majeure ini ditetapkan karena pandemi virus corona yang melanda Tanah Air. Sehingga seluruh kompetisi sepak bola di Indonesia terpaksa dihentikan sementara sejak Maret hingga Mei lalu, dan hingga saat ini pun masih ditangguhkan.

“Kemarin kami sudah menyurati PSSI terkait kelanjutan gaji. Sebab kami sudah menuntaskan seluruh gaji selama force majeure ini. Tapi kami belum terima jawabannya, dan dalam waktu dekat ini akan kami surati kembali,” ungkap Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang, Minggu (14/6).

Mulyadi juga mengatakan, alasan pihaknya ingin secepatnya mendapat jawaban dari induk organisasi sepak bola tertinggi di Indonesia itu, karena persiapan tim untuk menyongsong Liga 2, yang diwacanakan akan bergulir kembali pada Oktober mendatang.

“Kami butuh jawaban, karena mau mempersiapkan fasilitas pemain. Sebab kami berencana akan kembali mengumpulkan pemain untuk persiapan ke Liga 2 nanti,” jelasnya.

Sementara itu, Posisi Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah terisi. Akhmad Hadian Lukita, dipercaya mengemban jabatan tersebut, setelah operator kompetisi itu menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB), Sabtu (13/6) lalu. Dia menyisihkan kandidat lainnya yang diseleksi lewat internal PSSI.

Hadian menggantikan posisi Cucu Somantri, yang memilih mengundurkan diri beberapa waktu lalu.

Terpilihnya Akhmad tak lepas dari rekam jejaknya yang baik dalam mengelola sejumlah perusahaan.

Diharapkan dia dapat membawa PT LIB semakin baik untuk menjalankan tugasnya.

“Saya kenal karena beliau dari Bandung. Dia sosok yang profesional dari luar sepak bola juga. Dengan tugas barunya itu, kami berharap LIB harus lebih baik,” ungkap Sekretaris PSMS Julius Raja, Minggu (14/6).

Manajemen PSMS pun berharap banyak kepada PT LIB, agar mengalami perubahan lebih baik di tangan Hadian. Terutama soal dana subsidi klub yang mereka butuhkan saat ini.

“Kalau dari PSMS, kami berharap perbaikan dan harus lancar subsidi. Jangan ada macet-macet lagi, karena klub juga butuh dana itu buat kebutuhan pemain dan sebagainya,” jelas King, sapaan karib Julius Raja.

Selain itu, untuk posisi Komisaris Utama PT LIB, ditempati oleh Juni Ardi Anto Rahman, yang sebelumnya diduduki oleh Sonhadji. Lalu di posisi Komisaris diisi Mayjen (Purn) Leo Siegers dan Mayjen (Purn) Anggodo Wiradi, sebagai pengganti Hakim Putratama serta Hasani Abdulgani.

“Kami hanya berharap, mudah-mudahan bisa bekerja secara maksimal,” pungkas King. (isc/tnc/saz)

LATIHAN: Para penggawa PSMS Medan saat berlatih di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, beberapa waktu lalu. triadi wibowo/sumut POS.
LATIHAN: Para penggawa PSMS Medan saat berlatih di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, beberapa waktu lalu. triadi wibowo/sumut POS.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Manajemen PSMS Medan diketahui telah menuntaskan pembayaran gaji para pemain, pelatih, serta official tim selama Maret hingga Juni 2020 (masa force majeure). Kini, manajemen menginginkan subsidi dari PSSI lancar, demi memfasilitasi pemain untuk persiapan menuju Liga 2 yang segera kembali bergulir.

Sebelumnya, PSSI mengeluarkan surat keputusan, termasuk di dalamnya terkait gaji yang boleh dibayarkan maksimal 25 persen selama masa force majeure. Dan status force majeure ini ditetapkan karena pandemi virus corona yang melanda Tanah Air. Sehingga seluruh kompetisi sepak bola di Indonesia terpaksa dihentikan sementara sejak Maret hingga Mei lalu, dan hingga saat ini pun masih ditangguhkan.

“Kemarin kami sudah menyurati PSSI terkait kelanjutan gaji. Sebab kami sudah menuntaskan seluruh gaji selama force majeure ini. Tapi kami belum terima jawabannya, dan dalam waktu dekat ini akan kami surati kembali,” ungkap Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang, Minggu (14/6).

Mulyadi juga mengatakan, alasan pihaknya ingin secepatnya mendapat jawaban dari induk organisasi sepak bola tertinggi di Indonesia itu, karena persiapan tim untuk menyongsong Liga 2, yang diwacanakan akan bergulir kembali pada Oktober mendatang.

“Kami butuh jawaban, karena mau mempersiapkan fasilitas pemain. Sebab kami berencana akan kembali mengumpulkan pemain untuk persiapan ke Liga 2 nanti,” jelasnya.

Sementara itu, Posisi Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah terisi. Akhmad Hadian Lukita, dipercaya mengemban jabatan tersebut, setelah operator kompetisi itu menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB), Sabtu (13/6) lalu. Dia menyisihkan kandidat lainnya yang diseleksi lewat internal PSSI.

Hadian menggantikan posisi Cucu Somantri, yang memilih mengundurkan diri beberapa waktu lalu.

Terpilihnya Akhmad tak lepas dari rekam jejaknya yang baik dalam mengelola sejumlah perusahaan.

Diharapkan dia dapat membawa PT LIB semakin baik untuk menjalankan tugasnya.

“Saya kenal karena beliau dari Bandung. Dia sosok yang profesional dari luar sepak bola juga. Dengan tugas barunya itu, kami berharap LIB harus lebih baik,” ungkap Sekretaris PSMS Julius Raja, Minggu (14/6).

Manajemen PSMS pun berharap banyak kepada PT LIB, agar mengalami perubahan lebih baik di tangan Hadian. Terutama soal dana subsidi klub yang mereka butuhkan saat ini.

“Kalau dari PSMS, kami berharap perbaikan dan harus lancar subsidi. Jangan ada macet-macet lagi, karena klub juga butuh dana itu buat kebutuhan pemain dan sebagainya,” jelas King, sapaan karib Julius Raja.

Selain itu, untuk posisi Komisaris Utama PT LIB, ditempati oleh Juni Ardi Anto Rahman, yang sebelumnya diduduki oleh Sonhadji. Lalu di posisi Komisaris diisi Mayjen (Purn) Leo Siegers dan Mayjen (Purn) Anggodo Wiradi, sebagai pengganti Hakim Putratama serta Hasani Abdulgani.

“Kami hanya berharap, mudah-mudahan bisa bekerja secara maksimal,” pungkas King. (isc/tnc/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/