26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Positif Gunakan Teladan

MEDAN-Usai menjalani dua laga tandang di Riau dan Jambi, PSMS versi PT Liga Indonesia (LI) akan melakoni satu-satunya laga kandang di putaran kedua Divisi Utama menghadapi PSAP Sigli, Sabtu (25/5). PSMS saat ini tengah menjajaki penggunaan Stadion Teladan.

Sejauh ini respon positif didapatkan untuk izin penggunaan stadion yang digunakan sejak 1953 itu. Pihak panitia penyelenggara laga kandang PSMS telah melayangkan surat ke Dinas Pertamanan Kota Medan untuk urusan perizinan. Sekretaris Panpel Sumardi, mengatakan, secara lisan sudah ada lampu hijau untuk penggunaan Teladan. “Sudah kami ajukan surat pada Rabu (15/5) lalu. Tidak ada masalah untuk penggunaan Stadion Teladan. Memang belum dalam bentuk surat, karena tinggal penandatanganan saja. Dengan kata lain Teladan bisa digunakan,” ujarnya.

Sebelumnya kekhawatiran timbul karena masalah dualisme PSMS bakal menghambat penggunaan Teladan. Pasalnya PSMS versi PT LI merupakan PSMS yang tak direstui Pemko Medan. Berbeda PSMS versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang leluasa memakai Teladan.
Namun untuk penggunaannya Panpel harus merogoh kocek tidak sedikit. Jumlahnya sama dengan biaya penggunaan Stadion Baharoeddin Siregar yakni dengan jumlah Rp20 juta per laga. “Sama saja. Harganya sama dengan Baharoeddin Siregar,” jelasnya.

Padahal penggunaan Stadion Teladan juga dimaksudkan untuk penghematan. Padahal  dari informasi yang beredar sebelumnya biaya sewa stadion bagi PSMS tidak semahal itu. “Tapi mereka bilang Pro Duta juga bayar seperti itu. Jadi kami juga dikenakan biaya sama,” lanjut Sumardi.
Selain itu Panpel juga sudah mencetak tiket untuk laga tersebut. Kali ini panpel menyiapkan 7.000 tiket untuk seluruh kategori tribun, dari tribun terbuka hingga VIP. “Kalau harga masih tetap sama,” ujarnya.

Lalu dari mana biaya untuk persiapan laga kandang ini? Seperti diketahui dari lima laga kandang di putaran pertama yang digelar di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam, Panpel tak mendapat pemasukan sepadan. Bahkan merugi dengan biaya menggelar laga yang mencapai Rp50 jutaan.
Apakah dari dana subsidi PT LI sebesar RP50 juta yang digelontorkan secara bertahap? Sumardi membantah. “Bukan dari situ. Tapi memang ini dana Panpel dan saya sudah koordinasi dengan Pak Haji Saryono,” pungkasnya. (don)

MEDAN-Usai menjalani dua laga tandang di Riau dan Jambi, PSMS versi PT Liga Indonesia (LI) akan melakoni satu-satunya laga kandang di putaran kedua Divisi Utama menghadapi PSAP Sigli, Sabtu (25/5). PSMS saat ini tengah menjajaki penggunaan Stadion Teladan.

Sejauh ini respon positif didapatkan untuk izin penggunaan stadion yang digunakan sejak 1953 itu. Pihak panitia penyelenggara laga kandang PSMS telah melayangkan surat ke Dinas Pertamanan Kota Medan untuk urusan perizinan. Sekretaris Panpel Sumardi, mengatakan, secara lisan sudah ada lampu hijau untuk penggunaan Teladan. “Sudah kami ajukan surat pada Rabu (15/5) lalu. Tidak ada masalah untuk penggunaan Stadion Teladan. Memang belum dalam bentuk surat, karena tinggal penandatanganan saja. Dengan kata lain Teladan bisa digunakan,” ujarnya.

Sebelumnya kekhawatiran timbul karena masalah dualisme PSMS bakal menghambat penggunaan Teladan. Pasalnya PSMS versi PT LI merupakan PSMS yang tak direstui Pemko Medan. Berbeda PSMS versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang leluasa memakai Teladan.
Namun untuk penggunaannya Panpel harus merogoh kocek tidak sedikit. Jumlahnya sama dengan biaya penggunaan Stadion Baharoeddin Siregar yakni dengan jumlah Rp20 juta per laga. “Sama saja. Harganya sama dengan Baharoeddin Siregar,” jelasnya.

Padahal penggunaan Stadion Teladan juga dimaksudkan untuk penghematan. Padahal  dari informasi yang beredar sebelumnya biaya sewa stadion bagi PSMS tidak semahal itu. “Tapi mereka bilang Pro Duta juga bayar seperti itu. Jadi kami juga dikenakan biaya sama,” lanjut Sumardi.
Selain itu Panpel juga sudah mencetak tiket untuk laga tersebut. Kali ini panpel menyiapkan 7.000 tiket untuk seluruh kategori tribun, dari tribun terbuka hingga VIP. “Kalau harga masih tetap sama,” ujarnya.

Lalu dari mana biaya untuk persiapan laga kandang ini? Seperti diketahui dari lima laga kandang di putaran pertama yang digelar di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam, Panpel tak mendapat pemasukan sepadan. Bahkan merugi dengan biaya menggelar laga yang mencapai Rp50 jutaan.
Apakah dari dana subsidi PT LI sebesar RP50 juta yang digelontorkan secara bertahap? Sumardi membantah. “Bukan dari situ. Tapi memang ini dana Panpel dan saya sudah koordinasi dengan Pak Haji Saryono,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/